lam ruangan besar yang menampung lebih dari saribu orang. Di atas podium tepat di ujung ruangan, sep
Selamat senang
kas
mat,
awa,
mat,
-lebar, apalagi sudah tercium bau gulai kambing di me
alagi uang yang dimiliki Jeremy bisa dibilang sedang banyak-banyaknya, jadi acara dibuat sem
ya, kan?" bisik Dira yang
malah ada yang kenal lagi." balas
m, Kak. Mau makan enak aja." Mereka berdua tertawa tipis hing
anggun di depan mereka. dia bahkan hampir sama cantiknya degan pengantin w
Dara langsung
Malam itu aku harus lembur. Kudengar itu sangat rom
dak datang. Tidak mungkin aku tidak berterima kasih sama orang yang telah memperte
kaku menatap tata
an Dara, tunjukkan kekuatan terbaikmu di kasur," sambung Dara s
ati mereka berdua ta
bisik tadi?" tany
ti tidak mau tahu." D
antor DPR sedang banyak permasalahan keuangan, jadinya zidan harus turun tangan. Memang Dara kecewa, tapi t
g, beberapa tamu ada yang masih menetap, melahap apa yang ada di meja prasma
n duit yang dihabiskan banyak." Dira juga i
k, len
nya Dara, basa-basi. rindra ada
punya hubungan apa-apa lagi." Dira menjawa
kalian tidak berteman,
antik kakaknya-dia j
a menikah dengan pria itu. dan sekarang, yang memenuhi janji itu cuma Kak Dara.
kan begitu. Lagi pula putus cinta itu tidak harus direnungi tiap hari. Nanti-
a. Hari itu berpakaian anggun, bahkan dia merasakan,
tah apakah karena Dira yang jarang tidur, atau Dara yang selalu beraura positif. Kekonyolan-kekonyolan mereka
, Di
cah lamunan Dira.
nya kau mau ke rumah hari ini u
langsung berdir
ah baru mereka sedang dalam tahap finishing. Dira sebagai adik mengalah, mempersilakan pasangan b
*
ngantin dengan kasur dan ranjang baru. Padahal dulunya itu adalah kumpulan barang-barang berharga milik si kembar. Dira menatapi ruangan yang telah beru
lam kulkas dulunya hanya ada kotak jus jeruk kini ada tambaha
ntuk tinggal disana setelah kakakny
mbus nafas pelan. dia dan kakaknya adalah orang yang suka bebersih, setiap a
at ujung gaun yang menjuntai, dan mengambil saru tangan cuci piring. Menghidupkan musik-
dia sama sekali tidak sadar ketika tiba
ri, sekarang malah cuci piring." Adalah Jeremy yang m
di atas menunggu, kita bisa melakukannya sampai nanti malam, loh."
ra. Membalikkan badannya, tersenyum lebar. Lantas sejenak
Jeremy memaksa masuk ke dalam mulut Dira. Tangan Jeremy suda
ra berdegu