lang darimu akan kembali lagi da
ELUARGA ARMAN) D
imataku. Dua orang wanita yang tengah belanja s
h, cekalan tangan Taufik di
seukuran tangan orang dewasa yang ada di sam
rasan," kali ini aku ya
ufi
belakang. Derapan langkah besar ju
?" ucapnya pelan, tapi mampu membuatku dan Taufik
" tambah
kulihat Taufik masih berdiri memandang
am hati, ada rasa syukur yang kupanjatkan. Bahaya jika Taufik me
*
ari kalian bertingkah kuran
i sekarang, ruang tamu yang berukuran tiga kali tiga, duduk bersimpuh, me
ebih paham akan hal itu, kan, nduk," kali emak yang berbicara. Kulirik Tauf
leh mbok Inah sudah keterlaluan,
, ah, kerutan di wajahnya sem
aiknya kita menelpo
tahuku, lek Ipul bekerja jauh di pulau suma
, Mak," sela
ghubungi lek Ipul? Ah,
berkata apa tentang kita. Allah itu maha kaya, nduk, bumi Allah itu luas. Umur d
i itu jaminan Allah, karena Allah sudah mengatur da
ah dengan berkata kasar, ia hanya akan menasehati dengan bijak. Itul
*
lah dikatakan mbah Sarmi. Ada kegalauan yang melanda, aku takut ini akan membuatnya khawatir dan mengganggu pekerjaanya. Mungkin bukan sekarang waktu
sampai lelapku, terdengar sayup suara orang meminta tolong. Ah, mungkin
kebakaran
at tidur, kuraih jilbab yang a
ang tuaku. Terlihat Taufik keluar d
k?" tanyany
amaan dengan emak ya
tolong, Mak, a
ka pintu utama dengan lebar. Terlihat beberap
kamu dan Emak disini s
er yang ada di cantolan tiang dinding rumah. Kulihat kesibukan warga di
Inah?" tanyaku sambil menunjuk arah
tidak-tidak, kita tunggu b
umah disana, yang satu rumah mbak Asih, rumah yang sudah lama ditinggal oleh pemiliknya, karena tinggal di
*
embali. Emak sedari tadi membaca mushafnya, setelah melaksanakan shal
Taufik terdengar dari luar
kar, Fik," ku ajukan pe
anpa bersuara,
ana, lek?"
nya ia kehausan, terdengar dari
ah, Mak," ucap
" ujarku dan em
a, yaaa, terus terbakar," jelas adik bungsuku itu. Kulihat
ana?" tanya emak yang sud
s panjang, ada kegel
erhenti, kala terdengar suara
kum," suara Ba
ang berdiri di depan pintu. Sebuah perban sudah melekat
h kutuntun bapak ke kamar, bapak mulai bercerita, mengapa ia bisa mendapatkan cedera. Emak menghapus air matany
*
ubuhku. Hari minggu yang cerah, batinku. Sudah dua hari
tidak ikut terbakar, tapi rumah yang ditinggalinya yang posisinya tepat di belakang kedai, ha
g pria mengucapkan salam d
umsalam,"
kan?" tanyanya
f. Bapak
ni lek
ulau sumatera? Ah, pasti lek Ipul pulang
ada?" sa
kang." Kutinggalkan sapu di sisi rumah,
belakang," kutinggalkan lek Ipul yang dud
h menutupi kepalanya. Bapak masuk, melewati
Inah? Sejak kapan ia duduk di sebelah lek Ipul. Kuhidangkan sat
agi, dan panggil emakmu di rumah
e wanita berbadan tambun tersebut, bergegas aku memanggil emak. Sebelumnya, emak berpamitan pergi ke
ikit berlari. Sampai dihalaman r
, Ma
ka, seorang wanita berkerudung
rumah orang, nduk," emak memaka
dan kita harus bergegas pulang, Mak. Bapak udah nun
nduk?" raut kegelisaha
akan buat emak terkejut," ujarku sambil ter
baru memarkirkan kendaraan ro
apnya, setelah aku mengikutinya menuju pintu b
cungkan telunj
yo, ikuti Kakak," ujarku, seraya melangkahkan kaki ini
ku tahu ini salah, tapi rasa penasaran mengalahkan rasa bersalah itu. Terdengar mbok Inah menangis, menguca
a??
❤
ra apa ya yang d
ung dul
sore atau malamnya lagi up e
he