AHAH
pat kecewa dengan penolakan Clara yang bahkan tanpa pikir panjang. Kemudian dia tertawa
h atas 4 tahun yang lalu. Dia ditinggalkan mantan kekasihnya yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Keluarga pemuda itu bahkan mencaci Clara dengan m
muda itu setelah dirinya puas tertawa. Luc
ru-buru keluar dari ruangan itu seb
lah satu dari mereka berkata, "seandainya kau ini Marvelin
ga Katuari itu? Tidak bisa kah semua orang menghentikan bualan mereka tentang pria itu? In
k ada orang gila lagi yang harus dia hadapi. "Permisi, Tuan.
ang ada di dalam ruangan itu. Dia pun tak mau bila harus berlama-lama di ruangan yang tak begi
kasih, s
terkejut. Gadis itu segera memperhatikan sekelilingnya dengan teliti, si cantik itu menemukan seorang pria dengan
ngan lebih teliti. Dia merasa tidak asing dengan sosoknya, hingga Clara mulai menyadari bahwa pria itu adalah pria ya
ada akhirnya kedua padangan mereka saling bertemu dan berakhir saling bertukar pandang. Clara begitu kagum pada sosok yang
an seolah-olah dia sedang menikmati dunianya. Tampak begitu tenang, seperti dirinya telah memil
rlihat jelas, tulang pipi yang begitu tegas, batang hidung yang tinggi, dan jangan lupakan garis rahang yang kemungkinan bisa dia g
ng seperti itu. Dia tidak nyaman dan akhirnya memilih untuk memutuskan kontak mata di antara keduanya. Pria itu tampak menyebalkan bagi Cl
jam, pria itu mengangkat satu tangannya dan tersenyum menunjukkan sikap ramah. Namun, di bagian kanan da
h jika ingin," pria itu bertanya dengan nada menggoda. Dia ba
enjawab dengan c
an juga dua wanitanya itu mentap Clara dengan pandangan aneh. Kemudian, Clara kembali sadar bahwa saat ini ia sedang bekerja dan melaya
ak perkejaan lain yang perlu ku selesaikan," Clara segera meralat ucapannya. M
pria itu menaggapi ucapan Clara y
nggahnya dengan pertanyaan karena ia benar-benar t
h sangat buruk dan melelahkan? Kenapa tidak mau bergabung dengan ku
k cukup?" Clara menunjuk kedua wanita itu dengan sopan saat dirinya selesai menyiapkan minuman mer
ari mencondongkan tubuhn ke depan, dan kemejanya sudah terbuka pada dua kanc
dangannya dari tubuh tubuh pria tampan tersebut.
up banyak keberanian juga ternyata," u
untuk minum air putih juga setelah banyak mengkonsumsi alcohol jika kau masih ingin hidup lebih lama, Tuan." Lanjutnya. S
a, Tuan." Ucap Clara terakhir dengan makna yang tersi
lara sejenak dan dia tersenyum tipis. "Winter?" lanjutnya setel
mi!" wanita di sisi kanan pria itu berbicara
mpurna. Apa tadi kata wanjit itu? Tuan Muda Katuari? T
ng lama, wanita yang di sisi kiri juga ikut menimpali, kali ini si wan
mendengar suara sok manis yang dibuat oleh kedua wanita itu yang sudah C
gaimana j
u yang teramat ia benci. Dia bahkan sudah tak henti-hentinya bersumpah serampah dalam ha