ustomer. Dari beberapa toko yang ia singgahi belum ada yang sesuai dengan keinginannya
ui marketplace dan media sosialnya. Ia memasarkan baju hangat, syal, selimu
rcerai darinya. Wanti ikut panas dan mengusulkannya untuk mencoba mencari penghasilan sendiri, agar tidak lagi dihina-hina suami. Saat i
atau media sosial. Wanti juga menasehatinya untuk berani mencoba hal-hal baru, kalau tidak mau tergilas zaman. Pend
n Manajemen. Dulu Wanti terpaksa menerima pekerjaan sebagai buruh jahit, karena belum juga mendapat panggilan k
menerima walau dengan posisi sebagai buruh jahit daripada ia menganggur. Hasil memang tidak akan menghiana
ng dagangan dan mengunggahnya pada marketplace atau media sosial. Barang yang ia jual juga bisa menggunakan sistem pre order atau pesanan. Jadi ia bisa berj
ernama dan mengunggah barang-barang hasil rajutannya. Untung saja, ia memiliki cukup banyak stok r
an hasil pada minggu pertama, dan
amdullilah banyak sekali peminatnya. Makanya ia sekarang sibuk mencari warna-warna benang yang sesuai dengan pesanan
buruh jahitnya dulu. Dan lagi-lagi Wanti lah yang membantunya mengumpulkan teman-t
tengkar. Hanya saja mereka mengurangi intensitas kebersamaan. Masing-masing hanya berbicara seperl
rnah mengabarinya lagi. Suri pun pasrah dan
atkan waktu luangnya dengan hal yang lebih be
ala memindai warna-warna benang di toko terakhir. Ya akhirnya, ia melih
ang ia juga harus membeli media pendukung lain. Seperti pengait tas yang bagus, resleting dan segal
i kebutuhan lain. Pras mengusulkan untuk memangkas hal-hal yang tidak perlu. Cukup tidak cukup, ya cukupkan
ahmi. Supir yang selama ini mengantar jemput Wira atau mengantarnya ber
um akhirnya menyerah. Pras ngeri melihat caranya mengemudi. Tanpa sepengetahuan Pras, Suri melanjutkan belajar mengemu
at fasilitas mobil dari kantor, Pras baru memperkerjakan Fahmi sebagai su
h setelah tiga bulan berjalan, Suri bisa mengemudi dengan baik. Pras tidak mengetahuinya. Suri takut kalau Pras marah ka
jenis apa? Wol, nylon, aklirik, katun, rayon atau s
g yang dicarinya. Toko ini seperti menjawab semua pencariannya. Warna dan semua jenis benang ada. Begitu juga media-media
gulungnya, Bu? Satu gulung 100 gram, 138 meter. Ibu m
i dua puluh tujuh sentimeter, ia membutuhkan empat gulung benang. Pesanan tasnya sebanyak lima puluh buah. Berarti ia membutuhkan sek
k dua warna ini. Tapi karena sesuatu hal, saya membeli masin
rena warna purple gold dan watercalors ini sedang trend akhir-akhir ini. Banyak sekali pengrajin rajut yang mencar
Tapi masalahnya uang saya tida
i." Sebuah suara bariton terdengar dari balik punggungnya. Suri sontak berbali
! Mantan suami
n Bapak." Suri membungkukkan sedikit tubuhnya. Kehadiran Dam
ba di toko. Wajar kalau kamu
i perusahaan mantan istrinya. Lantas sebagai istri Pras. Hubungan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan. Makanya Suri kikuk. Walau mereka b
toko salah seorang kerabat saya. Saya yang memasok semua bahan-bahannya.
kancing tekuk tas, dan lima puluh buah ring D dengan warna yang sama. Ia berencana akan menyelesaikan dua puluh lima tas dulu. Setelah ia mempunyai cukup uan
ari. Jadi benangnya genap dua ratus gulung seperti yang dibutuhkan oleh Ibu ini." Damar kembal
sah, Pak Da
t saya. Kalau kamu merasa tidak enak berhutang dengan kerabat saya, anggap saja kamu berhutang p
af, saya tidak ingin memulai usaha dengan hutang.
." Damar mengangguk kecil sebelum meninggalkan toko. Suri balas mengangguk disertai senyum kec
seorang boss PT. Karya Tekstil Adhyatna ini, masih mau blusukan ke pasar-pasar. Mengecek t
idak ingin menambah resleting atau h
amuniaga memutu
ari customer. Rencananya setelah menjual beberapa perhiasan pribadinya, baru ia akan membeli bahan-bahan lagi. Ia memang memiliki dua buah gelan
barang belanjaan Ibu. Lumayan berat soalnya." Sang pramuniaga
kan niatnya, saat merasakan ponselnya bergetar di dalam tas. Suri kembali membuka resleting tas. Mengeluarkan ponsel yang masih terus berdering.
a-
arena Ibu memberhentikan Fahmi tanpa memberitahu B