jam 12
kelas 601, terdengar bel pu
Raivan sudah melangkah dengan cepat ke kela
siswa sedang mengemas buku pelajar
apan tulis ketika melihat Raiv
dak seperti ini sebelumnya." Veline Maharja, si ketua kelas merupakan
t antusias membantu teman-teman sekelasnya.
ndadak," kata Raivan mengakui kesa
u di perpustakaan sore ini, aku ak
uanya memiliki nilai yang sama dan mereka lebih seperti
ajarinya dari membaca buku, j
gerutkan kening ketika mendengar Raivan
iplin, nilainya tidak buru
ketika beberapa kali menya
dup dari subsidi dan beasiswa memp
a dengan arogan, "Raivan, bolos dua kelas adalah pelanggaran disiplin. A
i, bukan bermaksud untuk bolos," uja
tahuan dari dosen, jadi itu dianggap sebagai bolos," balas Rendi den
i, jadi tidak masalah," jawab Raivan
yang biasanya dia dapatkan dari partisipasi kompetis
ihak kampus. Aku ingin lihat bagaimana kamu akan hidup tanpa uang ini!" Rendi ti
ibuat oleh Perkumpulan Mahasiswa. Apa hakmu
tongnya sekali, maka aku juga bisa memotongkan dua kali, bahkan sampai
u!" tubuh Veline sudah
Raivan, semakin Rendi in
gnya ada Perkumpulan Mahasiswa. Raivan, seorang anak miskin yang keb
ar dari kelas, Vel
siswamu." Veline menghentakkan kakinya dan terus berusaha memikirkan ide untuk Raivan, "Kondisi keluargamu tidak terlalu baik, jadi b
ah sangat mengkhawatirkannya sampai-sampai tingkahnya terlihat menggemaskan. Raivan baru pertama
entang Rendi. Masuk akal yang dikat
h dengan beberapa penerima subsidi atau beas
akan mengeluarkan uang mereka dengan patuh, bahkan beb
suka menggertak yang lemah, Rai
atas perilakunya!" kata Raivan dengan marah, sudut bibi
kesalahannya karena mereka sekelas, dia pasti sudah seperti teman-teman lainnya
ng, siapa Ra
bisa pergi untuk memohon pada orang lain? Sudah s
ergi jauh, Raiv
jaran yang kosong, Raivan me
um terselesaikan, kena
asti akan patuh. Kredit ini menentukan apakah nilainya memen
u." Rendi berbalik dan membuka telapak tang
erkata, "Aku tidak punya, tapi aku punya ba