/0/15869/coverbig.jpg?v=4970c80fe9089ab330223215b6dbed8c)
Sering kali, kita merasa hidup ini tidak adil. Melihat orang lain begitu bahagia, rasanya semakin membuat putus asa dan tidak berdaya. Itu pula yang Gilsha alami, dia sangat ingin bahagia seperti orang lainnya. Karena itu, dia mengambil kembali apa yang seharusnya ia miliki. Hal itu adalah Noah, pria yang sudah hidup bahagia bersama istrinya. Mampukah Gilsha benar-benar mendapatkan kebahagiaan yang dia impikan?
Dia tersenyum, lesung pipinya menambah manis wajah dari pemilik netra berwarna coklat terang itu. Dia Melodi, seorang penulis artikel dari sebuah perusahaan swasta yang cukup memiliki nama di Indonesia. "Wah...dia benar-benar cantik," pujinya pada deretan foto seorang wanita. "Pasti dia sangat pintar juga. Pantas saja begitu banyak penggemar dan menjadi salah satu artis yang legendaris. Aku benar-benar beruntung bisa mewawancarainya hari ini."
"Terima kasih atas pujiannya, Nona Melodi." Mendengar namanya disebut, dia langsung memutar tubuhnya hingga terlihatlah seorang wanita yang umurnya sudah masuk lima puluh tahun. Namun, dia masih terlihat cantik sekali. Begitu anggun dengan balutan kemeja over size berwarna putih serta celana berbahan kain berwarna hijau, rambutnya yang sudah mulai berwarna putih dia sanggul sederhana. Dia duduk dikursi roda, sambil menjalankan benda yang menopang tubuhnya itu mendekati Melodi.
"Bu Gilsha, terima kasih sudah mau menerima kedatangan saya dirumah Ibu ini." Melodi berbicara sangat sopan, dia juga terlihat bergetar karena berjumpa dengan seorang wanita yang sudah lama menghilang dari layar kaca. Meski banyak orang masih memperbincangkan karyanya, tetapi tidak pernah ada yang mampu membuat berita tentang wanita ini lagi setelah dua puluh tahun lebih.
Namanya Gilsa Alyne, seorang model juga artis yang banyak sekali membintangi film-film populer pada masanya, mantan Ratu Kecantikan yang juga memenangkan banyak penghargaan dunia film, baik dari dalam maupun luar negri. "Jadi apa yang ingin kau ketahui tentangku Nona Melodi Oliver?" pertanyaan itu membuat kening Melodi berkerut.
"Maaf, bagaimana anda tahu nama belakang keluarga saya?"
"Aku mengenal dekat Papa mu, Noah Oliver." Saat Melodi berpikir, dia tanpa sengaja melihat sebuah foto, yang letaknya di atas meja hias. Tepat di sudut ruangan.
Itu adalah foto ayahnya, wajahnya terlihat masih sangat muda. Dia memeluk seorang wanita yang memakai kebaya putih, senada dengan pakaian Noah__ayahnya. Mereka tampak sangat mesra, dan bahagia. Wanita cantik itu tak lain adalah Gilsha Alyne.
**** End Of Prolog***
Bab 1. Selamat Tinggal
'Ketika sebuah perpisahan terasa sangat manis, mampukah kau melepaskan tanpa rasa sakit?'
*****
Bali 1992.
Deburan ombak dibibir pantai Kuta,Bali terasa seperti irama indah untuk sepasang kekasih yang tengah melepas rindu. Netra coklat terang itu berbinar malu, saat satu kecupan dia dapatkan. Mereka sedang duduk di atas pasir, sambil Pria itu memeluk kekasihnya dari belakang.
Ini bukan ciuman pertama mereka, meski memang di tempat yang sama. Namun, rasanya masih begitu malu dan desiran aneh selalu mereka berdua rasakan jika sudah bersama seperti ini. Begitu memabukkan, dan ingin terus mengulanginya.
Pria itu memakaikan sebuah kalung yang dia beli di Sydney. Kalung itu ia pesan khusus untuk kekasihnya, liontin hati bermatakan berlian. Dia ingin cinta mereka abadi seperti sinar berlian yang tidak pernah pudar, meski umurnya sudah ribuan tahun. Dia tersenyum ketika pemberiannya itu terlihat sangat indah dipakai oleh kekasihnya. Namanya Noah Oliver, wajahnya tampan dengan khas darah campuran yang terlihat jelas ketika orang melihatnya. Bahkan saat di Bali, orang-orang mengiranya seorang wisatawan.
