Mas rindu, jam seperti biasa. Setelah Mas me
t tidur ke dalam susu itu, aku sa
pulas di kasur, tidak terusik karena notifikasi handphone sangat pelan. Dia mengetahui karena benda pipih t
a pelan, ia berusaha membuka la
Ia masih berusaha menangkal semua rasa curiga. Tetapi saat menget
lasnya dan mengambil apa hak anakku," batin Maura berseru, lalu cepat dia mel
an," cicit Maura pelan. Ia berusaha tegar untuk sa
kan Delia." Air mata Maura akhirnya berjatuhan juga. Sebera
ra lirih. Ia mendongak saat
ualaikum
seorang gadis tersenyum dan m
ura seraya mengeryitkan alis. Masalahnya,
lang, aku bawain makanan buat kal
ntau, harusnya uangnya dihemat," nasehat Maura yang merasa aneh de
lho menolak rezeki," bala
inum apa?" tanya Maura mempersilakan
ya mana?" tanya Mawar celin
emang?" tanya Maura menjatuhkan tub
an, searah tuh ke kampusku,"
kasih tau ke Mas Ha
it pulang dulu," seloroh M
*
beri
ta Hamdan menyodorkan susu saat Maura bersand
i susu itu, bimbang menatap secangkir m
n. Dia juga memberikan wejangan bahwa susu itu harus habis saat ia balik lagi. Dengan lang
Hamdan saat masuk ke kamar,
" ajak Hamdan beranjak ke ranjan
ngantuk," sahut Maura pura-pur
nyum senang saat melihat Maura sudah terlelap. Dengan langkah pelan, dia
," keluh Mawar berhambu
uang tengah," ajak Hamdan me
ulan terlarang. Mereka bahkan tak segan
uar untuk mengambil air minum. Matanya m
ang menjadi duri dalam rumah tan
eluar rumah. Dirinya segera berlari ke rumah ketua RT untuk meminta bantuan. Pak RT lantas
nyata, Hamdan dan Mawar yang tadinya bergumul di ruang keluarga, sudah berpindah ke kamar t
mdan dan Mawar yang masih asik bercum
kalian!" perintah Pak
dalam selimut. Hamdan menatap nanar Maura. Terlih
a mendekat dan menampar ke
mbak rambut Mawar, karena peremp
n perasaanku, kamu juga wanita, bukan?"
pada Hamdan, pandangan
pikirkan anakmu saat hendak melaku
maaf, membuat Maura m
eluar. Kami akan menunggu di ruang
Maura, pria itu tidak percaya bahwa sang ist
senyuman terbit di bibirnya. "Mbak ser
tur Maura lalu keluar mengajak semua
agia," pekik Mawar. Dia langsung berlari menuju kam
dahlah. Mungkin ini rezekiku," ucap Hamdan m
enyum sinis. "Kalian pikir, aku akan membiarkan kalian bahagia? T