eluar dari bibir indah gadis di hadapa
au James!" Dia mungkin sudah gila bera
proses di hadapannya adalah wajah Oppa Park Seo Joon karena sosok itu yang selalu menghiasi mim
n dan duduk di sofa sementara Oppa Park Seo Joon kw-nya alias James berlutut di bawah k
acuh dan berkata, "Pula
ab Laura seraya menatap James d
hampir tengah malam. Cinderella harus p
a lalu mengekori James keluar dari apartementn
antar sampai depan kamar, ya?" ujar James setel
a dan menggandeng tangan Laura menuju l
nta
ai di depan pintu un
asih untuk segalanya hari ini
enyum pada Laura
raih leher James yang lebih tinggi darinya dan m
iri seperti agak shock. Laura mengintip James dari lubang pengintai di
an beristirahat karena besok dia ada jadwal mengajar pa
wajahnya yang tak kunjung berhenti. Kecupan Prof Laura
apa yang akan dia lakukan. Bibir merah merekah milik gadis itu sungguh membuatn
a yang menikahi nenek uzur. Profesor Laura itu begitu segar dan sedang mekar-mekarnya seperti bunga mawar yang cantik,
Prof Laura sebelum ribuan langkah mengejarnya sesudah ini. "Tunggu
Dia pun teringat dengan kesialan beruntun yang menimpa Prof Laura hari ini, kalau hanya listrik
k akan bisa pulang, tidak yakin apakah gadis itu bisa mengganti ban mobil serep. Pastilah dia
duduk di lantai Lab bersamanya, sepertinya pola makannya tidak benar. Mung
mpi indahnya. Dia memeluk gulingnya dengan penuh perasaan se
*
rbunyi tak henti-henti. "Aaahhh!" teriaknya s
ebik dan berjalan menuju pantry menyeduh kopi s
ang mengiriminya 5 pesan pagi ini. Ternyata itu nomor James. La
"Morning
mput ya, pukul 07.30? Mobil
Apa sudah
u dibawakan
a tunggu bala
James yang penuh perhatian d
amat pagi ju
baca pesanmu, saya
bawakan sarapan, saya
ita berangkat. Kalau kamu sudah sampai di apart
at sebentar di bathtub dengan garam aromaterapi lavender untuk menghilangkan pegal pegal di tubuhn
gan puff sleeves dan rok sepan warna violet berbahan velvet yang dipadukan dengan high heel shoes 5cm. Tu
kor kuda, memulaskan bedak dan lip cream berwarna coral nude. Laura
of," sapa James b
ekarang," jawab Laura seraya tersenyum ber
a, jantungnya selalu berdebar-debar tak jelas. Dia pun berjalan
adahal keberadaan Laura membuatnya susah berpikir jernih, wajah cantiknya yan
tetapi dia tahu Prof Laura pagi ini ada jadwal mengajar maratho
ni? Tadi sarapan apa? Jangan sampai pin
er 8 Patologi Sistemik grup A dan B. Tadi sarapan frenchtoast, keju dan kopi
nisi bengkel. Mungkin sudah normal sekarang dan bisa di
g budi padamu sejak kemarin," ucap Laura dengan wajah
membantu Anda. Oya apa nanti ada re
a bawa pulang saja naskah skripsi
alu banyak yang kebetulan. Oke sudah sampai Prof, saya turunkan di lobi ya supaya ki
anya. Duluan ya ...," ujar Laura lalu tu
n menuju gedung Lab Patologi Umum, tempat kantornya berad
dik angkatan yang menatapnya dengan tatapan mem
lewat ... Cake
ggak mau pacaran. Padahal ban
g banget tatapann
kan bisik-bisik di kanan kiri jalan yang dia lalui. Adik-adik angk
ikroanatomi tahun lalu tapi dia memilih posisi asisten
demi bisa sering bertemu dengan Prof Laura yang menjadi dosen penanggungjawab praktikum Patolo
u Deon seraya melambai
Deon. "Hei Deon, udah dengar open recruitm
mu minat, Bro?" tanya Deon penasaran karena setahunya James sudah menjadi asisten Lab
da capeknya. Nilai mata kuliahnya tiap semester pun nyaris perfect, bahkan
aura terdengar jelas dan sontak mem
saluran pernafasan terlebih dahulu sebelum membandingkan dengan abnormalitas organ dengan proses kerusakan jaringan. Perhatikan slide show b
dengan cermat. Dia harus mendapat nilai A untuk m
Deon sambil menyenggol l
jawab Jame
alipun bibir indah gadis itu begitu membuatnya mendamb