Ibunya adalah penduduk Kota Bali yang indah, sementara ayahnya warga negara asing, berasal dari Melbourne yang bekerja di Jakarta, hingga sekarang dia dan keluarganya menetap di Jakarta. Dia ke Australia hanya karena urusan pekerjaan saja.
Mengendarai mobil yang sangat populer Mazda Astina 323 berwarna merah, Noah Oliver menjemput kekasihnya dirumah wanita itu, kemudian mereka memilih pantai untuk tempat berkencan mereka. Seperti dulu, mereka pertama bertemu.
Noah dan Gilsha sudah berpacaran selama empat tahun, dan satu tahun terakhir harus berhubungan jarak jauh. Semua tidak lain karena Noah ada pekerjaan di Sydney. Sementara Gilsha juga hijrah ke Jakarta, dia ingin lebih sukses lagi menjadi seorang bintang dilayar kaca.
"Ku pikir kau tidak akan kembali ke Bali," kata Noah sambil terus memainkan hujung rambut Gilsha. Bagi Noah, kali ini kekasihnya itu terlihat berbeda, wajahnya murung padahal mereka baru bertemu. "Sayang, kamu kenapa?" Noah menarik wajah Gilsha untuk menatapnya.
"Tidak ada...aku hanya sangat merindukan mu." Gilsha memeluk erat tubuh Noah.
"Kamu memikirkan hubungan kita ya? Jangan khawatir, aku akan...."
"Noah maukah kamu menikahiku?" pertanyaan itu membuat Noah bungkam, dia tidak menduga jika ini yang akan dipikirkan oleh Gilsha sekarang.
"Kita akan menikah, aku akan datang melamar kamu. Namun, tidak sekarang karena aku baru mulai memegang usaha keluargaku. Setelah semua berjalan lancar, aku berjanji akan segera melamar kamu." Gilsha mengangguk sambil memberikan senyuman terpaksa.
Dia berharap agar Noah mengerti kegundahan di hatinya ini, tapi ternyata harapannya pupus begitu saja. Gilsha membuka kemeja flanel yang dia gunakan untuk menutupi kaos putih yang membentuk tubuhnya itu. "Aku akan menetap di Jakarta, tapi orang tuaku ingin ada seorang Pria yang bisa menjaga pergaulanku. Ku pikir akan lebih baik, kalau orang itu adalah kamu."
"Gilsha, kamu tahu aku juga belum pasti kapan kembali ke Jakarta. Urusanku di Sydney masih banyak."
"Ya, aku mengerti. Jadi mungkin lebih baik kita akhiri saja hubungan ini."
"Sayang...kenapa berbicara seperti itu?"
"Karena bukan hanya kamu saja yang ingin maju dan berkembang Noah. Aku juga memiliki impian, orang tuaku setuju jika menikah sekarang. Aku yakin juga orang tuamu setuju, bukankah mereka pernah mendesak kita agar segera menikah?! Jika memang kamu tidak mau menikahi ku saat ini, aku mengerti. Ku harap juga kamu mau mengerti keputusan ku."
Percuma dia meminta Noah menikahinya, dia sudah bertanya dan semua keputusan ada pada Noah. "Lalu, kamu akan tetap pergi ke Jakarta?"
"Ya, tentu saja. Lagi pula sudah ada beberapa kontrak film yang aku terima, mau tidak mau aku harus tetap pindah ke sana."
"Siapa pria yang ingin kau nikahi?" tanya Noah. Dia tahu kekasihnya memiliki banyak sekali penggemar, dan juga tidak sedikit pria diluar sana menginginkan posisi Noah saat ini, yaitu menjadi kekasih dari seorang Gilsha Alyne. Wanita berparas cantik, yang memiliki darah campuran seperti dirinya. Selain cantik, Gilsha juga pintar. Tidak heran tahun semalam Gilsha menang pada ajang Ratu Kecantikan.
"Siapapun Pria itu, kelak bukan urusanmu lagi." Gilsha menahan tangis saat mengatakannya.
"Tidakkah kamu mau menungguku?"
