lupa dengan tatapan seolah kasir itu akan berterima kasih kepada Tuh
yang bergosip dan memberinya tatapan sinis. Clara tak perduli dengan itu dan ini j
eka telah menerima reservasi untuk seluruh klub untuk sebuah pesta yang cukup besar. Juga beberapa putra konglomerat kaya tampaknya memilih cl
b yang cukup terkenal di tengah Neo City. Kesibukan dari banyaknya pekerj
pesta besar malam ini!" rekan kerja yang lebih tua dari Cla
ta memiliki lebih banyak
benci bos mereka di tempat kerja. Tapi, tidak dengan sebuah pesta besar seperti malam ini. Itu artinya, bahwa semua orang ingin merayakan malam
ada di dalam bayangannya. Dia tidak ingin melihat tubuh telanjang siapa pun di bawah lampu neon disko
engan penuh semangat. "Mungkin salah satu dari mereka akan melempar uang ribuan dolar k
kir sejenak. "Itu akan sangat b
lub itu memberikan intruksi. "Kita buka setengah jam lagi, dan semuan
b para pekerja
u dan musik, mencatat nama tamu yang akan datang malam ini, bahkan mengelap lantai dan sofa. Tidak lupa
lekuk badan mereka, juga tidak lupa dengan pria yang mereka gandeng. Semua pria kaya itu mengenakan kemeja dan jas yang tampak sangat mahal. Sedangkan C
nya, tidak ada orang kaya atau penting yang datang lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Tapi bagi
mengambil waku istirahat sejenak di luar Club yang menyesakkan itu. Clara keluar dari pintu khusus pa
an dirinya bisa mendapatkan uang dengan cara yang lebih baik, Clara sudah dari lama meninggalkan tempat sialan ini pastinya. Sayangny
t. Pria itu tamppak tinggi dengan bahu lebar dan juga mengenakan setelan jas yang sangat rapi. Wajahnya tertutup bayangan, t
taf/pekerja. Mencurigakan bukan? Tanpa berpikir panjan
" Tanya Clara dengan lantang. Pria itu ter
ap pria itu sembari berba
da di sini? Apa yang sedang
gatur napas sebelum aku masuk lagi, kepala ku
itu adalah seorang penjahat yang sedang merencanakan sesuatu kan? Clara kemudian semakin waspada dan mulai meny
hol darinya. Pria itu sudah kemungkinan besar memang masih sadar, namun Tuhan tahu seberapa sering Clara m
tah gadis itu. "Kau
n berani. "Aku hanya mempersiapkan diriku untuk nanti. Pesta yang s
awab Clara
ongan samar untuk mendepak si pria menyebalkan ini, tampaknya pria ini tidak jauh beda
ngenal dirimu?" Clara bertanya
ak perduli sedikitpun. Gadis itu kemudian melihat sekilas arlojinya. Istirahatnya hampir selesai. "Aku bahkan
cegah pria itu saat Clara h
bayar untuk berdiri di gang dan beristirahat saja. Apalagi unt
senang nanti." ucap Clara sembar
na?" pria itu ber
siapa namaku," jawab Clara
ari sana. Dia tidak perduli dengan pria t
melihat punggung gadis itu yang kini sudah menghilang dari padangannya, tetapi dalam waktu singkat itu
merasa tertarik dengan hidupnya dalam waktu yang cukup lama setelah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini,
ena gadis yang enggan membe