img Di Balik Senyum Istri  /  Bab 1 Bertemu Calon Madu | 1.96%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Di Balik Senyum Istri

Di Balik Senyum Istri

Penulis: Eria Yurika
img img img

Bab 1 Bertemu Calon Madu

Jumlah Kata:1491    |    Dirilis Pada: 02/06/2022

elan, mungkin khawatir anak-anakku akan terbangun mendengar suaranya. Dia menari

a Mas nuntut Mas buat punya anak laki-laki

tanyaku

senyum terukir di bibirku, lalu perlaha

dia memelukku dengan erat. Apakah melahirkan anak perempuan sebuah kesalahan ak

" Aku ingin tahu apakah M

rkali-kali, tapi A

s? Apa bener cuma karena cucu

arkan pelukannya padaku me

h Adek m

baik Mas atau Ade sekalipun." Mas

nikah dengan konglomerat sepertimu, Mas?" Entah kenapa

Seketika aku tersenyum hanya dengan mengingatnya. Aku menghabiskan waktu 4 tahun di universitas, hany

dia sudah menyiapkan calon istri untuk Mas." Ca

2? Mana ada laki-laki yang nolak di

a orang lain di antara kita. Kita hadapi besok berd

itu lebih muda d

na kemerahan di wajahnya, aku tersipu malu Mas Bagas berhasil menggodaku. Malam semakin larut bukan waktu yang baik untuk berdiskusi kami pun kembali ke kamar, sudah waktunya tubuh ini diistirahatkan. Sayangnya se

amu ga

ngagetin aja." Suaranya b

selalu ada buat kamu." Aku tersenyum ke arah Mas Bagas. Sungguh aku ingin sel

nar

tirahatkan atau karena hatiku yang jauh lebih tenang. Aku pun menyusul Mas Bagas ke alam mimpi dalam dekapannya. Keesokan harinya sesuai janji, kami berkujung ke kediaman mertuaku.

ini Riana, ca

teman sebangkuku wak

f si

u sekolah dasar." Aku mencoba menjelaskan seingatku

kal ketemu dengan cara

Ayah mertuaku. Sementara Ibu mertuaku sedari tadi hanya diam menunduk, enta

ah Tuhan dengan sangat cepat, tetapi bukan pertemuan seperti ini yang aku harapkan. Sekilas aku melirik Mas Bagas, dia tampak terpukau dengan penampilan Riana. Balutan dress bodycon selutut sangat pas di padupadankan dengan hak tinggi yang berwa

irrulla

amiku yang masih saja t

napa?" Aku ters

" bisikku ke te

ucap Mas Bagas gelagapan dia memang bu

an senyum termanisku pada mereka, setelah itu aku berjalan menuju

ya? Aku takut dengan ilmuku yang tak seberapa ini menjadikanku berbuat zolim yang justru malah menyeretku ke neraka-Mu. Menyaksikan lelakiku berada dalam satu ruangan den

epanjang waktu. Tak peduli kalau hatiku sedang tidak baik-baik saja. Setida

odo Mas Bagas akan melihatku karena posisi duduknya tepat menghadap ke arah jendela yang akan aku lewati. Aku pergi menuju halaman depan di sana ada ke tiga putriku yang sedang bermain. Aku pecundang bukan? Pecundan

eisya anak pertamaku

ianya 4 tahun. Kedua anakku terbiasa memanggil kakanya dengan kata Aka. Ya Tuhan, apa aku menangi

ni-sini peluk Uma!" Ketiga an

ngan boong Ma dosa, nant

ah marah?" Entah tahu dari m

Arumi malah memastikannya pada kakanya Meisya. Ternyata akulah yan

gitu aja yang lain belum pada bubar, yuk ke sa

?" tanyak

yang harus di

'kan sama perempu

k menjawab p

anku, lalu menyuruh anak-anakku agar bermain agak jauh dari tempat kami berbic

aja? Beruba

aafin

antik Mas berubah

di dalam!" Mas Bagas menarik tanganku, mau tak mau aku mengikuti

adi bukannya ke toilet," Aku terseny

minta pendapat dariku." Seketika ibu mendongakkan kepalanya

tanya. Mendengar ucapan Ayah bisa kulihat Ibu malah tertunduk

poligami, Riana biar kutanya langsung padamu

ktu, aku engga bisa ngasih kep

ekat sejak kuliah?" tanya Ayah mertua. Hah? Apa ini jadi mereka pernah dekat? Kenapa

gas menatap heran ke arahku, raut mukanya tamp

kah menikahi mantan teman sebangkuku?" Aku harus memastikan ini s

engan wanita cantik seperti Riana, toh mereka ju

tikannya, apakah setelah menikah ada jaminan dia akan memi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY