n orang, berbohong, dan yang terparah adalah pura-pura menjadi peramal. Meski Mita tidak menginginkannya, para tamu masih saja datang padanya, mereka memin
, Yun?" tanya Mita, menatap gau
jika kau ingin jadi penggoda, Mita," ucap Y
dengan pakaiannya. Andai bukan karna Mexca, dia tidak akan sudi melakukannya. Tapi mau bagaimana lagi?! Bayaran yang dikasih
tau tidak?!" seru Yunita, mula
ih, ta
a dadanya rata pula!" sahut Yu
elihatan besar?! Aku sudah pakai segala macam pembesar, loh
" ucap Yunita, memasukkan dua
itu," goda Achsen, yang masih setia menunggui merek
mu! Mau?!" marah Mita,
selesaikan pekerjaannya!" marah Yunita, tidak sabar
selesai, kan?" Mita
ik ke bibir Mita, setelahnya, mereka berangkat ke restauran tempat
dah siap?" tanya Mita
beraks
tugas!" seru Mita, p
*
tak pernah melihatnya entah kenapa hatinya merasa aneh, ada debaran tak menentu yang mengusik kesepian dalam jiwa Mita sejak ditinggal oleh k
ita tahan, bagi Mita dia bukan Samuel! Dengan cepat Mita langsung men
tanya, tak mungkin bisa dibandingkan dengan orang
a," ucap Mexca, membua
u Mita, tid
Mexca, meya
bingung entah kenapa Mexca bisa menolak orang seperti dia, selain tampan, tampilannya juga meme
sihku jauh lebih tampan," ucap Mexc
k pria tampan pula! Coba Mita, disukai kakek Sugiono aja dia ban
iam?!" bentak Mita pa
ng suka Mita banyak. Selain kakek Sugiono, ad
lia
anmu," sahut Yunita, berusaha menenangkan Mita, sementara Mexc
, dan Mexca langsung menurutinya. Dia menghampiri pria
nis Mexca, saat sampai
uduklah!" jawab pria pe
garuk ketiaknya dan area sensitifnya kemudian Mexca usapkan bekas garukan
tanya Samuel, seseka
ting halal," jawa
l, masih sabar. Entah kenapa Mita semaki
gin makan cumi," ucap Mexca, tak l
Samuel semakin tidak suka dan
ak suka?!" tanya Mexca, balas sinis menatap Samuel,
uskan saja," ucap S
media, Mit?" tanya Bredy
ak u
dy heran meli
ed. Biarkan saja," intruksi Mita, dan B
ya Achsen, kali aj
yahnya Mexca," jawab Mita, semakin melemah suaranya. Dia benar-bena
en, tidak mau ba
dia fikir itu sudah waktunya, sementara Achsen,
h Yunita, agar sahabatnya sukses m
?" Mita menoleh sa
ehnya, Mita menuruti ucapan Yunita. Dia berjalan lenggak-lenggok layaknya wanita yang siap dijahili pria, saat akan dekat ke meja Samuel dan Mexca, ape
mbulatkan kedua matanya tidak perc
seru keduanya, ser
uhnya. Perasaannya tidak enak, selain malDadamu m
anya mendengar Achsen dan Bredy
sebutkan. Dia hanya berharap semoga
.
sai
*
B