satu hartamu di dunia ini? Rumah? Aku yang mencicilnya. Mobil? Aku juga yang membelinya. Bahkan sofa malas y
ban Suri selicik ini. Berani-beraninya membahas soal harta gono g
ut. Aku kira seorang sarjana seperti Mas, lebih memahami masalah itu daripada aku." Suri merapikan alat-alat rajutnya. Ia sudah lelah. Ia akan be
k malu meminta sesuatu yang bukan milikmu?" Pras menahan
tungan?" Suri menj
an lama soalnya." Suri menepuk sofa panjang di sampingny
dengan uangku," ejek Pras dengan bibir mencebik. Sikapnya meremeh
ama Korea, sehingga sering berhalusinasi. Entah sejak kapan kamu punya aset di rumah ini. Ayo ce
tu saja dulu. Benar uang Mas yang membelinya. Tapi Mas lah yang menikmati isi dalamnya. Kalau Mas
alau Suri yang biasanya cara berpikirnya sederhana
Dalam kurun waktu delapan tahun itu, aku melayani Mas lahir batin. Bisakah Mas mengemb
iri khas Pras kalau dirinya tengah terpojok. Sebentar lagi ia pasti akan mengucapkan sump
k rahim, air susu, kasih sayang yang telah aku berikan
ak seperti Suri yang lugu dan baik hati yang dulu aku pinang untuk memb
as?" Suri tertawa
h yang berubah drastis. Mas lupa diri karena sedan
Suri sadar, tidak ada gunanya berargumen de
Bu Murni bukan? Ingin menunjukkan padaku kalau kamu juga bis
n seni bodo amat dari buku yang baru selesai ia baca. Di sana dikatakan bahwa tidak ada gunanya melambaikan kain merah pada banteng
tidak hilang-hilang. Aku beri kamu satu gambaran lagi. Sampai kamu bungkuk pun, kamu tidak akan bisa menyaingi
ni minimal lima belas menit sekali ya, Mas?" sindir Suri. Pras terdiam dengan hidung kembang kempis seperti
ku pusing sekamar dengan orang yang kemaruk bisnis s
ndahkan pada keranjang pakaian kotor. Pada saat itulah, pandangannya mengarah pada beberapa titik. Ada be
alah tingkah saat Suri mengelus noda lipstick di kerah kemejanya. Namun Pra
ke kamar tamu. Mengenai tawaran perceraian Mas tadi, aku setuju, asalkan beberapa poin
api ia masih menyediakan satu pintu maaf di sudut hatinya. Berharap walau sekecil apapun itu, bahwasannya Pra
us. Hubungan Pras dengan Murni ternyata sudah sejau
buru-buru. Kalau
nnya. Mas tidak usah khawatir. Sudah larut malam Mas. Ak
salah paham soal noda lipstik itu. Bu
an kalian berdua. Silakan k
ersikap dingin. Suri itu pemaaf juga berjiwa legowo. Melihatnya dingin dan datar seperti ini, Pras tidak nyaman.
lub. Murni mabuk dan berjalan dengan sempoyongan. Karena khawatir Murni terjatuh, ia pun memapah Murni.
an senyum ramah dan pijatan, ini malah hujatan saja." Pras meraih bantal dan gu
gunci pintu. Ia sudah memasrahkan segalanya. Kalau memang jodohnya dan Pras hanya
*
dan mengetuk-ngetuk pintu kaca mobil dengan marah. Beberapa laki-laki di sekitar lokasi kejadian ikut berlarian menghampiri mobil. Mereka berteriak-teriak dan memukul-mukul mobil si pengendara mobil. Suri menduga
san segera menghampiri lokasi. Ia bersedia menjadi saksi, kalau
ir sendirian. Lihat akibatnya. Ibu menabrak
kan diri. Saya melihat semua kejadiannya dari kejauhan." Dengan
or kasar. Beberapa teman si pemotor mulai mengelili
iris melihat remaja seperti ini sudah berani melakukan perbu
Suri. Ia kembali memfokuskan pa
agian dalam tubuh saya yang terluka. Saya meminta ganti rugi lima juta!" Sang pemotor mengul
a-kenapa. Karena saya lihat kamu memilih cara jatuh yang aman. Tapi kamu meminta ganti rug
hanya menuntut hakku!" Sang pemotor meng
dari mobilnya. Suri terkesima. Mungkin usia ibu ini sudah men
rang ingin menganiaya orang. Pasal yang sudah kam
ihat saja, uang yang akan Ibu keluarkan nanti akan lebih banyak dari ya
Saya ingin lihat, sampai sejauh mana kearoga
ya. Mungkin ia tidak menduga kalau reaksi si ibu begitu keras. Salah seorang komplotannya me
uga dengan kalian semua." Si ibu menunjuk
alian ini. Saksi saya, cukup Mbak ini saj
bersiaplah. Saya akan membuat kalian semua mendekam dalam jeruji besi karena sudah berani melakukan
i." Si ibu mengajak Suri ikut masuk ke dalam mobil. Pada saat itula
pa perlu kita mengej
. Lagi pula kasus seperti ini agak sulit diproses. Paling nanti disuruh berdamai," si ib
akan ke sini?" Suara seseorang yang menya
ta begitu kecil rupanya. Karena orang yang memanggi