akas, ia pun membuka aplikasi berwarna hijau yang ada di ponselnya untuk menghubungi kedua sahabatnya itu. Malam minggu ini ia berniat untuk mengajak kedua sahab
otpants yang dipadukan dengan tanktop hitam dan kemeja kotak-kotaknya benar-benar sangat pas di tubuh molek gadis itu
h ditangan kirinya sebelum meng
Ini sudah malam Stela! Mau main apa kam
mu anak cewe kel
yang masih fokus pada TV yang menyala, gadis itu diam tak menjawab. Ia hanya menghela n
ang saat melihat putrinya ti
iarkan aku bebas malam ini," setelah mengucapkan
∞
a itu. Kakinya melangkah memasuki club, senyumannya terbit saat seorang gadis dengan pakaian
ja lo," puji nya denga
pos gini dibilang s
itu tertawa kencang. "Yang
satu tequila," ucapnya pada
e nggak mau kobam m
Stela pun menatap bingung kearah Mey, Mey menunjuk kertas itu dengan dagunya menyuruh S
a n
undangan pesta topeng dari te
ingung. "Hubunga
lo gantiin gue yah? Cowo gue ngel
as kecil yang ada ditangannya. Dua menit terdiam, akhirn
h kostum dateng aja kerumah gue," pap
∞
pandangannya, menatap satu persatu orang-orang disekitarnya. Ia bingung, tak ada satu orang pun yang ia kenal disini, kini ia menyesal sudah datang
rlian itu. Mata coklat Stela bertubrukan dengan mata hitam legam mi
nsa dengan
tak sadar Stela menganggukkan kepalanya. Pria itu tersen
musik. Kedua tubuh itu saling menempel bahkan hidung mereka hampir bers
ersadar akan sesuatu. Matanya mengarah ke jam dinding begitu besar yang terpajang diatas pintu keluar-masuk. Matanya melotot saat t
ia mengejar Stela. Dan hap! lengan Stela berhasil dicekalnya, Stela
ergi," ujar
lam hotel, Stela menatap bingung pria yang semakin jauh dari pandangannya. Tak peduli dengan kebingungannya Stela kembali berlari, seakan m
∞
ak
ndukkan kepalanya yang terasa pening akibat tamparan tersebut. Belum cukup dengan sebuah tamparan Ana maju menjambak rambut Stela la
bel rumah ini ibunya tidak akan membuka pintunya. Besoknya Ana menemukan Stela yang tertidur dengan bersandar didaun pintu, yang memb
bayar berapa kamu sampai mau tidur dengan pria hidung belang?! Apa uang y
njawab pertanyaannya. Wajah Stela sekarang sudah penuh dengan le
u bisa membanggakan Ibu! Tapi kamu malah memper
ya jelas berkaca-kaca. "Bahkan sejak a
rahan gadis itu untuk pertama kalinya. Keterkejutan itu hanya berlangsung b
n kamu,
a yang aku lakukan selalu dianggap salah aku selalu dibandi
untut dan memerintah! Aku tak pernah meminta apapun kepada Ibu
diam tapi air matanya merembes keluar begitu banyak. Sedangkan Ana hanya diam dengan na
irkan. Tapi ini kehendak Tuhan yang sudah mem
melamun bahkan tidak peduli dengan luka lebam yang ada diwajahnya, yang ia inginkan dapat melupakan semua kenang-kenangan buruk masa lalunya. Dari dulu selalu saja seperti ini.
luar. Alden, nama itu yang tertera diponselnya. Stela dengan malas
al
ing, lo
ga saat mendengar suara Alden yang me
kat." Stela menyela saat Alden ak
is? Kenapa la
gat menyakitkan, hatinya kembali terluka, luka semakin banyak tidak ada yang bisa menyembuhkanny
rang telfon. "Tunggu gue pulang se
untuk mereka berdua. Tuhan ternyata masih baik, dihidupnya yang penuh penderitaan ini Tuhan memberikan
lakuan hangat pria itu masih bisa Stela rasakan. Entah kenapa ia seakan membutuhkan pria bertopeng itu, Stela bergegas m
ya ia ragu, takut jika pria itu menipunya dengan nomer palsu. Mengenyahkan rasa r
tif. Stela menggigit kuku ibu jarinya lantaran gugup. Pesan nya yang tak kunjung dibalas, Stela p
ng
bulu
0: