"Kenapa kau tidak mengerti Harlein ? kita berbeda, aku tidak pantas untuk berada di sekitar mu. Apalagi harus berdiri disamping mu. Pergilah, jangan mempersulit semua." ________ Anggara Mahesa. "Semua manusia di ciptakan sama. Lalu apa salahnya jika aku ingin hidup bersama mu ? tidak bisakah kau memperjuangkan ku ?" ________Harlein. Ini adalah kisah cinta pewaris kerajaan Fortania, dia jatuh cinta kepada pria yang jauh dibawahnya. Tapi bagi Harlein, cinta tidak memandang kasta. Tapi jika Pria yang di cintainya tidak memperjuangkannya dia bisa apa ? Dan kenapa pula dia harus mengemis pada pria itu. ** yuk baca kisahnya **
Kami baik-baik saja setelah kepergian Ibunda kami tercinta.
Sampai semua menjadi rumit ketika calon Ratu istana ini jatuh cinta. Menentang peraturan kerajaan bahkan dia rela kabur demi pria yang dia cintai.
Tapi ini bukan tentang ku, karena aku hanyalah yang menulis kisah mereka.
Ini tentang kakak ku, Masa depan Fortania ada dalam genggamannya. Namanya Harlein Meera Derson Ozvick.
Ku pikir kalian membutuhkan hati yang kuat dan tegar untuk membaca kisah ini, karena ini lebih rumit dari kisah Zyan dan Meera.
***
Matahari seolah tersenyum kepada wanita yang kini tengah berjalan membelah kerumunan orang di sekitarnya. Menggunakan jubah berwarna putih, wanita itu berjalan dengan sangat anggun.
Tiba dia di atas pentas berhadapan dengan sang Raja. Zyan, pria yang sudah tidak lagi muda itu hari ini sangat bahagia karena dia akan memberikan kekuasaannya kepada putri yang dia cintai.
Harlein, putri sulungnya. Zyan membuka jubah Harlein lalu dengan pedoman dari sang pembawa acara dia memakaikan mahkota Ratu untuk Harlein. Semua orang bertepuk tangan, mereka sangat bahagia karena Harlein memang layak menjadi seorang Ratu.
Meski masih berusia dua puluh dua tahun namun kepintaran dan kecakapannya untuk memimpin tidak perlu di ragukan lagi.
Memiliki wajah yang mirip dengan Ibundanya, dan juga sopan santun kepada semua orang.
Harlein dekat dengan rakyatnya, dia sering ikut dengan Meera jika ada acara amal dan lainnya.
Rakyatnya mencintai Harlein, dan sekarang tanggung jawab untuk membawa Fortania lebih jaya lagi dari sebelumnya ada di tangan Harlein.
Kedua adik kembarnya bertepuk tangan semangat setelah Harlein mengucapkan sumpahnya kepada Kerajaan.
"Jadilah Ratu yang mengutamakan rakyatnya," ucap Zyan lalu merangkul bangga Harlein di sampingnya.
****
Harlein sangat lelah, dia baru saja melewati sidang kedua dalam hidupnya.
Ya sidang, karena sidang pertama asalah saat dia melakukan wawancara untuk kelulusan kuliahnya dan yang kedua adalah dia harus mengucapkan sumpah menjadi Ratu di depan banyak orang.
Harlein masih menggunakan gaun berwarna putih yang tadi dia gunakan. Dia tahu harus segera mengganti pakaiannya karena para keluarga bangsawan akan melakukan makan malam bersama di taman istana.
Ketukan pintu membuat Harlein menarik napas panjang. "Ya masuk," jawabnya dan pelayan pribadinya tersenyum lalu menunduk memberi hormat.
"Ratu, anda diminta bergabung sekarang." Noor nama pelayannya itu yang sudah dianggap sahabat oleh Harlein sendiri.
"Oh Tuhan aku benar-benar lelah Noor, rasanya aku hanya ingin makan keju lalu tidur." Harlein menutup wajahnya dengan bantal.
Noor tertawa kecil lalu menyiapkan gaun baru untuk Harlein kenakan, mau tidak mau Harlein juga harus bersiap dan dia sudah berada di taman istana dengan gaun yang lebih santai berwarna hijau tosca. Mahkota di kepalanya sudah tidak lagi dia gunakan, menggantinya dengan mahkota kecil yang sangat manis.
"Ini dia bintangnya, ayo sayang bergabung bersama kami." Harlein tersenyum mendengar sambutan dari pamannya itu. Akhtar seorang Raja dari Wieldburg, dan juga sudah digantikan posisinya oleh anaknya Aryan.
"Zyan bagaimana jika kita nikahkan saja mereka berdua ?" kata Akhtar yang membuat Harlein dan Aryan langsung serempak menolak.
