/0/15668/coverbig.jpg?v=3f88a78401dadfc0906470d07dde1aa3)
Kepindahan Kakak Iparnya, Matthias, ke rumah utama atas permintaan Mama mertuanya yang sakit. Namun itu menjadi awal petaka bagi rumah tangga Lauren dan Matthew. Malam itu, Lauren tidak menyangka jika yang menyentuh dan membelai tubuhnya adalah Matthias. Rasa benci dan jijik yang Lauren rasakan setelah itu, Ia pun selalu berusaha menjaga jarak dengan Kakak Iparnya itu. Tetapi Matthias yang sudah naksir berat pada Lauren tidak ingin menyiakan kesempatan. Matthias lalu membeberkan rahasia jika suami Lauren yang tidak lain adiknya sendiri selingkuh dengan sekertaris pribadinya. Matthias lalu dengan senang hati menawarkan bantuan pada Lauren untuk balas dendam. Apakah Lauren akan menerimanya atau menolak mentah-mentah?
"Emmhh."
Desahan tertahan itu terdengar dari bibir Lauren saat merasakan jilatan di leher nya yang disertai kecupan basah. Tidur nyamannya jadi terganggu, membuatnya perlahan membuka mata untuk melihat seseorang yang berada di atas . Namun suasana kamar sangat gelap, membuatnya tidak bisa melihat jelas wajah itu.
Kembali Lauren mendesah saat tangan besar itu menangkup bagian dada nya dan meremas nya agak kuat. "Sayang, kamu kapan pulang? Jam berapa sekarang?" tanyanya berusaha tetap waras.
"Hmm."
Bukannya mendapat jawaban Lauren malah mendengar seseorang yang dianggap suaminya itu menggeram. Akhirnya Ia pun membiarkan saja dan diam tidak melawan saat tali gaun tidur nya dibuka dengan tidak sabaran dan membuat kulit nya kini terasa dingin karena tidak lagi tertutupi apapun.
Tangan Lauren yang tadinya di sisi tubuh kini terangkat meremas rambut pria itu yang turun dan terus mengecupi permukaan kulitnya. Jilatan nya dari dada sampai ke inti tubuh nya, membuat badannya sesekali melengking merasakan geli tapi nikmat di waktu bersamaan.
"Aww pelan-pelan Matthew!" pekik Lauren karena pria itu menggigit paha bagian dalam nya agak kuat, membuat nya linu.
Entah kenapa Lauren merasa sikap Matthew malam ini agak kasar, padahal biasanya mereka selalu melakukan hubungan badan dengan lembut dan sama-sama menikmati. Sebuah dugaan melintas begitu saja di kepala Lauren, apa mungkin yang sedang menyentuh nya ini bukan suaminya?
"Ahh!"
Namun pemikiran buruk itu langsung hilang saat Lauren merasakan jilatan di bagian inti nya. Kedua matanya pun kembali terpejam, dengan jambakan nya yang semakin erat di kepala yang sedang ada di bawah nya itu. Sungguh ini sangat-sangat nikmat.
Kedua mata Lauren kembali terbuka saat jilatan itu berhenti. Sial, padahal tinggal sebentar lagi Ia mendapat klimaks!
Mendengar suara gesper yang dibuka dengan terburu-buru membuat Lauren pun bisa mengerti jika suaminya itu sudah tidak sabar ingin menyatukan tubuh mereka. Dengan sabar dan berdebar Lauren pun menunggu. Ia memang sudah sadar, namun masih belum bisa melihat jelas karena suasana kamar benar-benar gelap.
"Matthew apa kamu mabuk malam ini?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Lauren karena merasa aneh saja dengan sikap agresif suaminya.
Tetapi lagi-lagi tidak ada jawaban, malahan yang Lauren dapatkan adalah ciuman ganas dan membuat nya pun kembali hanyut. Perlahan Lauren bisa merasakan sesuatu memasuki inti tubuh nya, membuat nya tanpa sadar meremas bahu kokoh suaminya karena sensasi nya entah kenapa terasa berbeda.
