konten 21+ harap
Tante Inez, Mario, Clara, dan Pak Rudi Antareja merayakan per
gerah dan juga menggulung le
?" tanya Tante
yendok makanannya. Dia mulai sulit mengikuti pola diet lamanya. Seharusnya di
rlemak di daerah perut. Dulunya perutnya six pack tanpa lemak kar
in bentuk tubuh Mario yang seperti dulu atau tidak. Bentuk tubuh
h atlet gym seharusnya tidak boleh makan nasi banyak-banyak, setahun
pernikahannya. Dia hanya sedang ingin makan chines
Pak Rudi pun berpamitan pad
ak Mario. Saya pamit pulang duluan," ucap Pak
Hati-hati di jalan," bala
edan hitam itu diantar oleh Pak To
rio. Suami barunya itu pun mengecup tangan Tante Inez
ngan mereka berdua tidak canggung. Bagaimana pun menjalani pernikahan sel
1 jam dari restoran tadi, mereka pun sampa
dan Om Mario. Cieee cieee ...," goda Cla
malu-malu mendengar god
cap Mario sebelum membopo
ia cukup terkejut dengan tindakan Mario yang begitu romantis. Bukankah pria itu bi
n king size di kamar utama milik Tante Inez. Dia p
io pada Tante Inez yang seo
mengangguk-angg
dapan istrinya, membuat Tante Inez menganga melihatnya. Di
aku mandi!" ucap Mario menarik
a tali dan celana dalamnya. "Aku bantu lepaskan sanggulnya dulu ya?" ujar Mario se
itu pemalu!" ujar Tante Inez sambil duduk di depan meja riasnya sem
alu ... sekarang malu-maluin, ya?"
tertawa. "Ya nggak
k Inez minta saya jadi suami Mbak selama 5 tahun jadi kita harus berbagi kasi
Mario. Terima kasih, Mas, sudah mau jadi pendamping hidupku," ucap Tante Ine
aku mandi, Sayang!" ajak Mario seraya men
hadapan seorang pria. Ini sungguh di luar ekspek
Inez untuk mandi bersamanya. Dia membalurkan sabun cair di tubuh Tante Inez hi
dulu. Tante Inez pun membelai tubuh Mario sembari menyabuni tubuh polos itu. Dia melihat
setiap malam berdiri tanpa sehelai benang pun di hadapannya
mimpi, dia tak
endorongnya menempel ke tubuh Mario. Batang milik Mario yang mengeras di bawah sana
dia menyerahkan satu handuk pada istrinya. Mario mengeringkan tubuhnya dengan cekatan. Gairahnya b
sia Tante Inez memang sudah kepala 4, dia membaca tahun kelahiran Tante
ri ketika bersentuhan dengan tubuh polos Tante Inez. Dia meras
juk Mario pada Tante Inez yang nampak canggung d
dia sudah tak sabar untuk memulai malam p
as ranjang, Mario pun perlahan melepaskan h
amu mau yang lembut ... atau yang keras?" tanya Mario berbisik
" Desahan itu terlepas ketika jemari Mar
ng ...," ucap Mario sembari menatap mat
*
ar Mbak Authornya semangat nulis
s dari Agn
u all,