"No !" kata mereka berdua dan mengundang tawa dari semuanya.
"Pasti akan sangat seru jika kalian menikah," kata sepupu Harlein bernama Afrain.
"Berbicara lagi akan aku rusak wajah tampan dan sombong milikmu itu Afrain," balas Harlein.
Zyan menepuk lembut bahu Harlein membuat semua orang merasakan suasana yang haru.
"Meera pasti sangat bahagia saat ini." Harlein tersenyum lembut lalu memeluk Zyan.
"Besok kau akan memimpin rapat pertama secara resmi Harlein, apa kau sudah menyiapkan siapa anggota parlemen kerajaan ?" Harlein mengangguk mantap.
"Sudah ayah, besok pagi akan aku bahas bersama ayah sebelum rapat di mulai." Zyan mengangguk paham.
Semua orang sibuk dengan perbincangan calon menantu untuk Aryan dan Harlein tau jika Aryan sangat bosan mendengarnya.
Hingga namanya ikut terseret dan dia menjadi bahan tertawaan Aryan.
Kriteria yang harus menjadi pendamping Harlein memang haruslah sesuai dengan dirinya.
Bahkan Zyan menjabarkannya dengan detail.
Mencintai Harlein, Berpendidikan tinggi, dari keluarga baik-baik, sopan, dan yang paling penting memahami posisi Harlein sebagai seorang Ratu.
Harlein tersenyum miris karena dia sama sekali belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, masa remajanya hanya dia fokuskan untuk mengurus kerajaan dan juga fokus dengan semua pelajaran dan semua bisnis yang harus dia kelola. Harlein menjalani hidupnya lebih seperti seorang pria daripada wanita.
"Harlein, aku ada satu kandidat yang pantas untukmu jika kau mau berkenalan dengannya," suara Vienza membuat Harlein langsung menggelengkan kepala.
"No aunty, but thanks. Aku lebih memilih fokus dengan kerajaan dulu baru akan mencari pasangan."
"Jangan terlalu menunda waktu Harlein, jika kau tua tidak ada lagi yang mau denganmu. Kau tahu, kau pasti sudah tidak menarik lagi." Apa yang dikatakan Afrain langsung membuat Harlein meninju bahu pria itu kuat hingga Afrain mengaduh.
"Ya Tuhan ! kau ini wanita apa pria," gerutu Afrain karena pukulan dari Harlein membuat bahunya nyeri namun semua orang malah tertawa.
"Sudah, sudah. Siapa pun yang akan menikahi putri ku adalah pria yang sangat beruntung." Harlein lagi-lagi memeluk Zyan dengan sayang. Dia tahu disaat berkumpul seperti ini pasti Zyan sangat merindukan ibundanya. Harlein juga merasakan hal yang sama, sudah terlalu lama ibundanya pergi dari mereka.
Harlein menghapus airmata yang jatuh, lalu Axcel ikut memeluk kakak dan ayahnya itu dari belakang. Mereka benar-benar sangat merindukan Meera, rasanya terlalu cepat Meera meninggalkan mereka. Harlein bahkan ingat saat mereka berkumpul seperti ini dulu Meera pernah mengatakan tidak sabar untuk melihat Harlein dan Axcel menikah, dia juga tidak sabar memiliki menantu yang cantik dan merawatnya jika dia tua. Meivo di tempatnya mengusap langsung airmata yang jatuh, dia pria dia tidak akan menunjukkan betapa dia lemah jika itu sudah tentang kerinduannya akan sosok ibundanya.
"Sudah jangan bersedih lagi, kalian harus selalu bahagia agar Meera juga bahagia," ujar Zia yang sedari tadi hanya diam mendengarkan. Sejujurnya dia juga sedang banyak masalah karena Azura belum juga keambali dari persembunyiannya.
"Oh ya, satu minggu lagi kita akan ke Indonesia untuk acara yang ulang tahun perusahaan. Apa kalian semua akan pergi ?" tanya Roland.
"TENTU SAJA !" jawab semua anak muda disana semangat jika sudah pergi ke Indonesia mereka akan sangat bersemangat terutama Afrain dan Axcel.
Bersambung...
Sering kali, kita merasa hidup ini tidak adil. Melihat orang lain begitu bahagia, rasanya semakin membuat putus asa dan tidak berdaya. Itu pula yang Gilsha alami, dia sangat ingin bahagia seperti orang lainnya. Karena itu, dia mengambil kembali apa yang seharusnya ia miliki. Hal itu adalah Noah, pria yang sudah hidup bahagia bersama istrinya. Mampukah Gilsha benar-benar mendapatkan kebahagiaan yang dia impikan?
