*
ini. Usaha Vancy kedua kali untuk bisa magang di Roderick berakhir sia-sia. Ia kembali ditolak mentah-me
ampai sekarang masih dirawat. Ia juga sedang mempertimbangkan hal yang berat diputuskannya
il di pintu ruang inap Hendra. Namun, betapa terkejutnya Vancy saat sadar ada yang menjenguk ay
radu pandang dengan Varesh, lalu pada sosok anak kecil yang lantas menyapanya. Vancy tidak menye
datang. Kamu habis ke mana, Vancy
h. Pasti Vern habis
y
dra. Ia baru akan berucap, tetapi Vern yang berlari mendekatinya membuat gadis itu seje
rn kangen
Mommy ju
bab laki-laki itu berpaling tak lain karena balasannya terhadap Vern. Sejujurnya, ia bingung
adi telepon dan bilang mau pergi," celoteh Vern di tengah-tengah kecanggung
dulu. Nanti main
ar,
menjadikannya objek penglihatan. Vancy pun bergeming, mewanti-wanti Varesh yang perla
engan tubuhnya yang menjulang, ia tersenyum tipis nan manis. Satu dehaman lolo
-i
g beberapa tahun lalu. Sosok yang dahulunya nyaris tidak bisa berhenti menangis, sekarang ta
y. Vern pula
r sangat senang. Vancy balas melambaikan tangannya sambil memperhatikan Vern yang kali ini digen
alita itu mengangguk semangat disertai tawa khas, lalu mencondongkan kepala sebelum mengecup
ek! Nanti Vern k
pa ia mengucapkan terima kasih dan meminta kehati-hatian Varesh membawa kendaraan. Juga
tidak mengutarakan apa pun, telanjur takut salah berbicara. Namun, Vancy meratapi keb
pa enggak bilang
pac
a Varesh itu pacar kamu? Dia laki-la
ngat Vancy, dirinya sudah sangat jelas menolak laki-laki itu-tidak menyetujui tawaran paling absur
... lucu
h .
?" tanya Hendra yang rupanya tidak menyadari wajah pucat Vancy. "Varesh sudah menceritakan semuanya ke
begitu mak
enalkan dirinya dengan baik, begitu pun Vern. Varesh bilang juga ... kalau dia dosen kamu di
lu menolehkan kepalanya ke ambang pintu. Ia menatap Hendra kembali setelah
, Va
*
mendengar panggilan yang menyebut namanya. Varesh menelaah ke sumber suara, lantas mendapati V
api memilih menunggu sampai gadis itu yang mengungkapkan maksud dan tujuannya. Seketik
beranikan diri berkata, "Pak, saya in
l. Ikut kami
ap
k berbicara jika
emudi serta mempersilakannya masuk. Tanpa banyak protes lagi, Vancy mendudukinya sebelum melirik ke dere
untuknya. Aroma parfum yang sulit dijelaskan sontak menyeruak hingga memicu Vancy menah
Ia cukup tersentak ketika akhirnya tersadar akan kedekatannya dan Vancy yang sudah pucat pasi
n antara Varesh dan Vancy, sontak pula menyebabkan kedua insan itu saling menjauhkan diri. Nyatanya, Vern
panggil V
pa
dan ... dan apa yang Bapak katakan sampai ayah
ya keluar dari area parkiran Pradipta Hospital, Varesh melirik Vancy sejenak dan terseny
n saya," kata Vanc
ng di luar k
g apa sampai ayah saya menganggap ka
Jadi, intinya ..., ayah kamu sejak awal langsung beranggapan jika kita berpacaran." Varesh mengambi
aresh sampai acara
an ayah kamu ketimbang kamu yang
k melamar saya?"
l karena sahutan Vancy-terlampau kentara me
esh begitu ingi
ya melakukannya untuk Ver
lubuk hati terdalam, Vancy tak berbohong bila melihat Vern di pertemuan pertama saja telah mengha
ap pernikahan. Baru-baru ini, bahkan ia memutuskan pacarnya sebab ingin fokus merawat Hendra. Bagi
alasan menerima ...
Vancy yang kali ini dengan berani membalas tatapannya. Kian serius, Varesh memainkan mat
ak
hkan kamu agar bisa memenangkan hak asuh Vern sesuai surat wasiat kakak say
mun, menikah tanpa cinta, yang seharusnya untuk seumur hidup
ak. Apa kamu tetap enggan memper
*