esantren tersebut berbeda dengan pondok yang lainnya, sebab lebih berfokus pada santri-santri y
terbesar di Indonesia, yaitu Surabaya. Bukan tanpa alasan Gus Wirto mendirikan pondok pesantren ter
ang pertama bernama Catur, usianya 28 tahun dan saat ini berada di Mesir untuk melanjutkan pendidikannya. Anak keduanya ber
sampai dalam. Istrinya, Nyai Mina hanya ibu rumah tangga, meskipun beberapa kali membantu Gus Wirto pada saat-saat tertentu. Untuk
duk?" tanya Gus
triwati untuk hafa
ur s
gelengkan
jangan mal
nya. Menurut ajaran orang tuanya ia tidak diperbolehkan memandang yang bukan muhrim. Dila semakin mempercepat langkah
g pria memanggil namanya membu
a Dila yang masih m
s Wirto?" pria tersebut
k tanpa mengan
ya aja ga bisa. Lihat dong orang y
ski pria di depannya sedang mengucapkan
eng Dila?" tiba-tiba te
ara orang tersebut, wala
alin aja manusia
n terima
Ia segera kembali menuju asrama santriwati. Sesampainya di asrama ia membuka pintu salah satu kamar tanpa mengetuknya terlebih
menatap malas pada Naila, santri
ggak ngetuk, salah siapa
gguk lemas, "Memang mau kemana rapi sek
ggak per
bir perkat
esini?" ta
k sudah waktunya menyetor hafalan y
sahabatmu, kenapa Nyai Mina nggak
elu ya. Mau melu h
las melu lah, pengen a
i pakaiannya, mereka melangkah ke tempat santriwati. Sudah banyak para santriwati yang ada di sana dan mereka yang sedang sibuk dengan membaca ti
bertanya heran saat Naila mengg
u disik," sahut
matanya, telinganya sendiri sudah ditutup dengan earphone membuat Dila tidak bisa bertindak apa-apa. Ia pun mengikuti yang lainnya m
punya. Di saat ia membaca beberapa ayat, mata Dila langsung membola melihat Umma
Naila keras membuatnya mendapatkan
membuka Al-Qur'an, begitu juga dengan
fal?" Nyai Mina men
an mengangguk, tapi tidak sedik
ingat ini termasuk dalam
riak bersama-sama ter
ikut menghafal, tapi sebagai saudara yang baik akhirnya menemani Emily. Dila tahu jika saudaranya ini ma
na membuat Dila dan Naila terkejut, "Kena
iba ada disini." Dila menundukkan wajahnya karena
waban Dila. "Kalau sudah selesai langsu
lkan mereka. Ia terdiam mencoba mencerna kata-kata Nyai Mina tadi dan yang membuatn
a yang membuat lamunan Dila hilang begitu saja
ali konsentrasi pada hafalan yang sebelumnya sudah dibaca, men
iri sudah membawa mukenanya berbeda dengan Naila. Naila yang tidak membawa mukenah sehingga membuat mereka berdua kembali ke kamar Naila.
seorang santri yang berdir
la menatap para p
terkejut dan seketika menatap Dila yang
ila," ucap Naila yang lagi-l
marnya dan pastinya
ri pria berada. Dila membelalakkan matanya melihat tindakan Naila dan langsung mengejarnya. Dila menggapai tangan Nai
ahuan bisa bahaya lagipu
u nggak bisa di
n tugas kamu juga dan pastinya Abi s
-kenapa kamu
Abi. Abi pasti sudah punya solusi lagip
. Tidak seharusnya mereka berdua yang wanita masuk dalam asrama laki-laki. Kalau sampai ketahuan ya
ntuk kembali ke dalam
njang membuat Dila membelalakkan matanya. "Jangan ceramah, ka
isi kepala Naila. "Aku pakai kamar mandi, mau wudhu
a kalau gitu, nanti kalau Nyai t
dengar perkataan Emily dan la
tikan langkahnya menatap Naila yang hanya diam dan tampak mem
dhu dan melakukan kewajibannya. Memilih menunaikannya dalam kamar Naila disebabkan tidak ada waktu sama seka
a dicari
ta." Dila tersen
-Qur'an termasuk didalamnya hafalan untuk besok. Panggilan dari sang Umma membuat Dila tidak bisa berlama-lama
lu ya jangan