ia. Berjalan sambil menundukkan kepala adalah kebiasaan dari Dila yang memang terlalu malu untuk menatap orang lain. Suara bebe
Dila menghentikan langkahnya "Bisa b
sedikit keraguan dan tatapan beliau mengatakan akan baik-baik saja. Memegang ujung pakaian dari pria itu
da pria disampingnya dan saat mengalihkan pandangan ke Gus W
s ini ke
nya. Dirinya ingin bertanya lebih tapi diurungkan karena posisinya tidak terlalu baik, langkah mereka
la mengangguk sebelum masuk kedalam m
cium punggung tangan Ummanya "Kamar mas sudah Umm
Mina hanya mengangguk me
nya. Membersihkan badan terlebih dahulu sebelum keluar dari kamar dengan pakaian tidur tidak tertinggal kerudung b
elangkah keluar dimana Gus Wirto
Wirto yang hanya mengangguk dan langsung memalingka
angsung duduk di kursi, tidak lama kedua pria berbeda
," ucap Gus Wirto memperkenalkan mereka berdua "Ayah kamu kemarin meminta Gus untuk mencarikan j
endengar perkataan abinya "Maksu
mbut "Kamu mau kan, Nduk? Tadi abi sudah berbicara denga
tidak konsumsi dalam waktu lama. Dila bukan tidak tahu mengenai tanda-tanda orang yang akan lepas dari obat-obatan terlarang, salah satunya a
a yang sedang menatap diri
agaimanapun pasti bukan hal mudah ditambah
awab Dila akhirnya y
memang mengharapkan dirinya segera menikah agar ada yang bisa menjaga dirinya hanya saja sangat terkejut karena pilihannya adalah pecandu obat-obatan terlarang. Dila sendiri
ila menatap sekitar dimana kedua pria
embuat Dila beralih ke tempat cuci piring dan langsung menyelesaikannya setelah meminta ummanya untuk pergi meninggalkan di
'an melanjutkan apa yang telah dilakukan sebelumnya. Adzan berkumandang tidak lama kemudian membuat Dila bersiap-siap bera
ma menuju masjid "Permintaan abi bisa kamu pikirkan dengan baik, tapi kalau kamu menerima
rima Fabian
gangguk "Kata abi kamu Fabian ini keinginan sembuhnya kuat, kalau dia keluar dari pondok ini akan masuk kembali ke lingkarannya
a se
ju kalau k
waban yang diberikan selalu tidak bisa diharapkan sama sekali. Naila sendiri bukan orang yang bisa diajak bicara atau memberikan solusi, isi pikiran Naila hanya bersenang-senang saja. Dila sendiri memiliki sosok yang menjadi idamannya se
uat besok
Allah,
nya kamu jangan membuat malu abi
, U
langkah seorang diri menuju rumahnya dan ada beberapa santri serta santriwati yanf melewatinya, menghentikan langkahnya
atang, tadi ke
li ke rumahnya. Kali ini Dila menatap sekitarnya barangkali bisa menemukan Naila tapi sayangn
n berarti kemungkinannya adalah berada di masjid bersama dengan abinya. Memilih masuk dalam kamar mencoba untuk membaca kembali Surat Al-Mulk untuk disetor
K
r dan saat membuka pintu seketika menurunkan pandangannya, meskipun sekilas Dila bisa melihat penampi
ng?" Dila menggelengkan
m jadi bisakah bicaran
a aku terlalu lela
an menutup pintunya. Menatap dirinya depan cermin membuat Dila membelalakkan matanya menatap
u menggunakan pakaian yang menun