a
ng Ki
ar
an Bapak cint
o
k belum dik
yang melahirkank
. Aku menjauhkan handpho
ejenak sebelum menyapa,
aikum
il saat wanita it
pa
kurang en
ku sengaja lebih
tanya, tepat saat mendenga
kembali menanya
um obat bi
agia. Kalbuku men
erhatian yang selalu kurin
temu Ibu, Bapak, Minah,
Ibu nyalakan data
m mematikan sambungan te
encari nama 'Surgaku' lan
a
Bu," sapaku sera
jahku terlihat lelah,
" Ibu mengamati
Kalau sampai saki
guk mantap.
ita yang menjadi
iau tampak semakin tua,
sekarang, Ibu yang gemuk,
aku. Tubuhku dulu yang cu
tenang saja, tenagaku mas
aja melayang
apa k
ai
in ke ma
ng ke sekeliling r
Minah sama Siti di rumah
r tadi pamit ke
rkan celotehan I
Ibu saat ini; masih tidak
lu luas, bisa membangunk
tuk mereka berteduh, seti
r karena dihina tetangga k
memprih
m uang?" Pertanya
una
ku lembut, sedik
cuhka
m uang?" Ibu kemb
sebelumnya, mungkin t
cepat masak-masak yang ba
Kasihan mereka j
il seraya tersenyu
dengar setiap kali gajian
gitu terhadap anak-anakn
ak bisa memberikan makana
ka cukup dalam. Ah, enta
api Ibu tetap saja begitu
, ralat ucapanku, aku
kirim, tapi
ap
syaallah sudah
ya Ibu memastika
perti men
mantap, "Iya, B
ap. "Ibu
guk. Kuamati dalam
u sakit? Sudah ce
guk. "Sudah, sudah
tirahat." Wanita
engakhiri Vidio Call, wan
put
*
egini kirim
ekerja memang se
gecek pesan ataupun pa
kampung menghubungiku sekad
enam tahun, tapi sungguh
unggu seti
aat membaca pesan
u hirap. Aku mengembuskan
ukan nyeri karena marah at
aku merasa kecewa dengan
edang tak enak badan. Tida
u dulu sebelum me
bih banyak dari
2,1 juta, seka
handphone dan
esan dari Ibu. Tubuhku ras
eolah berpisah dengan da
a yang ada, kurai
ang terasa remuk. Ah, anda
apakah wanita itu masih
itu melihat betul sepert
ega melihatku ada di sini
semua penderitaanku di s
lu takut melihat Ibu yang
hui kon
akan makanan
embuatku langsung
njadi duduk. "Iya
belum hendak me
li rasanya tubuh ini. Ingin
ngin membuat Ibu Bos yang t
had
berdiri, sengaj
ku. Setelah terasa lebih
, ralat, nyatanya tubuhku
udah bisa lebih beradapta
sempatkan mengintip ruang
pa banyak makanan dan minu
ng sangat sedikit bagi ak
aat kondisi tub
dapur, tanpa ko
dengan kasar, berulang kal
bekerja. Ini sudah sekian
k tahu hal apa yang menda
angat di tubuhku-atau nel
kit. En
tahu kondisiku
belum mampu merampungkan
sekadar dilanjutkan. Ah, r
aku yang terlalu kasih
ntuk membuatkan m
ntik. Mengambil napang, me
ngkah perlahan, tak lupa
e
uan," tuturku se
meja, tepat sebelum ber
mbung