/0/14301/coverbig.jpg?v=20230901214452)
Hal gila yang pernah Astrid lakukan adalah telah menghabiskan malam yang panas dengan supir pribadinya! Semua gara-gara suaminya yang ketahuan selingkuh, membuatnya mencari pelampiasan sejenak dengan minum-minum. Bonusnya Ia malah tidur dengan supirnya yang tampan dan seksi. Walaupun malam itu Ia setengah sadar, tapi masih ingat jelas sangat menikmati setiap sentuhan Gio. Astrid seperti menelan ludah sendiri karena sama-sama berhianat, namun Ia pastikan skandal memalukan itu tidak akan tersebar. Untungnya Gio bisa diajak kerja sama dengan tutup mulut, hanya saja lelaki itu meminta sebuah imbalan. Kira-kira apa hal yang diminta nya?
Merasakan dingin yang menerpa kulit tubuhnya, membuat perempuan itu berusaha menarik kembali selimutnya. Baru saja berbalik untuk melanjutkan tidur, sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya yang seperti tidak tertutupi sehelai benang pun membuat kedua matanya langsung terbuka.
"Enggh."
Suara geraman di belakangnya dengan nada rendah khas laki-laki itu membuat Astrid merinding. Dengan perlahan kepalanya menoleh ke belakang untuk melihat, setelah memastikan jika itu bukanlah suaminya membuat Astrid repleks menjerit kencang dan turun dari ranjang sambil membawa selimut nya.
"Kyaa kau siapa?!" teriaknya ketakutan sendiri.
Si pria itu pun ikut terbangun, menyadari tubuh telanjangnya terbuka dan tidak tertutupi apapun membuatnya ikut panik sendiri. "Hei aduh selimut nya, astaga!" gerutunya. Melihat jaketnya di bawah ranjang, Ia segera membawanya untuk menutupi bagian sensitif nya.
"Kau.. Kenapa aku dan kamu. Ini tidak mungkin, kan?" tanya Astrid masih tidak percaya sendiri. Kenapa Ia dan supir pribadinya se-kamar?
"Em maaf, tapi sepertinya dugaan Nyonya salah," ujar Gio sambil tersenyum kikuk.
"Maksudnya?!"
"Memangnya Nyonya tidak ingat kejadian semalam?" tanya Gio memastikan.
"Memangnya apa?" Astrid meringis merasakan pening di kepalanya, "Kenapa kamu ada di sini? Sana keluar!" usir nya.
"Tapi kita kan sedang di hotel," ucap Gio memberitahu, sepertinya perempuan itu belum sadar sepenuhnya.
"Apa? Kenapa kita di hotel?" Seketika itu pun perasaan Astrid semakin tidak enak.
Astrid memilih berlari masuk ke kamar mandi sambil menyeret selimut yang menutupi tubuh telanjangnya itu. Ia terduduk dengan lemas di atas kloset tertutup dengan tatapan kosong, masih bingung dengan suasana ini. Sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya dan supirnya bisa sampai ada di kamar yang sama dan parahnya dalam keadaan telanjang?
"Tidak-tidak, ini tidak mungkin, kan?" gumam Astrid sambil menggelengkan kepalanya saat menduga jika sepertinya Ia dan supirnya itu sudah menghabiskan malam yang panas, alias berhubungan seks.
Astrid lalu berdiri mendekati wastafel, membasuh wajahnya beberapa kali. Saat Ia menatap bayangannya di cermin, kedua matanya terbelak melihat banyak tanda merah di leher dan sekitar dadanya. Sepertinya benar jika Ia dan Gio sudah berhubungan badan, tapi bagaimana bisa?
Malam itu..
Flasback
"Nyonya sudah, anda sudah minum banyak," cegah Gio sambil menahan botol vodkanya.
Astrid yang duduk di sebelahnya langsung menatap tajam. "Heh siapa kamu berani-berani nyuruh saya hah?!" bentaknya galak.
"Maaf Nyonya saya ini supir Nyonya, tapi kan tugas saya di sini menjaga anda." Gio mencoba bicara dengan baik. Tahu jika bosnya itu sudah mabuk.
