as memanjakan Jaka dengan berbagai kesenangan yang bisa dia berikan. Dia telah berjuang sejauh ini untuk bisa me
ada di sisinya, sehingga dia juga tak keberatan untuk memberikan wanita itu lebih banyak p
emat uang yang dikeluarkan Jaka. Emily jelas merupakah pilihan terbaik untuk istri yang ideal, namun sayangnya, wanita it
nkanmu," kata Rosa sambil memeluk
inya, "Aku pikir kamu sedang menginginkan sesuatu d
engan cepat menjawab, "Kamu sangat pandai membaca pikiranku, Jaka. Ini sebenarnya
gkat alisnya dan berkata, "Tapi sebelumnya, c
asil memasuki babak final. Akan tetapi... Aku merasa kurang percaya diri akan
ga mengikuti
ggukan, sambil mengamati e
enyenangkan aku," cibirnya, saat bayangan
palagi, itu juga akan membantunya membalas dendam kepada Emily
final kompetisi itu telah disiapkan kamar hotel untuk mereka tinggali selama acara final kompetisi, demi mencegah kemungkinan kecurangan, misalnya seperti m
baring di tempat tidur, mencoba untuk beristirahat. Dia merasa gugup membayangkan bahwa semua desai
tetapi dengan begitu banyak desainer berbakat yang menja
empati, membuyarkan semua lamunan Emily. Suara itu membangkitkan kewas
nanya, orang yang saat ini berada di depan pintu tak mungkin bi
at seorang pria paruh baya yang sedang berdiri di depan pintu saat pintu itu telah terbuka sepenuhnya. Pr
ur
petisi ini. Selama mengikuti kompetisi ini, Emily pernah melihatnya sekali. Yang paling membuat Emily ingat akan
ni?' Dengan adanya kejadian semacam ini, Emily bisa deng
. Kamu benar-benar wanita yang berbakat..." Mata Leo dengan genit menatap
, "Terima kasih atas perhatian Anda, Tuan Supardi. Tetapi saya pikir ini bukanlah waktu yang tepat untuk
akan kita lakukan berdua." Seringai cabul membentang di wajah Leo,
fektif untuk menyingkirkan pria di depannya ini, namun Leo tak memberi
ndur menjauh. Tepat sebelum dia jatuh ke lantai, Leo
mu bisa menjadi salah satu dari tiga desainer teratas." Leo menarik tangan Emily d
melepaskan dirinya dari cengkeraman Leo, namun tak membuahkan hasil
catatan di kamarku, sebagai undangan untuk datang ke
s catatan apa pun untuk Anda!" Emily membantah perkataan Leo den
njadikanmu seorang bintang. Jangan coba-coba
ly. Dia mengencangkan cengkeramannya di pergelan
gannya dari cengkeraman Leo, dia menampar wajah pria itu sekuat tenaga. Suar
mpak menyala, lemak yang menghiasi wajah gemuknya seakan mendidih oleh api amarah ya
pkan taktik yang sama, dengan yang dia gunakan sebelumnya untuk menghadapi Jaka. Hingga tiba-tiba, dia m
at melihat dengan jelas siapa yang telah menendang pintu kama
ang telah memukulnya dengan keras, ekspresi wajahnya berub
duk di atas lantai. Api kemarahan dan kebencian membara di matanya, seolah-olah sebu
ali kamu me
kutan, wajahnya pucat, sepucat porselen. Dia takut semua orang
emuk itu. Namun, dia tak lupa untuk berusaha membela dirinya, dengan melimpahkan perbuatannya
laannya. Dia kembali menjatuhkan pria itu ke lantai dan menendangnya t
h wanitanya! Pria terakhir yang telah menyentuh Emily adalah keponakannya, Jaka, yang sayangnya karena hubungan kekerabatan itu dia tak bisa membu
harga diri dan martabatnya. Dia menunduk di kaki Jacob, memohon belas ka
ana, merasa ketakutan dan tak mampu bergerak. Belum pernah dalam hidupnya dia melihat kebrutalan semaca
r...", Emily coba b
nya, dengan dingin menatap Emily yang memanggilnya. Tatapannya yang ac
engan gugup, "Bukan, bukan begitu Tuan Guntur, tapi kamu bisa s
ak dan mengeluarkan
dirinya telah dimaafkan, sepatu mahal Jacob menginjak