ar lalu kabur, kan? Ayahmu juga tidak akan melarangmu untuk bekerja di perusahaan cabang Indonesia," tambah Nico
a Elvano-tidak suka. Ia juga tidak peduli deng
hkan dengan wanita yang selama ini diurus oleh kedua orang tuanya, dan Elvano hanya menganggap wanita itu sebaga
aper bag di tangannya. Ia bersiap pergi ke kamar mandi untuk membersihk
i, V
rgi saja. Nanti a
r mandi pu
a-apa lagi selain bangkit ber
uk menolak perjodohan, namun ketika tiba di Indonesia, sahabatnya it
n singkat yang menginginkan pakaian wanita untuk di bawa kemari. Namun Nicolas menolak untuk membawakan pakaia
*
a yang tinggi. Cahaya terang itu masuk ke dalam kamar dan membuat seorang
m selimut. Ia enggan untuk bangun karena matanya masih mengantuk dan s
bangun dari tidurnya dengan gerakan yang sangat cepat. Matanya menatap sekeliling kamar itu yang nampak sepi. Dari pintu kamar
maki Elvano sambil membanting ponselnya
bil ponselnya kembali, lalu menggerakk
selnya. Nadine bisa menebaknya dari cara
emakai pakaiannya kembali, ia berjalan me
ng duduk di sofa sambil menunduk melihat ponselnya, "Hei!
apan Nadine tentang "Biro catatan sipil.". Ia segera menyimpan pons
nya Elvano, masih dengan terkejut. Merasa heran de
, lah! Memangnya untuk apa lagi?"
erjalan dengan pelan ke sampi
dak segera menikahiku, aku akan melaporkan
ecehan seksual?" Elvano sem
an kau sendiri pun menikmati permainan kita semalam! Kau terus memeluk punggungku hing
menghampiri Elvano dan menutu
ni. Ia duduk di atas pangkuan Elvano sambi
turuti saja permintaanku untuk membuat akta pernikahan!" jelas Nadine mas
e biro catatan sipil untuk membuat akta pernikahan, lalu kita hidup
pa
bicara, Elvano semakin terkejut
n membuat aku
h sering tidur dengar pria, lalu dibayar. Dirinya pun berjanji akan
banyak. Bahkan, uang itu lebih dari jumlah uang yang Nadin
tabungannya pada Nadine sebagai uang ganti k
Apa dia ingin menghancurkan statusku sebagai pria lajang yang dikagumi banyak wani
an sambil melipat kedua tangan di perut. Tatapannya begitu tajam me
sangat tampan dengan pakaian baru dan rambut yang disisir ke sampi
h ejekan di bibir merah Nadine
antor catatan sipil." Tiba-tiba Nadine mengatakan hal itu pas Elvano. "Kita m
juga pekerjaan?" tanya Nadine dengan sedikit men
ar payah. Penampilan sangat oke, na
tempat tinggal, dan uang sebagai imbalan. Bagaimana?" tany
kah, namun sebenarnya ini hanya sebuah kerja sama saja antara kita berdua. Tidak ada kontak fisik lagi selama kita menikah seperti yang terjadi tadi malam. K
dan di depan keluargaku, terutama di depan Kakek!" tambah Nadine dengan menuru
han. Nadine ingin memperlihatkan bukti pernikahan itu pa
rganya untuk membicarakan masalah pernikahan. Untuk menghindari pembicaraan itu, Nadine melarikan diri dari meja makan
a menolak pesona tampan Elvano yang terus menggodanya. Juga tidak bi
ang akan aku dapatkan jika menikah kontrak denganm