mar Emily, seakan-akan dia tak tahu
tannya mendengar kehadiran pamannya di
akangan ini, " jawab Sardi, "sehingga dia tertarik u
kamu dengar apa yang baru saja dia katakan?' katanya kepada dirinya sendiri, 'Jacob Guntur, CEO dari grup
patan untuk membuat Jacob terkesan dan dapat memberinya masa depan yang ce
a tak dapat menahan diri untuk berimajinasi dengan l
annya di tempat ini. Bukankah Jacob bisa saja menghubungi ponselnya untuk memintanya dat
anku?' Jaka berkata pada dirinya sendiri, berusaha menepis semua kecurigaan yang
rlalu lama," jawab Sardi. Jaka berhasil diyakinkan dengan pe
ebentar kepada Emily, yang saat itu hanya berdiri diam dengan bibir terkatup sehingga membentuk sebuah garis lurus. Setelah berhenti sejen
ly menjadi tenang, dan
inya. Merasa tenang, dia berpikir, 'Jika Jacob masih ada di dalam
Dia tidak bisa begitu saja menerima hasil tak
n ada di dalam kamar Emily. Tapi dengan kepergian Jaka baru saj
Emily bertanya dengan nada mencemooh, ketika dia me
ama ini hanya dia dengar namanya. Namun, pria itu sama sekali tak memiliki niat untuk mengajaknya bertemu den
nya ketika bertemu dengan Jacob adalah...
t saja nan
ggalkan kamar Emily dengan sepatu hak tingginya yang mengkilap. Lagi pula, dia tak m
gga, jika ada orang lain yang keluar dari kamar Emily, orang itu akan tertangkap kamera pengawas. Rencana yang dia susun dengan matang untuk "tak sengaja lewat" depan kamar Emi
hadiran seorang pria gemuk dalam kondisi babak belur yang selama ini terbaring meringkuk di l
g koridor hotel, didorong rasa tidak sabar da
dengan sopan, pura-pura tidak memperhat
Demi menenangkan dirinya, dia berusaha merapikan jasnya
ngani beberapa bisnis keluarga, memberinya kesempatan untuk mempelajarinya. Semua itu memiliki arti yang besar bagi diriny
u saja, karena ada yang lebih penting dari itu semua. Dia tak ingin Jacob mengetahui kesal
at ini tengah bersembunyi di lemari pakaian di dal
nya masuk ke dalam lemari p
ng berdebat satu sama lain, dan dia juga mendengar seseorang yang menyebutnya sebagai "selingkuhan".
g berani menyebut
yang sedang dia alami tanpa menimbulkan kekacauan yang lebih besar. Kesadaran itu membuatnya berusaha mengembalikan kete
ah diperbaiki. Emily merasa sangat lelah setelah semua kejadian itu, saat tiba-tiba dia teringat bahwa Jacob masih be
mu sudah bisa k
mendenga
enghampiri lemari dan be
terdengar. Keheningan dan r
kehilangan kesadaran karena bersembun
n cepat. Sebelum dia sempat melihat ke dalam, sebuah tangan dengan k
erusaha memberontak dan melepaska
k dapat melihat pria itu, dan lemari ini juga terlalu sempit untuknya dapa
anya terkurung di dalam lemari yan
lah yang dihadapinya. Bahkan jika Jacob mengatakan sesuatu yang kasar kepada
elihat apa pun saat ini. Dia kemudian berkata, "Aku tahu Tuan Jacob, aku minta maaf ...
mungkinan apa yang terjadi jika Jaka sampai
ada di dalam kamarmu?" Jacob bertanya ke
osokkan kepalanya di dada tuannya. Emily merasa malu. Dia terjebak di dalam sebuah lemari kecil bersama Jacob. Jacob menahan napasnya seje
n dan mendengarkan napas satu sama lain. Keduanya merasakan sua
sangat kencang, keringat membasahi tubuhnya. Dirinya tak mengerti, apa
ar dari dalam lemari itu, "Bisakah ki
yang kamu
il dari bibir pria itu. Di saat berikutnya, Jacob telah menempelkan bi
dirinya. Jacob berhenti sejenak, sebelum kemudian mengambil kesempatan atas lengahnya Emily dengan m
iap perlawanan lemah yang ditunjukkan oleh Emily.
ia merasa pusing dan lemas, hingga hampir tak dapat merasakan kedua tangan dan kakinya. Butuh bebe
itu terlalu lama. Dia akhirnya mendorong pintu lemari itu hingga terbuka, dan berjala