Anisa bekerja sebagai karyawan di sebuah kantor yang cukup terkenal. Selain mereka, ada dua bu
isa, "Ibu, makan!" teriak Luna yang sedari tadi
kan. Luna memandang makanan yang dibawa Anisa. Di
menyuapi Lendra. Makanan yang ada di depan Luna belum disentuh sama s
nya tidak mau makan. Dia bosan dengan menu makanan yang disediakan Anisa. Hampi
at jarang, Luna lebih sering protes saat makan. Namun, Anisa hanya bisa menerim
sih bisa makan meskipun hanya dengan telur dan nasi saja," kata Anisa mendekati putrinya. Dia dudu
siang. Anisa keluar dari kamar Luna. Pandangan mata Anisa tertuju pada sepatu Luna yang ada di rak s
una sudah rusak. Kasihan kalau dia terus memakainya,"
awaban Aldi saat ini. Merasa tidak ada jawaban, Anisa beranjak dari tempatnya. Dia
belilah sepatu dari uang sisa belanja kamu tiap minggu!" perintah Aldi. Padahal dia se
anja aku setiap minggu hanya seratus ribu. Bagaimana bisa ada sisa?" tanya Anisa sedikit pr
enak," kata Aldi. "Sebagai istri harusnya kamu juga membantu aku bekerja,
r pulas. Beruntung Syailendra sudah mau lepas pempres jadi mengurangi uang belanja Anisa. Terdengar
ena sudah sore. Luna keluar dari kamarnya, melihat
Luna sedih. "Kalau Ibu harus kerja, Lendra biar Luna yang ajak main. Luna mau Ibu punya uang sendir
Ibu usahakan beli sepatu untuk Luna." Anisa m
dak bisa diandalkan lagi. Entah uang gajinya untuk apa selama ini. Gajinya 5 juta tetapi hanya diberikan Anisa 400rib
sa. Dia duduk di dekat Anisa, Lendra sering dibilang anak kurang gizi oleh para te
a yang bernama Bu Lastri. Dia terlihat ada keperlu
a pergi," jawab Anisa. "Ada perlu apa, Bu? Biar nan
ar rumah dan menunggu Aldi di teras. Saa
unggu kamu sedari tadi." Lastri sepert
bisa nanti saya antar uangnya. Kalau Ibu kesini takut ke
ekarang sudah tanggal 7." Lastri protes pada Aldi. Anisa yang samar-samar mendengar pertanyaan Lastri,
, Lastri langsung pulang tanpa mau berbicara pada Anisa. Ada rasa kesal p
u masuk ke dalam rumah. Aldi tidak menyapa Anisa melainkan langsung m
Jangan sampai Anisa tahu," kata Aldi pelan sembari memberikan uang itu pada Lastri. B
tot kearah Aldi. Aldi langsung tertunduk. Begitu juga dengan Lastri ya
mendapatkan uang dari Aldi. Bagi Lastri Aldi adalah tambang emasnya. Yang akan memberi dia uang setiap bulan.
ntah Anisa. Anisa menatap Aldi lalu Lastri, tetap
ni jatah uang belanja Anisa untuk keluarga dipotong tanpa dibicarakan terlebih dahulu. Anisa ti
sa tidak akan memberikan uang itu pada Aldi lagi. Selama ini