"Sudah berapa lama aku menunggu Noah? Apa kamu pernah berpikir bagaimana aku menjalani ini semua? Saat aku di Bali kamu berada di Jakarta, Bandung dan entah dimana lagi. Sekarang aku di Jakarta kamu berada di Australia. Sekarang aku benar-benar membutuhkan kamu Noah, tapi jika kamu tidak bisa aku tidak masalah." Gilsha tidak marah, sungguh dia tidak ingin egois. Hanya saja dia juga ingin menggapai mimpinya. "Aku akan menjalani kesendirian ini sebisaku, dan jika kamu juga ingin menjaga cinta kita sampai nanti kamu bisa menetap di Jakarta aku harap kamu datang padaku Noah."
Gilsha menutup wajah dengan kedua tangannya, Noah mendekap tubuhnya erat. Mereka tidak bertengkar, hanya berbicara tentang masa depan. Sayangnya demi keinginan serta impian mereka masing-masing, keduanya harus memilih jalan untuk berpisah.
Berpisah disaat masih saling mencintai, itu sangat sulit. Lengan kokoh Noah tidak melepaskan tubuh Gilsha sedikitpun, dia benar-benar takut waktu akan membuat mereka harus kembali ke tempat masing-masing. Kenangan indah mereka berdua terlalu banyak, bahkan tidak dapat Noah ingat pertengkaran hebat apa yang pernah mereka lalui. Semua begitu sempurna, Gilsha benar-benar tipe wanita yang dia inginkan untuk menjadi istrinya.
"Jangan lupakan aku Gilsha," pinta Noah sambil mengecup kening Gilsha, lalu memeluknya kembali.
"Aku tidak akan pernah melupakanmu Noah, yang aku tidak yakin adalah kamu bisa segera kembali dan tetap meraihku lagi."
Mengurai pelukan mereka disaat senja menyapa, waktu yang Noah takutkan itu terjadi. Dia terpaksa mengantarkan Gilsha kembali ke rumah orang tuanya. Bali mempertemukan mereka, dan di tempat ini juga mereka memutuskan untuk berpisah. Mobil sudah sampai didepan rumah berwarna putih gading, tangan Noah menghentikan pergerakan Gilsha yang ingin turun dari dalam mobil. Senyuman Gilsha masih pria itu lihat, satu tangan wanita itu juga mengusap rahangnya. "Cepatlah kembali jika kau tidak ingin aku diambil orang lain." Gilsha tersenyum kemudian dia mengecup pipi dan terakhir bibir Noah. Pagutan itu cukup dalam, seperti keyakinan Gilsha yang begitu dalam pada Noah.
Tidak pernah Noah bayangkan mereka akan berpisah semanis ini, dia rasanya ingin berteriak sekarang juga. Namun, memang dia juga belum siap untuk menikahi Gilsha. "Hati-hati di jalan," ucap Gilsha kemudian benar-benar turun dari dalam mobil itu. Masuk kedalam rumah tanpa melihat Noah lagi, seketika ruang disekitar Noah hampa. Memukul setir berulang kali tidak membuat sesak di dadanya berkurang, yang terjadi dia semakin kesakitan. Dia melihat kemeja Gilsha tertinggal di mobilnya. Ingin keluar dan mengembalikan, tetapi niat itu terhenti saat dia ingin kemeja flanel tersebut dia simpan, sampai nanti dia kembali kepada Gilsha.
Menangis seorang diri karena pengangguran sudah sering dia lakukan namun dia tidak menyerah, darah Batak dalam dirinya membuat ia pantang menyerah dengan kehidupan keras dan mahal di Jakarta. Dari masakan jatuh ke hati begitulah nasib Arinda berubah, seorang pria super aneh terus memperhatikannya dan mengklaim Arinda adalah wanitanya. "Marry me Arinda," kata Eadric sudah berlutut dan dia sangat bersungguh-sungguh. "Hei ini abang bos gue bilang apa ?" _______Arinda Putri Samos. "ASTAGA BUTET ! KURSUS LO SANA," umpat semua sahabatnya. Mau tau keseruan cerita mereka ? Langsung baca saja ya...
"Qiena aku suami mu, jangan pernah melakukan kesalahan sedikit pun. Kau mengerti !" ___Sean Gibert. "Apa salah ku jika aku jatuh pada pelukan Pria lain ? tidakkah kau merasa dirimu yang tidak becus sebagai seorang suami Mr.Gibert ?"_____ Qiena William. Sama-sama pewaris dari dua kerajaan bisnis membuat pernikahan mereka dikatakan sempurna bagi orang lain yang melihatnya. Qiena Direktur wanita yang sangat cerdas plus istri dan ibu yang baik bagi keluarganya. Sean Presiden Direktur pria yang tampan, gagah, berambisi juga suami yang baik. Begitu kata mereka yang melihat dari luar kehidupan Qiena dan Sean. Meski memang itu juga yang mereka berdua pertahankan. Namun, Qiena rupanya jatuh cinta. Pertama kali dalam hidupnya dan itu bukan kepada Sean. Apa yang dipilih Qiena ? Sean dan keluarga yang sudah dia miliki ? Atau, Jack. Pria yang membuat dia jatuh cinta ?
