ah dijalaninya beberapa tahun semenjak mereka meninggal dan disamping itu Emma tidak memiliki saudara sama sekali. Diusianya yang tiga puluh ini cukup membuat Emma memiliki ba
nti
di depan kamar mandi bertelanjan
nggelengkan kepala "Melihat kamu begini
a "Jangan aneh – aneh, a
alin hubungan selama hampir sepuluh tahun dan tidak ada tanda–tanda akan menikah. Keluarga Richard tidak menyukai Emma dan membutuhkan perjuangan besar agar mereka bisa bersama samp
n nama berbeda dimana mereka bergerak di properti, tambang, pabrik makanan dan minuman, pabrik penghasil plastik, hotel, restoran dan banyak lagi. Emma bisa dikatakan beruntung masuk di perusahaan ini dan sangat penasaran bagaimana sosok dari pemilik in
ada wanita yang tampak tegas in
nya hanya orang – orang tertentu saja berada diruangan ini, dalam diam Emma masih mengikuti gerakan Li
pertama" Emma mengangguk pelan "Beliau adalah petinggi kedua setelah Pak Wijaya, tapi karena Pak
isebelah?"
a" Emma mengangguk pelan "Pak Devan ini asisten baru yang diminta semoga sesuai dengan h
saja dilakukannya dengan membayangi bentuk dari tubuh atasannya tersebut. Emma menghembuskan nafas pelan dan selanjutnya mendengarkan Lila menjelaskan mengenai pekerjaannya yang akan berhubungan dengan Devan,
ukan kunjungan kurang lebih seminggu dan kamu harus ik
kata – kata Lila "Bagaimana bisa sa
ce boy datang "Devan bukan orang yang ribet karena dia hanya kunjungan sebentar
iburan sama kerja?" Lila mengangguk pelan
tiket sudah dibay
s pelan karena hanya seorang diri berada di lantai ini. Lila mengatakan jika beberapa lantai hanya ditempati seorang diri termasuk mereka berdua, meski ada ruangan asi
an suara Devan yang sudah berada dihadapannya "Kamu pulang ke
ana?" Emma bertanya d
mu?" Emma menatap bingung "Kamu harus menyimpan nomer aku supaya nanti mudah komunikasi." Emma memberikan po
ah, Emma menghubungi Lila untuk bertanya namun diminta untuk keatas agar lebih enak berbicara. Emma yang suda
" Emma tersenyum lalu menggelengkan kepala "Nggak perlu bawa apa-apa karena cukup memb
ngapain disana,
al mengikuti jadwal yang ada. Pak Devan juga meme
" Emma mengucapkan de
harus kembali meski dirinya nanti harus kembali bekerja untuk berangkat ke Kalimantan dan dirinya harus segera memberi kabar pada Richard saat ini juga.
on "kalau bukan pekerjaan nggak mungkin juga aku
kabar pada Richard apa yang harus dilakukannya, t
mma mengangguk pelan "Layani aku saat i
minta lagi?" tanya Emma
kamu sangat
capai klimaks dengan segera dikeluarkan juniornya yang membuat Emma sedikit bernafas lega, ditepuknya pelan bokong Emma dimana dari dalam miliknya dapat terlihat cairan Richard keluar hingga di kaki. Richard menggendong Emma kedalam kamar mandi untuk membersihkan dir
encint