Y RE
*
io diakun aplikasi pen
a
Harvad U
28
cara selfie. Lalu ia memejamkan mata dan membiarka
*
nakan rok span berwarna coklat dan blouse berwarna putih dengan potongan leher tinggi. Ia mengenakan sepatu flat Tory Burch berwarna
rsama beberapa orang di sana. Ia mengambil lanyard coach di dalam tasnya dan ia menggantungkan di leher. Beb
itasnya hari Senin yang monoton yang sudah ia lakukan selama dua tahun ini. Pulang dan pergi menghadapi kemacetan. Berkutat
ling enggak bawa bekal dan titip makan dengan OB, lebih baik makan di kubikel. Lalu j
000 pria yang ia swipe kanan oleh Viola. Tujuannya sederhana, ia hanya ingin mencari pacar, syu
i belum menemukan pasangan, ia tetap bertahan dengan aplikasi itu. Alasannya hanya satu ia tidak ingin berpasanga
i lah solusinya, juga senang karena banyak plihan tersedia. Di sana juga tersedia keterangan pendidikan dan pekerjaan. Kalau ia me
kerjaan Founder Daring. Pria itu lumayan tampan, dia mengenakan kemeja p
r Swindler, si tukang tipu wanita. Ia tahu bahwa aplikasi kencan online ini menjadi pilihan banyak orang untuk ingin mendapatkan pasangan, tap
Leviev, seorang penipu professional. Yang terpikat dengan pesona palsu yang mengaku sebagai putra pengusaha berlian Israel. L
arna biru. Ia tidak menyangka bahwa pria itu memilihnya.
hnya percaya begitu saja. Namun rasa penasarann
i, how are
ice, sala
nonton film The Tinder Swindler, semuanya fake kecuali fotonya. Ia tidak boleh percaya pada orang yang baru di kena
ofil dan di dalam situ ada menunjukan lokasi, hanya berjarak
alam kenal
kasi kita d
sambil menunggu mobil tiba di tower office. Ia meliha
okasi kam
ekarang lagi d
a Kuningan. Ini ba
u. Beberapa menit kemudian mobil pun tiba di depan lobby. Ia keluar dari mobi ia lal
bulan lalu ia bekerja sebagai admin umum, namun setelah habis kontrak dan ia dipindahin jabatan men
ntuk pencapaian target penjualan dengan kinerja team yang baik sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku. Ia juga bertugas menyajikan strategi pemas
kakinnya menuju kubikel, ia menatap t
ang baru datang, wanita itu memegang kopi c
nyum kepada Vio, lalu duduk di
cap Viola, ia juga d
embalas pesan dari Jeff, ia mem
uga baru sampai kant
nanyakan tentang pekerjaan lebih cepat
ya founder
g founder Tokopedio masih bisa main Tinder? Ah, yang benar saja? Ia tahu bahwa di Tinder banyak sekali pesona yan
melainkan banyak. Dan ia juga tidak terlalu banyak berharap banyak, karena dengan kenal-kenalan di aplikasi kencan, sehi
Kamu ker
andang Em
kopinya lalu men
apa Vi?"
under Tokopedio main
geli, "Ih, n
ada CEO main Tinder, kayak
gan ucapan Emi,
kang tipu," de
lm The Tinder Swindler. Pasti modelan kayak gitu
get, kayak nggak m
lik aja deh
ginian sih, jangan di pe
bener
unia maya itu. Namun hingga kini dia tidak menemukannya. Padahal Vio itu gadis yang cantik, banyak pria yang bekerja di sini dari berbagai divisi menaruh
a ngakun
n aja, bila perlu yang punya Union
u sama lo,"
ambil menatap jam melingkar di tangannya. Jam sepuluh nanti ia akan ada meeting. Ia menghidupkan leptopnya, dan
kan hari ini
nyiapin bahan d
*