"Hah kamu supir saya?" tanya Astrid sambil menunjuk dirinya sendiri. Tatapannya memicing mencoba melihat jelas pria yang wajahnya terlihat blurd itu.
"Iya saya supir baru, Nyonya sepertinya benar sudah mabuk."
"Enggak kok saya gak mabuk," bantah Astrid sambil mengibaskan tangannya di udara, "Tapi masa sih saya punya supir ganteng kaya kamu?"
Gio menaikkan sebelah alisnya mendengar itu, tanpa bisa ditahan bibirnya melengkungkan senyuman mendapatkan pujian seperti itu, "Saya ganteng?" tanyanya ingin memastikan.
"Iya kamu ganteng, nama kamu siapa?" Astrid pun mengulurkan tangannya.
"Nama saya Gio." Untuk menjaga sopan santun, Gio pun membalas jabatan tangan itu. Tingkahnya ini terlihat konyol, tapi kan Astrid juga sedang mabuk jadi Gio menanggapi saja.
"Namanya aja ganteng, apalagi wajahnya hehe," celetuk Astrid sambil terkekeh kecil.
Perempuan itu pun menuangkan lagi minumannya ke gelas kecil dan menegaknya cepat, kedua matanya terpejam beberapa saat sambil meringis pelan saat minuman hangat itu masuk ke tubuhnya.
"Nyonya juga cantik," sahut Gio membalas tanpa sadar.
"Saya memang cantik, banyak yang bilang gitu." Astrid terlihat percaya diri sekali, tapi tingkahnya tetap terlihat lucu karena sedang mabuk.
"Pasti dulu sebelum menikah banyak yang mendekati Nyonya ya, beruntung sekali suami anda itu bisa menikahi anda." Gio tiba-tiba merasa iri dengan nasib suami dari Astrid karena bisa mendapatkan perempuan secantik dan se-seksi ini.
Senyuman Astrid tiba-tiba menghilang, "Tapi sayangnya dia tidak bersyukur mendapatkan aku," gumamnya dengan tatapan kosong.
"Mana mungkin," bantah Gio.
"Kalau dia merasa cukup mendapatkan aku, lalu kenapa dia malah mencari wanita lain?" tanyanya sedih.
Gio bisa melihat wajah cantik itu menjadi murung, membuatnya tidak tega sendiri. Ia memang tidak tahu masalah apa yang sedang terjadi di rumah tangga atasannya itu, di sini kan Gio hanya bekerja sebagai supir. Tetapi yang Gio dengar, katanya suami Astrid itu selingkuh.
"Benar kata Nyonya, menurut saya Tuan itu kurang bersyukur. Padahal sudah punya istri yang cantik." Gio berujar karena ingin menghibur Astrid yang sedang galau.
"Menurut kamu apa kekurangan saya?" tanya Astrid sambil memiringkan kepalanya sedikit.
Gio yang melihat tingkah menggemaskan perempuan itu terkekeh kecil, tangannya gemas sekali ingin Ia cubit pipi kemerahannya itu. "Pokoknya Nyonya ini sempurna, tipe ideal saya sekali."
"Kok sama," celetuk Astrid.
"Apa?"
Telunjuk Astrid terulur menyentuh dada Gio dan menunjuk-nunjuk kecil di sana, "Kamu juga mirip banget sama tipe ideal saya, ganteng dan punya badan seksi," sahutnya.
"Beneran nih?"
"Iya lah, masa saya bohong." Astrid pun kembali meminum vodka nya.
Entahlah apa Gio harus percaya atau tidak, karena saat ini kan Astrid sedang mabuk jadi setengah sadar. Melihat perempuan itu yang akan meminum vodka nya dari botol langsung, membuat Gio pun dengan cepat merebutnya.
"Ih apa-apa an sih? Balikin gak?!" sewot Astrid merengek.
"Sudah ya Nyonya, ayo kita pulang," bujuk Gio.
"Gak mau, saya gak mau pulang. Saya gak mau ketemu si brengsek Andy, dasar laki-laki kurang ajar berani banget dia selingkuh dari aku!"
