ahkan pejabat tinggi yang ada di acara itu, acara itu juga menjadi ajang bagi Zyan memperkenalkan Harlein dengan pria-pria tampan dengan segudang kelebihan mereka. Baik dari arti
ta Harlein membuat A
h makan, ayah akan menya
ka lalu setelahnya berniat langsung kembali ke rumah besar Derso
duduk namun sialnya dia menabrak tubuh seseorang mengakiba
dia pegang. Harlein ingin membantu membersihkan noda di pakaian pri
ria itu menatap Harlein dan pandangan teduh dengan
sadar. Dia terus mengamati punggung tubuh t
di makan at
ah
mpah. Jadi makan atau ti
Axcel menghela napas, bagaimana mungkin dia tahu siapa pem
lalu dia memperhatikan sosok pria yang tadi. Harlein tersenyum begitu saja saat meliha
uat Harlein betah terus menatapnya. Axcel terus mengamati arah pandang Harlein dan dia menggelengkan kepalanya. Tid
yang ada di atas meja dengan panda
ri yang di inginkan menjadi pendamping seorang
ar. Lalu Harlein berhenti mengamati pria yang pertama kali membuatnya terpesona itu. Menurut Harle
*
rena setidaknya satu tugas yang uangnya lumayan itu sudah selesai dia kerjakan. T
ilet hotel untuk mengganti pakaian dan saat keluar dari toilet itu dia lagi
rlihat sangat ramah dan Angg
membersihkannya, ehm..maksud ku untuk membawanya ke t
unduk sopan untuk pamit dari hadapan Harlein membuat sed
*
ndapatkan uang. Asap rokok, wanita yang menggunakan pakaian minim juga menjadi hal yang tidak dia sukai. Namun Angga harus berpura
g dia mainkan setidaknya menjadi pemicu Angga untuk bertahan
aat bicara, senyuman manis dan wajah yang cantik. Angga langsung menghapus pikirannya akan wanita yang duduk seorang diri di salah satu bangku tamu.
tersenyum sembari me
pat kita mengisi acara tadi, dan ini loe liat manusia yang pesan private party ini adalah sepupunya Afrain Derson." Angga mendengar semua fakta
idak untuk saat ini, dia percaya akan bertemu dengan orang yang tepat dan dia akan membahag
wanita seperti apa kira-kira
*
sepertinya baru pulang bekerja. Ruangan yang sempit yang mereka s
a menyusul kesana. Namun saat Angga tiba sebuah pukulan sudah dilayangkan Handoko
in perduli dengan keributan yang terjadi langsung kelu
. Dita langsung masuk kedalam kamar dan ingin menyusul k
ITA GAK BERGUNA M
dari rumah ini dan jangan pernah balik, kalau loe sampai balik gue bakal lang
ke perut pria tua tidak tahu diri itu. Namun untungnya Adit yang mendengar keributan dar
! LOE BISA MASUK P
u keluar memilih segera mengikuti Angga.
*
gawat darurat, beberapa perawat ikut langsung membantu Angga dan s
atu perawat yang tadi sempat bertanya-tanya tentang
h. "Bagaimana dok ?" tanya Angga dan dokter itu dengan berat hati mengatakan jika Lisa sudah tidak dapat di
dah cukup, kini ibu yang dia cintai sudah meninggalkan mereka lebih dulu. Dita memeluk tubuh Lisa yang di
anya, dia tidak menyadari ada seorang wanita yang menatapnya dengan sen
n Angga saat pria itu sedang berbicara dengan petugas rumah sakit, hingga setelah semua selesai barulah Harlein mengikuti lagi Angga yang berjalan ke ruang jenazah. Harlein melihat seorang wanita yang berlari memeluk Angga, wanita
enghadapnya. Pria itu terkejut karena kehadiran Harlein disana namun dia mengabaikannya, ada hal penting yang harus dia urus termasuk melapor kepad
r di wajahnya, semua itu dengan jelas menggambarkan
*
iri, dia sedih melihat keluarga yang ditinggalkan salah satu anggota keluarga mereka. Tentu Harlein dapat merasakan kesedihan itu, dia pernah mengalaminya.Hari kehilangan Meera adalah hari
ri disebelah Angga. Setelah semua prosesi pemakaman selesai Angga masih disana meski adiknya sudah dibawa tetangga untuk pulang. Polisi ma
asti sudah bahagia." Harlein ber
sini ?" tanya Angg
wanita tadi sangat bersedih sehingga aku mengikuti kalian," ka
ruk bagi ku." Harlein terasa sesak saat kembali mengingat hari dimana dia harus rela
" Angga lalu bangkit dari posisinya dan pergi dari tempat itu. Dia sempat m
gegas menemui polisi yang s
an, dia menepuk jidatnya lalu segera pe
a harus segera kembali ke
ambu