r
h, Ah-
matikan televisinya secara kasar, Ilen c
ptop itu pun hidup secara otomatis hingga mena
an pun terdengar keras berirama dengan suara k
ri anak dan induk kalimat. Jemari lantang n
topnya yang terang benderang
ujian universitas ternama tanpa bantuan orang tua yang kaya
hingga meninggalkan layarnya yang masih h
laci. Ilen pun mengisi daya baterai laptopnya lalu Ilen beranjak ti
*
d kesukaan Ilenku Sayang," u
s susu almond mendeka
berselai kacangnya saat ayahnya m
lupa kan minum susumu?"
ena kedua orang tuanya. Ilen pun ber
Menurut Ilen, kedua orang tuanya yang menyebabkan Ilen memiliki
, tenggorokan sakit seperti tercekik mati, bahkan pembengkakan p
Ilen yang masih tanda tanya. Semuanya terjadi begitu saja sedari
ng tuanya selalu memaksa Ilen untuk makan dan terus makan. Ilen benar-benar kesal pada semua orang yang memak
t meraih sikat giginya dan odol di kamar mandi lalu Ilen pun berlari ke k
*
r
s beratnya di meja paling depan. Semua mata memandang Ilen
lorong dekat toilet pria. Ha
i dengan tebakan Ilen, toilet itu kosong
u air mengalir. Keras, lebih dari kata keras, Ilen menggosok giginya dengan
, yaitu kumuran air yang mengalir dari keran urinoar. Setelah membersihkan giginya dengan lidah, Ilen
antar pria mendek
malah tambah keras menggosok giginya seraya menatap
bergerak-gerak lalu pintu it
apan Ilen. Ilen tetap menggosok gig
mandi ..? Bikin kesel aja, aku udah dari tadi kebelet tahu!"
Ilen penuh akan warna kuning pekat. Seketik
ik begitu saja oleh pria lainnya lalu salah satu pria lainnya pun menjambak rambut Ilen seraya m
sepenuhnya terbenam di urinoar lalu keran urinoar pun diputar hingga mengalirkan air ke wajah putih
an matanya tetap kebal merasakan hantaman-hantaman air mengalir. Ilen sudah biasa sedari sekolah dasar m
iapa suruh lama-lama di to
endekat ke toilet pria saat al
toilet. "Kok kalian gak ngajak-ngajak sih?" tanya pria
taplah wajah Ilen lamat-lamat lalu pria berambut gondrong,
i menuduk dan salah satu tangan Jefri menyentuh rambut belakang Ilen yang sang
di hadapan Jefri yang mulai berjongko
yang masih penuh akan busa juga berisi d*arah. Jefri pun terkekeh
t, mata sayu yang tak tertutup begitu juga bibir pucat yang terbuka le
Ilen yang menarik perhatiannya lalu
ya berkata, "Tinggalkan aku sendir
gerak mengusir temannya, Jefri juga tak henti-hent
efri seorang diri bersama dengan Ile