Gio sampai meringis pelan melihat Astrid yang sampai berteriak keras begitu, seperti sedang mengeluarkan semua uneg-uneg nya. Tetapi untung saja suaranya teredam oleh musik dj yang keras, orang lain pun sepertinya tidak akan peduli.
"Sudah ayo kita pulang." Gio lalu menarik tangan Astrid turun dari kursinya, Ia tidak peduli dengan penolakan perempuan itu karena Gio khawatir melihat keadaannya yang buruk.
Tetapi baru saja beberapa langkah, Gio terpekik melihat Astrid yang hampir pingsan, tapi untungnya Ia segera menangkap tubuhnya itu. Akhirnya Gio pun memutuskan menggendongnya ala bridal style ke luar dari sana. Gio lalu memasukan Astrid ke kursi penumpang di depan, setelahnya Ia ikut masuk.
"Kenapa aku di sini?" tanya Astrid yang sudah sadar lagi, walau masih meracau tidak jelas.
"Nyonya tidur saja, kita pulang sekarang ya." Gio pun menyalakan mesin mobilnya dan mengendarai pergi dari sana.
Tetapi Gio terpekik dan hampir oleng saat tiba-tiba Astrid mencondongkan tubuh kepadanya, "Kamu siapa? Kenapa ganteng banget?" tanyanya berbisik tepat di sisi wajahnya.
Semenjak janda cantik itu pindah ke sebelah rumah nya, Erika bisa merasakan perubahan sikap suaminya. Awalnya Ia mencoba mengenyahkan prasangka buruknya jika suaminya tertarik pada tetangga mereka. Tetapi semakin hari sikap suaminya semakin mencurigakan, membuat Erika pun diam-diam mencari tahu sendiri. Kira-kira apakah firasat Erika benar jika suaminya ada main dengan janda di sebelah rumah nya?
"Jujur aja, pelacur semalam yang gue sewa itu lo, kan?" bisik Arion, membuat tubuh Fiona bergetar ketakutan karena identitas nya ada yang mengetahui. Parahnya oleh most wanted paling berbahaya di sekolah nya. Ketidaksengajaan dimana Arion yang membeli keperawanan Fiona, malah menjadi petaka bagi perempuan malang itu karena setelah ini Arion tidak akan melepaskan nya dan menjadikan Fiona mainan kesukaannya.
Kepindahan Kakak Iparnya, Matthias, ke rumah utama atas permintaan Mama mertuanya yang sakit. Namun itu menjadi awal petaka bagi rumah tangga Lauren dan Matthew. Malam itu, Lauren tidak menyangka jika yang menyentuh dan membelai tubuhnya adalah Matthias. Rasa benci dan jijik yang Lauren rasakan setelah itu, Ia pun selalu berusaha menjaga jarak dengan Kakak Iparnya itu. Tetapi Matthias yang sudah naksir berat pada Lauren tidak ingin menyiakan kesempatan. Matthias lalu membeberkan rahasia jika suami Lauren yang tidak lain adiknya sendiri selingkuh dengan sekertaris pribadinya. Matthias lalu dengan senang hati menawarkan bantuan pada Lauren untuk balas dendam. Apakah Lauren akan menerimanya atau menolak mentah-mentah?
Kirana yakin kecelakaan yang menimpanya hingga membuatnya koma dan keguguran direncanakan oleh seseorang. Orang yang paling Kirana curigai adalah suami dan kekasih gelap nya, alasannya karena agar mereka bisa menikah setelah menyingkirkan nya. Untungnya Tuhan masih memberikan kesempatan hidup kedua kepada Kirana. Kirana bertekad kuat untuk membalas orang-orang jahat itu, menyusun rencana balas dendam nya dengan baik dimulai dari membuat Daniel jatuh cinta kepadanya, merebut nya dari selingkuhannya, setelah itu Kirana akan campakkan suaminya itu agar merasakan sakit hati seperti dirinya. Kira-kira apakah rencana Kirana berjalan dengan mulus?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?