r
ang sering membayangkan hal seintim ini saat melihat drama, berharap bisa m
ini, dia bersama Je
emy mampu membuat hatinya meminta serakah nanti. "Sanaan deh, aku
a bisa Sashi nikmati detik ini, dia yakin banyak gadis di luar s
lang, Sashi saja tak yakin nanti bisa
tanya terb
anya, haruskah den
ip saja dirasa susah baginya yang tak
ertamanya seumur hidup setelah sekian lama menj
dan sesapan itu dia berikan pada Sashi, dia menjauh d
gomel aja biki
wajah sembari mendengus. "Ya, tapi kamu nggak perlu ciu
n Sashi di kamar seorang diri, entah dia tak akan tahu lagi kalau tidak
n ocehan di bibir tebal tipis itu, menyulut jiwa lelaki
padanya seperti tadi, sejauh ini Jeremy hanya memeluk dan mengancamnya, tidak praktek. "Masa i
a, masih dia ingat rasa dari kecupan dan sesapan lembut Jeremy tadi, rasanya memabukkan, dia pun bila
y yang tampaknya sudah ada
g lagi ke kamarnya yang setelah ini akan terus dia kunci rapat, dia tidak mau
ia
empurna Jeremy, pria itu duduk di meja makan berte
bisa pake baju
da bibi, mereka ke bela
tahu makan sama lihatin kamu gitu!" Sas
juga malah bikin Kakak
a melihat seberapa seksi tubuh saudara perempuan tirinya itu, dua buah segar itu menyat
sexy sis
i biasanya, kemudian dia kembali ke kamar. Tapi, sebelum pintu
apa dan ma
a,
udah dikatakan dewasa, tak akan ada penjahat yang mau menculik Jeremy, apalagi dirinya di
huh!" gumam Sashi tanpa s
tu, dia tunjuk tepat di wajah Jeremy yang tersenyum berdiri di
u, bibir aku jadi nggak perawan karena dia, aku kesel!" adunya sambil mencak-mencak, membuat bagian dadanya
mar ini ada kak Jere lagi,
di depan pintu, baru membuka sedikit dan sudah disuguhkan ocehan dramatis
masih setia berdiri di ambang pintu, dia melihat detail setiap
ak akan mau membagi keinda
*
kenapa? Mau balikan?" cerca Ssash
angguk, dia hanya meralat sedikit.
sai balikan, kebiasaan!" diam-diam dia meledak sendiri membahas ciuman, Sashi mengunyah l
elainkan dari yang baru saja dia minum, dia mau Sashi meminum dari gelas yang
la
" Sashi menepuk p
shi, semua yang ada pada Sashi, sekalipun itu be
pa mendaratkan kecupan di puncak kep
ak mau kamu cium kayak gitu!" Sashi kepalkan kedua tan
berlalu begitu saja, masuk
k semalam dan