tengah tergeletak di lantai. Perlahan-lahan ia berusaha untuk membu
Uhuk!
i. Namun ada yang aneh dalam dirinya, ia merasakan darahnya mengalir denga
a yang kini memiliki tanda berbentuk seperti du
memang tidak besar, karena werewolf itu senga
odolfo sambil mengepalkan tangan dan memperh
daan sekitar, namun tidak ada apa-apa sel
ah mati?" gumamnya sambil me
o tidak bisa memperhatikan dengan seksama bagian dinding it
aku datangi selama hidupku." Ia bergumam lagi sam
mengagetkan Rodolfo. Ia yang tidak mengenal tempat, hany
ring terbukanya pintu ruangan tempat Rodolfo berada
cap werewolf itu kepada Rodolfo dengan sorot
gsung mengepalkan tinju saat mengetahu
kan melawanku? Hah?!" ejek werewolf itu sambil tertawa dengan nad
kannya menghindar, werewolf itu langsung mengangkat kaki kanannya untuk mendahului men
erpental dan menghantam d
kan kau, sekarang malah ingin memb
terkejut dan bangkit dengan cepat untuk
bil menatap tajam werewolf t
u," celetuk werewolf itu santai, samb
agian kepala monster itu sangat menjijikan apabila ia perhatikan dengan seksama. Bentuk tubuh seperti manusia pada umumnya, namun kepala mereka berbentuk kepal
dengan cepat, ia pun harus bisa meloloskan diri agar keselamatannya tidak terancam.
?" tanya werewolf itu sambil berjalan perlahan
ngus Rodolfo samb
s dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Tidak sulit baginya untuk mengangkat tubuh kecil Rodolfo dan melemparkannya k
riak kesakitan karena benturan
pa ekspresi sambil memperhatikan Rodo
pnya sambil bersiap u
sesosok werewolf lain da
erewolf yang baru datang itu kepada werewolf yang ta
ng dipanggil "Tuan" tadi sambil menunjuk ke ara
b werewolf yang me
embawanya keluar dari ruangan itu, lalu di
bajingan ini?" ucap Rodolfo dalam hati
dan keingian untuk mengamuk. Namun Rodolfo masih berusaha untuk menahannya, karena
erewolf itu mulai bisa melihat keadaan sekitar, se
sambil mengernyitkan dahinya, seolah
sehingga membuat Rodolfo menjadi sedikit bergidik. Namun, sesuatu dalam dirinya m
h!!" Ia berkata dalam hati sambil mengepalka
tiba-t
uak
pat di tengah-tengah kawanan werewolf. Semua werewolf yang memandang
ik sambil menahan sakit
k bersusah payah untuk menahan semua rasa sakit dan gejolak di tubuhnya. Ia meronta-ronta da
ri alam. Cahaya yang menjadi sumber kekuatan bangsa werewolf. Ya, cahaya bulan pu
kin kuat?! Tidak!!!" ucapnya meraca
g sebenarnya terjadi dan be
AAAKK
ngnya sambil terlentang dan