img Rahasia Inang-inang Internesyenel  /  Bab 6 Langkah Taktis | 6.19%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Langkah Taktis

Jumlah Kata:1700    |    Dirilis Pada: 09/08/2022

hitungnya perlahan dalam hati. "Tiga... dua... satu..." Dan sesuai perkiraa

ang sedang duduk di samping pembaringannya. Beberapa saat kemudian, ketika pandangan sudah mulai jelas, dia terpaku sebentar, sete

at berbahaya. Jika tidak hati-hati, siapapun akan masuk dalam situasi ti

kan iparnya ini. Entah mengapa dia sangat terobsesi pada Kalya. Seperti ada hasrat tidak terbendung untuk bisa memiliki Kalya dengan cara apap

ku, dia hanya mampu menggerakan area wajah dan lehernya saja. Dengan

, sebab tubuhmu akan tetap kaku, kecuali aku menghendaki kondisi yang berbeda terjadi padamu." Dengan santai, Kalya memainkan

lewatkan sesuatu selama ini. Yang dia tahu, Kalya hanyalah gadis polos yang membuatnya tergila-gila, namun selalu lolos dari jebakannya. Bahkan kali ini, dia tidak menyangka, seora

kukan pada tubuhk

nadimu. Tapi sejujurnya aku tidak tahu ramuan apa, karena aku membelinya di pasar gelap." Kalya berkata sesant

?" Tanya Romelio langsu

, Paman Romelio bisa memberikannya kepadaku." Kalya menghela nafas sejenak, m

lio berkata den

di mana Jo

an simpati dari Kalya. Namun Kalya tidak mempercayainya, dia merasa pasti, bahwa ada andil dalam peristiwa kerusuhan tersebut yang melibatkan

yang seperti itu. Aku akan memberimu waktu untuk menja

kesal. "Kedua. Siapa mayat yang dimutilasi dan di sayat-sayat wajahnya beg

a. "Bagaimana mungkin Kalya bisa dengan yakin mengatakan bahwa itu bukanlah mayat Dimitrio?" Rome

rontasinya kepada Romelio. Samentara itu, Kalya hanya bisa menunggu hasil test DNA yang

ng memuaskan serta bisa dipertanggung jawabkan." Ada nad

io baru menyadari, mengapa selama ini dia tidak pernah sukses untuk mendapatkan kesempatan mengambil keuntungan dari Kalya

ini. Entah ramuan sialan apa yang telah di suntikkan ke dalam tubuhnya. Yang pasti dia harus mulai mewaspadai apapun yang dia kataka

si. "Sungguh, aku tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan. Lihatlah aku, terbaring tidak berdaya d

hwa Jose diculik dengan paksa?" Tanya Kalya sambil mencondon

enyum sedih. "Sesaat sebelum aku pingsan karena luka tusukan ini, aku mendengar Jose menjerit. Ketika aku melihat ke arah

ingsan terjadi di bagian depan mension. Jadi, seharusnya Romelio tidak melihat Jose dibawa oleh penculik. Selain itu, Jose diculik dalam keadaan terbius, jadi tidak mungkin Jose mampu berteriak. Bahkan tidak seorangpun

kti kriminal yang terjadi di mansionnya. Kalaupun ada, tentu Kalya tidak akan menyerahkannya ke polisi, sebab Kalya tahu hal tersebut adalah sesuatu yang percuma, entah berapa banyak polis

ngat dengan laporan yang dia terima dari Carlotta semalam. Asumsinya satu persatu terbukti. Kalya menghela nafas dalam-dala

" Jawab Kal

lingku." Romelio sadar, mungkin Kalya telah menerima informasi yang berbeda, atau kamera CCTV memberikan informasi yang berbeda dengan keterangannya. Romelia mengumpat dala

k ini..." Kalya sengaja memberi jeda pada ucapannya, dia menangkap senyum kecil di sudut bibir Pamannya. "Kami

mukan Jose, tetapi aku butuh bertemu dengan Fredo

o, dan aku akan dengan senang hati menyampaikannya." Kalya Kembali diam sejenak, menunggu reaksi dari Romelio. Kelihatan sekali jika Romelio tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Kalya tersenyum dalam h

tir, setelah aku selesai bicara denganmu, kamu akan sege

yang dia tidak ketahui, maka akan menjadi malapetaka baginya. Dan rumah sakit te

. Nanti biar Victor yang mengurusku jika Fredo tidak ada." Romelio mencoba menunjukan rasa simpatinya, padahal sun

yak bantuan." Kalya menjawab dengan datar tanpa emosi. "Dan percayalah padaku, p-a-m-a-n R-o-m-e-l-i-o, aku tidak merasa direpotkan jika hanya sekedar memindahkanmu dari

melio sempat menyaksikan senyuman Kalya yang lebih mirip seringai. Tiba-tiba Romelio merasa dirinya begitu ketakutan, namun kesada

gap keduanya mengurus tubuh Romelio yang pingsan, meletakkannya di atas brankar, lalu membawanya ke luar. Sebuah mobil ambulance te

rusahaan yang tersebar di seluruh dunia. Dalam perjalanan, Kalya mentransfer semua pembicaraan dengan Romelio yang dir

n benar. Dan lakukan analisa pada ket

uanya melintasi jalan raya yang tidak begitu padat dengan ke

img

Konten

Bab 1 Pergilah, Aku Akan Selalu Mencintaimu Bab 2 Merenung Bab 3 Kordinasi Bab 4 'Mainan' Bab 5 Menjenguk Romelio Bab 6 Langkah Taktis Bab 7 Terperangkap Bab 8 Adu Intimidasi Bab 9 Meditasi Bab 10 Tahanan Unification Resort Bab 11 Asumsi
Bab 12 Pulau Rahasia
Bab 13 Memegang Kendali
Bab 14 Tidak Ada Yang Bahaya di Tangan-Mu
Bab 15 Hasil Test DNA
Bab 16 Ayah Yang Frustrasi
Bab 17 Rotasi
Bab 18 Pesta Topeng
Bab 19 Informasi Melalui Mimpi
Bab 20 Terancam Klausul
Bab 21 Ritual Sekte Logostikos
Bab 22 Security Control
Bab 23 Mencintai Pria Yang Sama
Bab 24 Pertengkaran Ibu dan Anak
Bab 25 Kejutan Lagi
Bab 26 Garis Takdir
Bab 27 File Rahasia Mov3
Bab 28 Mantra Red Zone
Bab 29 Kehendak Zolte
Bab 30 Kendali Pikiran
Bab 31 Pagi di Vatican
Bab 32 Basilika Santo Petrus
Bab 33 Makam di Bawah Basilika Santo Patrus
Bab 34 Rindu Suasana Keakraban Kakak Beradik
Bab 35 Sekte Rahasia
Bab 36 Konsep Kebetulan dan Takdir
Bab 37 Kamu Tahu Logostikos
Bab 38 Janji Pertemuan di Hotel Langit Biru
Bab 39 Kencan Pertama
Bab 40 DM Team
Bab 41 Video Laknat
Bab 42 Pesona Fernanda
Bab 43 Makan Malam Erotis
Bab 44 Memahami Pesan Dimi
Bab 45 Aktivasi B-Fly
Bab 46 Pagi Yang Liar
Bab 47 Janji Pertemuan
Bab 48 Dunia Baru Alfonso
Bab 49 Greco Cafe
Bab 50 Takdir Dan Misterinya
Bab 51 Labirin Cinta Asmara
Bab 52 Kisah Fernanda
Bab 53 Kehadiran Joana
Bab 54 Menyerap Informasi
Bab 55 Misteri Logostikos
Bab 56 Kasus Temannya Temanku
Bab 57 Lima Ribu Euro
Bab 58 Fontana Della Barcaccia, Via Condotti
Bab 59 Life Style
Bab 60 Tidak Ada Kebetulan
Bab 61 Informasi Dari Katia
Bab 62 Kordinasi Virtual
Bab 63 Pagi Yang Sendu
Bab 64 Sebuah Penawaran
Bab 65 Snake Wine Dan Minyak Gaharu
Bab 66 Transaksi Bisnis
Bab 67 Misi Pertama Inang-inang Internesyenel
Bab 68 Transit Di Jakarta
Bab 69 Sosialita Jakarta
Bab 70 Charlie's Angels
Bab 71 Bangkok Thailand
Bab 72 Anurak Si Malaikat Pembawa Informasi
Bab 73 Fungsi Ruang 303
Bab 74 Komunitas Tanpa Hujatan
Bab 75 Romelio Lagi
Bab 76 Terkoneksi Kembali
Bab 77 Wajah Boneka Anabel
Bab 78 Zero Mistake
Bab 79 Perusahaan di Dalam Perusahaan
Bab 80 Jejak Romelio
Bab 81 Misi Pita Merah Muda
Bab 82 Profesional Inang-inang Internesyenel
Bab 83 Menjadikan Romelio Sebagi Jenazah
Bab 84 Misi Lanjutan Inang-inang Internesyenel
Bab 85 Setitik Air Mata Rodriguez
Bab 86 Harapan Dan Janji
Bab 87 Bertukar Tempat
Bab 88 Wajah Dalam Cermin
Bab 89 Selamat Datang di Pulau Rahasia Kami
Bab 90 Perubahan Rencana
Bab 91 Mencoba Mengikhlaskan
Bab 92 Sanggupkah Aku Memilih
Bab 93 Karena Cinta
Bab 94 Trombositopenia Pembuka Tabir
Bab 95 Sebuah Kejujuran
Bab 96 Menerima Kenyataan
Bab 97 Kebohongan Putih
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY