eksi ko
mengerutkan keningnya, tidak ada pembahasan apa
seksi? Dan kenapa
nya. "Aku tuh habis diputusin pacar aku kok, kamu b
sanya kan cowok lihat
Laksana, memang pemuda itu tak pernah menunjukkan ekspresi tidak suka, Jeremy sangat terbuka dengan
hal yang sama sekali tak ada hubungannya dengan kata 'seksi', tapi
bercampur debu jalanan itu, tidak ada ritual jogging sore
Jeremy selalu menahannya, Kanaya
enak banget hari ini
enak itu, Kakak
gannya, tapi pemuda yang lebih tua tujuh tahun
am. Jujur saja, Jeremy lebih dulu tahu siapa Sashi sebelum gadis itu masuk ke rumahnya sebagai adik, seora
bukan tipe gadis yang suka mengumbar tangan untuk kenalan, dia c
arga, Jeremy tak mengelak bahwa perasaannya itu salah, hanya saja dia tak bi
tu? Kalau gini aku ya bisa sendiri ka
lu, kemudian dia menarik milik Sashi hingga
edekat ini dengan Jeremy, kakak tirinya sendiri. Bibir tebal tipis nan seksi Sashi lipat ke dalam, dia gigit sedikit
dalian diriny
my menggandeng tangannya, ini bukan kali pertama,
u nggak m
ang aku pilih buat kamu in
juga belum izin sama papa dan ma
sama mama percaya kalau kamu ke luar sama Kakak,
ke luar bersama Jeremy, pemuda itu akan selalu menjadikan dia nomor satu, bahkan bisa dibi
t saat mereka berbaris antre, sungguh di
antem mulu!" Sashi obati tangan kanan Jeremy yang baru saja bak
kamu dilirik gitu sama
gaja dia bilang. Jangan emosian
Au
yang endak terlepas kabur itu, bisa-bisanya main kabur
kamu jangan
nggak ada y
, dia memang sudah lupa sakit yang ditorehkan sang mantan, tapi dia kesal saat ini mengin
*
uarga ini baru bersatu, saat itu Sashi duduk di bangku SMA, belum pandai
tak ada hubungan lagi dengan gadis berambut pirang bernama Cla
ah selesai mas
9 tahun itu melenggang masuk sambil menarik kaosnya yang ke
ngkat telfonnya
kan. Ngapain d
i itu masih sayang sama Kakak, jadi-" Sashi bungkam, wajahnya sangat
gikis jarak yang ada hingga ujung hidung mereka bertemu. Ibu jari Jeremy mengusap bibir tebal tipis Sas
gkan wajahnya yang memerah, Jeremy tersenyum, dia usak lembut r
ranjang, posisinya terbalik hingga Sashi tak tahu foto apa itu, dia ha
yang aneh-aneh sama kakakmu, dia kakakmu pokok
a dengan sang mama, kedua tangannya terkepal, ingin sekali dia sumpal mulut
n sini, Sayan
sini!" timpal J
es