beristighfar, menyesali perbuatanku. Aku tahu ini salah, tetap
elakangku. Kulihat mbah Sarmi berjalan cepat, badan tam
pa, M
r," ujarnya seraya mengatur nafa
baik saja,
kuputar badanku beberapa kali di hadap
i, Mbah
ulillah
Tau gak Nia, sepulang kamu dari sana, Inah langsung nutupin kedainya. Kena serangan jantung kali ya tu orang. Bilangnnya, ada urusan me
, Mb
. ." Mbah Sarmi menjeda kalimatnya, dia tam
a, Mbah, ng
ga kalian kena kutuk, untu
mbok Inah akan mingkem untuk selamanya. Kami melanjutkan perjalanan, rumah mbah Sarmi tidak begitu jauh dari rumahku, hanya berselang tiga rumah. Perumahan di k
unawan memberikan surat rekomendasinya?" Mbah Sarmi mel
, membuat mbah Sarmi pun
pa, n
a? Taufi
anteng itu. Emang Taufik di kampu
at wajahnya yang sudah menginjak usia lima puluh tahun i
erjadi dengan keluarga Nia, selama Nia p
han terpancar dari wajahnya. Aku tahu, pasti
h ke rumah Mbah. Tapi, j
mang harus aku sendiri yang mencari jawaban dari semua kejadian-kejadian yang tel
*
ra berbisik bapak terdenga
aimana? Taufik juga udah pasrah. Ema
k, kan Bapak ke ka
ak yang masih saling berbisik. Aku yak
*
jam yang ada di dinding, tepat pukul tiga lewat empat puluh lima menit. Bapak juga belum pulang dari masjid
ak sudah berdiri di hadapanku. Karena m
gadis, gak baik mela
nti, aku bingung tidak tahu mau kerumah siapa. Ah, kenapa tidak kupikirkan dari
i orang yang tak pernah mengajariku untuk berbohong. Setelah izin kudapatka
*
nuju rumah mbah Sarmi, terlihat pintu depannya tertutup rapat. Tidak mau membuang waktu untuk menggedor pint
ap tangan, mengendap sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Walau terhalang oleh ladang
jawab seseorang
ba
rmi masih menggunakan mukena, m
tunku keruangan tengah. Rumah mbah Sarmi cukup besar, ia janda be
ih?" kunaik turunkan alis
aja, Mbah tinggal dipanggil yang diatas,"
Mungkin saja besok ada yang melamar duluan sebelum dipanggi
ya, membuat kami
up-tutupi," pintaku. Suasana menjadi hening, mbah Sarmi m
ebutuhan mereka, apalagi untuk keperluan sekolah Taufik. Adikmu juga beruntung, dengan kecerdasannya, di kelas satu
nangnya Taufik menelpon, bahwa ia menda
engusik keluargamu. Dari mulai merebut lahan bapakmu, tidak memberikan bantuan pupuk dari pemerintah. Padahal semua masyarakat kam
nyak pertanyaan yang berputar di kepalaku, tapi kuurungkan, s
ndasi. Warga disini udah maklum dengan kelakuan camat itu, tapi
ntor camat? Untuk meminta surat rekomendasi? Tapi s
igarab bapak selama ini?" k
. Bapakmu bisa menggarap lahan tersebut, karena bapakmu bayar perbulan. Uang yang kal
kuusap dadaku y
anya dengan ujung muken
mau merepotkan kalian. Karena mereka juga tahu, bagai
rita tentang la
ak camat. Jadi bapak, emak dan Taufik hidup dari has
ak tidak pernah berkeluh kesah kepada anak-anaknya. Sehingga, aku dan
o
o
o
eh seseorang, kami saling berpandangan,
eranjak memb
u ..