Menangis seorang diri karena pengangguran sudah sering dia lakukan namun dia tidak menyerah, darah Batak dalam dirinya membuat ia pantang menyerah dengan kehidupan keras dan mahal di Jakarta. Dari masakan jatuh ke hati begitulah nasib Arinda berubah, seorang pria super aneh terus memperhatikannya dan mengklaim Arinda adalah wanitanya. "Marry me Arinda," kata Eadric sudah berlutut dan dia sangat bersungguh-sungguh. "Hei ini abang bos gue bilang apa ?" _______Arinda Putri Samos. "ASTAGA BUTET ! KURSUS LO SANA," umpat semua sahabatnya. Mau tau keseruan cerita mereka ? Langsung baca saja ya...
"Qiena aku suami mu, jangan pernah melakukan kesalahan sedikit pun. Kau mengerti !" ___Sean Gibert. "Apa salah ku jika aku jatuh pada pelukan Pria lain ? tidakkah kau merasa dirimu yang tidak becus sebagai seorang suami Mr.Gibert ?"_____ Qiena William. Sama-sama pewaris dari dua kerajaan bisnis membuat pernikahan mereka dikatakan sempurna bagi orang lain yang melihatnya. Qiena Direktur wanita yang sangat cerdas plus istri dan ibu yang baik bagi keluarganya. Sean Presiden Direktur pria yang tampan, gagah, berambisi juga suami yang baik. Begitu kata mereka yang melihat dari luar kehidupan Qiena dan Sean. Meski memang itu juga yang mereka berdua pertahankan. Namun, Qiena rupanya jatuh cinta. Pertama kali dalam hidupnya dan itu bukan kepada Sean. Apa yang dipilih Qiena ? Sean dan keluarga yang sudah dia miliki ? Atau, Jack. Pria yang membuat dia jatuh cinta ?
Zia super model ternama yang berasal dari keluarga kerjaan di timur tengah, dia memutuskan menyamar karena masalah yang di hadapai oleh keluarganya. Zia si super model itu pun merubah penampilannya menjadi Ara Bella. Namun satu hal yang membuat Zia terluka setelah semua misi berhasil dia lakukan. Zia Al'DG Ozvick "Kau benar, ini semua bukan karena aku mencintaimu. Melainkan karena aku ingin semua kebohongan keluargamu terungkap." Reikhan Edward "Adakah yang nyata dari kita Ara, setelah semuanya apakah ada yang nyata."
Seorang Putri yang jatuh cinta kepada seorang pelayan cafe disaat dirinya sendiri sudah ditunangkan dengan Pangeran Mahkota dari kerajaan Wieldburg. Kerajaan paling berkuasa dan paling disegani, dan baginya ini adalah kutukan karena dia benar-benar sudah jatuh cinta dengan pelayan itu. Bukan hanya perasaan jatuh sesaat, tapi ini adalah perasaan jatuh kedalam jurang yang tiada ujungnya. Putri Vienza "Harusnya aku tidak pernah berbohong. Karena persis kata ibunda kalau berbohong hanya akan mendatangkan malapetaka". Pangeran Akhtar "Meski kau adalah Dewi aku tetap tidak menyukaimu. Kau hanya seperti hiasan pribadiku yang harus siap jika aku gunakan." Ghafur "Kebohongannya begitu menyakiti ku. Meski aku mencintai nya teramat sangat tapi kebohongan tetaplah kebohongan."
Namanya Bunga Humaira, dia pergi dari negaranya untuk menjauh karena dia patah hati. Gagal menikah membuat Bunga benar-benar ingin menenangkan hidupnya dan memulai awal yang baik, tapi niatnya ingin memulai awal yang baik menjadi kutukan ketika dia kembali bertemu dengan Pria yang sangat aneh. "Semua mendadak, ini manusia apa gimana sih. Baru kali ini ketemu manusia kaya gini. Semua mau cepat semua maksa." _______Bunga Humaira. "Ikuti saja kata saya. Kamu berpikir apa lagi ! saya kaya, tampan, mapan, dan dari keluarga baik-baik. Complete right? so come'on say yes !." ______Afrain Derson
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
"Aku tidak menggunakan pengaman, kamu pasti hamil!" Selena Tan terjebak dalam dilema yang membuat ia harus mengambil keputusan dalam waktu singkat. Pilihannya hanya dua, menerima tawaran pernikahan dari Nicole Saputra atau membiarkan dirinya terjebak dalam resiko hamil di luar nikah. Semua itu gara-gara hubungan satu malam yang harus ia lakukan untuk menebus kesalahannya kepada duda kaya itu. Ia belum siap dengan dunia pernikahan, tetapi akan menjadi aib baginya jika harus melahirkan anak tanpa ikatan pernikahan. Haruskah ia mengesampingkan perasaan dan menerima tawaran itu tanpa dilandasi cinta?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.