sih?" tanya Mahendra dengan sorot mata tajam
n tersenyum sembari menge
tak saja Mahendra melepaskan tangann
k .
terhempas secara kasar di atas lantai, sampai
tak peduli sama sekali den
en dengan susah payah dirinya
jalan pun sedikit lelet. Mauren terus meringis kes
di, hanya ingin sekedar untuk memastikan saja keadaan gadis itu. Namun sayan
tulang. Soalnya tadi kasar banget dia jatuh," gumam Mahendra kemba
ang sudah siuman, bahkan keadaannya sudah mulai membaik. Ma
risa, suaranya terd
dah baikan," seru Maure
membuat Kakak cemas," ucap Marisa merasa bersalah sekali karena selama ditinggal kedua
operasi, semoga saja penyakit kamu tidak kambuh lagi," ucap Mauren penuh h
kit syok ketika mendengar k
ngan senyuman yang t
ndapatkan biaya ope
a bisa operasi. Mengingat biaya operasi yang tidak sedikit jumlahnya sehingga membua
injaman uang. Mungkin gaji Kakak bulan ini tidak akan full, Dek. Karena sudah di potong untuk melunasi pinjaman Kakak," jelas Mau
unasi hutang Kakak, Marisa akan cari pekerjaan, misalnya jadi waiters gitu. Sekarangkan Marisa kan sudah sembuh, Marisa pasti sudah kua
oleh deh kamu cari kerja untuk bantu Kakak bayar hutang." Mau
seperti dirinya. Tapi, kalau misalnya Mauren melarang takutnya Marisa c
p, K
na Kakak bisa mendapatkan biaya operasi. Tapi, ya sudahl
*
i lecet-lecet saja, di dahi, sikut serta lutut. Ariel tadi sedikit ngeb
au sudah membuat Daddy jantungan saja," uc
khawatir seperti ini," ujar Ariel merasa sangat se
istirahat saja," titah
a,
rapan. Cacing di dalam perut sudah pada demo," ucap Mahendra de
, Da
an tersebut, pria itu berjalan
nya, sama seperti Mahendra bergegas ke kantin untuk sar
nggu pesanan datang. Mauren pun menghampiri Mahendra, gadis itu sudah memper
auren dengan sangat manis, gadis itu menar
as kasar tatkala melihat ada gadis itu l
rti diriku. Apakah Om lupa? Semalam Om sudah merampas milikku yang berharga loh sa
sanya dirinya dipertemukan dengan g
ampai Om merem melek dan melenguh dengan lepas." Mauren sampai memperagakan nya,
melihat kelakuan gadis itu yang m
sahut Mahendra menyuruh Mauren untuk di
malam Om belum menyebut nama?" tan
tu, dirinya memilih untuk memainkan ponselnya sem
diri karena sudah dik
tiba pusing begini," sahut Ma
tap cuek, dirinya masih
kan!' des
endra, rasanya sangat sulit sekali. Padahal semalam sudah m
datang, pelayan itu menaruh makana
gi ya?" pinta Maure
k, N
ti makanan nya tanpa tawar tawar kepada M
ren dengan percaya dirinya samp
h!" desis
karena Mahendra tidak
mbah dukun saking geramnya. Mauren te
tua ini klepek-klepek sampai bucin. Kalau sudah bucin,
an seperti ini kek bocah 5 tahun saja." Jari tangan Maure
ya tak berkedip melihat Mauren, jarak pa