Zia super model ternama yang berasal dari keluarga kerjaan di timur tengah, dia memutuskan menyamar karena masalah yang di hadapai oleh keluarganya. Zia si super model itu pun merubah penampilannya menjadi Ara Bella. Namun satu hal yang membuat Zia terluka setelah semua misi berhasil dia lakukan. Zia Al'DG Ozvick "Kau benar, ini semua bukan karena aku mencintaimu. Melainkan karena aku ingin semua kebohongan keluargamu terungkap." Reikhan Edward "Adakah yang nyata dari kita Ara, setelah semuanya apakah ada yang nyata."
Seorang Putri yang jatuh cinta kepada seorang pelayan cafe disaat dirinya sendiri sudah ditunangkan dengan Pangeran Mahkota dari kerajaan Wieldburg. Kerajaan paling berkuasa dan paling disegani, dan baginya ini adalah kutukan karena dia benar-benar sudah jatuh cinta dengan pelayan itu. Bukan hanya perasaan jatuh sesaat, tapi ini adalah perasaan jatuh kedalam jurang yang tiada ujungnya. Putri Vienza "Harusnya aku tidak pernah berbohong. Karena persis kata ibunda kalau berbohong hanya akan mendatangkan malapetaka". Pangeran Akhtar "Meski kau adalah Dewi aku tetap tidak menyukaimu. Kau hanya seperti hiasan pribadiku yang harus siap jika aku gunakan." Ghafur "Kebohongannya begitu menyakiti ku. Meski aku mencintai nya teramat sangat tapi kebohongan tetaplah kebohongan."
"Kenapa kau tidak mengerti Harlein ? kita berbeda, aku tidak pantas untuk berada di sekitar mu. Apalagi harus berdiri disamping mu. Pergilah, jangan mempersulit semua." ________ Anggara Mahesa. "Semua manusia di ciptakan sama. Lalu apa salahnya jika aku ingin hidup bersama mu ? tidak bisakah kau memperjuangkan ku ?" ________Harlein. Ini adalah kisah cinta pewaris kerajaan Fortania, dia jatuh cinta kepada pria yang jauh dibawahnya. Tapi bagi Harlein, cinta tidak memandang kasta. Tapi jika Pria yang di cintainya tidak memperjuangkannya dia bisa apa ? Dan kenapa pula dia harus mengemis pada pria itu. ** yuk baca kisahnya **
Namanya Bunga Humaira, dia pergi dari negaranya untuk menjauh karena dia patah hati. Gagal menikah membuat Bunga benar-benar ingin menenangkan hidupnya dan memulai awal yang baik, tapi niatnya ingin memulai awal yang baik menjadi kutukan ketika dia kembali bertemu dengan Pria yang sangat aneh. "Semua mendadak, ini manusia apa gimana sih. Baru kali ini ketemu manusia kaya gini. Semua mau cepat semua maksa." _______Bunga Humaira. "Ikuti saja kata saya. Kamu berpikir apa lagi ! saya kaya, tampan, mapan, dan dari keluarga baik-baik. Complete right? so come'on say yes !." ______Afrain Derson
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
21++++ Hanya untuk dewasa. Romance comedy dengan unsur dewasa. Penyebar brosur dan pelayanan bar. Dua pekerjaan yang saat ini Kayla lakoni. Di tengah pekerjaannya menyebar brosur makanan, ia bertemu dengan Andreas yang tak tahu wajahnya. Namun cara pertemuan Kayla dengan Andreas dalam kostum badut, bertolak dengan pertemuan Kayla di bar dengan Andreas. Pertemuan di bar berakhir sangat panas dan menggairahkan. Namun karena gairah itulah Andreas menawarkan pekerjaan model pada Kayla. Namun siapa sangka, Andreas ternyata menyukai Kayla dalam kostum badutnya. Dan memusuhi Kayla yang kini menjadi modelnya. Tapi apa yang terjadi saat Andreas tahu, jika Kayla ternyata Rilla yang ada dalam kostum badut tersebut. Kisah panas dan menggairahkan
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.