Saat benda panjang itu berada sempurna di inti tubuh nya, Lauren sampai menahan nafas karena benar-benar merasa sesak. Apalagi saat mulai digerakkan, kaki nya yang terbuka lebar sampai bergetar merasakan linu.
"Emm kau nikmat sekali, Lauren!" geram pria yang berada di atasnya. Terlihat bersemangat menggerakkan bagian bawahnya mencari kepuasan.
Kernyitan terlihat di kening Lauren saat mendengar suara yang terdengar asing itu, seperti bukan suara Mathhew. Tetapi sekarang Lauren seperti tidak bisa berpikir jernih, sanking terlalu menikmati penyatuan mereka. "Ahh lebih cepat, sebentar lagi," pinta nya agak memohon.
Dan saat pelepasan itu Lauren dapatkan, tubuhnya terlihat bergetar hebat dengan dada yang membusung ke atas. Baru saja beberapa saat menikmati klimaks nya, kesadaran Lauren kembali saat tubuhnya di putar dan bokongnya di angkat, "Emmhh Mathhew tunggu dulu!"
"Aku belum keluar sayang," bisik pria itu tepat di telinga nya, lalu disertai jilatan membuat nafsu Lauren kembali bangkit.
Malam itu benar-benar malam yang panjang, penuh gairah dan sangat panas. Tidak ada satupun bagian tubuh Lauren yang tidak disentuh, dan entah kenapa Lauren benar-benar merasa sangat puas, tidak seperti biasanya. Mereka pun baru selesai saat kesadaran Lauren hilang. Walau sangat lelah, tapi bibir Lauren terlihat melengkungkan senyuman tanda dirinya sangat menikmati hubungan badan itu.
"bonne nuit mon amour." Ya itulah perkataan terakhir yang Lauren dengar sebelum kesadarannya benar-benar hilang.
***
Cahaya matahari yang masuk dari tirai yang terbuka membuat tidur nyaman Lauren terganggu. Perlahan matanya terbuka, dan pandangan pertamanya adalah langit kamar. Bukannya menggerutu kesal karena tidur nya sudah terganggu, tapi Lauren pagi ini malah terbangun dengan bibir melengkungkan senyuman. Ingatannya pun kembali pada kejadian tadi malam.
Pandangannya lalu turun ke tubuhnya yang dibaluti selimut, Lauren yakin di balik itu dirinya tidak memakai apapun karena bisa merasakan. "Ternyata benar bukan mimpi, ah aku senang. Lalu di mana sekarang Mathhew?" gumam nya seorang diri.
Lauren memilih mendudukan tubuhnya sambil memperhatikan sekitar, tidak mempedulikan selimut yang jatuh membuat dada nya kini terpampang jelas. Kernyitan dalam terlihat di kening Lauren karena tidak menemukan keberadaan suaminya. Apa mungkin sudah bangun lebih dulu ya?
"Mungkin dia sudah turun ke bawah untuk sarapan." Batin Lauren berusaha positif thingking.
Lauren pun memutuskan beranjak dan berlari kecil masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Bibirnya dari tadi terus menyunggingkan senyuman, tanda sedang merasa senang. Otaknya yang mesum ini terus terbayang adegan panas tadi malam.
Lauren tanpa basa-basi langsung menyatakan jika tadi malam adalah pengalaman bercinta yang paling luar biasa!
Setelah memakai dress rumahan nya yang bahkan masih terbilang elegan, juga memoles sedikit make up agar wajahnya terlihat cerah, Ia pun turun dari lantai dua menuju ruang makan. Saat masuk, terlihat sudah ada Mama mertuanya juga Kakak Ipar nya. Seperti biasa, Lauren pun menyapa mereka dengan ceria.
"Lauren kenapa diam saja, ayo dimakan? Apa kamu mau makan dengan menu lain?" tanya Alisya-Mama mertuanya. Mungkin bingung melihat menantu nya itu celingak-celinguk memperhatikan sekitar.
Lauren pun duduk terlebih dahulu dan memfokuskan pandangan pada wanita paruh baya yang duduk di depannya. "Em Mah, Mathhew mana ya? Apa dia sudah berangkat lagi ke kantor, aku bangun kesiangan," tanyanya.
"Loh bukannya Mathhew gak pulang ya? Dia kan katanya ada tugas di luar kota, langsung berangkat dari kantor ke Bandung. Mama tahu dari Matthias, memangnya Mathhew gak ngabarin kamu?"
Pernyataan itu tentu saja membuat Lauren syok setengah mati, bahkan segigit roti yang sempat dikunyah nya sampai keluar lagi karena tersedak. Kedua matanya bahkan melotot lebar. Ekspresi nya ini pasti akan dianggap berlebihan, padahal Matthew sudah biasa tugas ke luar kota.
Bukan, bukan itu yang membuat Lauren terkejut. Jika suaminya semalam tidak pulang, lalu siapa yang sudah menyentuh nya dan membuat nya mabuk kepayang tenggelam dalam nafsu. Perlahan Lauren melirik seseorang yang duduk di sebelah kiri Mama mertuanya. Tersentak saat matanya bertemu dengan Kakak Ipar nya. Seringai di bibir Matthias entah kenapa membuatnya merinding, seperti senyuman yang mengartikan banyak hal.
Semenjak janda cantik itu pindah ke sebelah rumah nya, Erika bisa merasakan perubahan sikap suaminya. Awalnya Ia mencoba mengenyahkan prasangka buruknya jika suaminya tertarik pada tetangga mereka. Tetapi semakin hari sikap suaminya semakin mencurigakan, membuat Erika pun diam-diam mencari tahu sendiri. Kira-kira apakah firasat Erika benar jika suaminya ada main dengan janda di sebelah rumah nya?
"Jujur aja, pelacur semalam yang gue sewa itu lo, kan?" bisik Arion, membuat tubuh Fiona bergetar ketakutan karena identitas nya ada yang mengetahui. Parahnya oleh most wanted paling berbahaya di sekolah nya. Ketidaksengajaan dimana Arion yang membeli keperawanan Fiona, malah menjadi petaka bagi perempuan malang itu karena setelah ini Arion tidak akan melepaskan nya dan menjadikan Fiona mainan kesukaannya.
Kirana yakin kecelakaan yang menimpanya hingga membuatnya koma dan keguguran direncanakan oleh seseorang. Orang yang paling Kirana curigai adalah suami dan kekasih gelap nya, alasannya karena agar mereka bisa menikah setelah menyingkirkan nya. Untungnya Tuhan masih memberikan kesempatan hidup kedua kepada Kirana. Kirana bertekad kuat untuk membalas orang-orang jahat itu, menyusun rencana balas dendam nya dengan baik dimulai dari membuat Daniel jatuh cinta kepadanya, merebut nya dari selingkuhannya, setelah itu Kirana akan campakkan suaminya itu agar merasakan sakit hati seperti dirinya. Kira-kira apakah rencana Kirana berjalan dengan mulus?
Hal gila yang pernah Astrid lakukan adalah telah menghabiskan malam yang panas dengan supir pribadinya! Semua gara-gara suaminya yang ketahuan selingkuh, membuatnya mencari pelampiasan sejenak dengan minum-minum. Bonusnya Ia malah tidur dengan supirnya yang tampan dan seksi. Walaupun malam itu Ia setengah sadar, tapi masih ingat jelas sangat menikmati setiap sentuhan Gio. Astrid seperti menelan ludah sendiri karena sama-sama berhianat, namun Ia pastikan skandal memalukan itu tidak akan tersebar. Untungnya Gio bisa diajak kerja sama dengan tutup mulut, hanya saja lelaki itu meminta sebuah imbalan. Kira-kira apa hal yang diminta nya?
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?