mudian, dia menyadari apa yang dia pikirkan. "Ini barang tiruan yang aku pinjam dari temanku," bisiknya di teli
gan itu dan memasukka
ersenyum dan melangkah mundur, menu
dia bisa merasakan napas pria itu bertiup
normal bagi pria seperti Erwin untuk memiliki t
merasa ketakutan, mengira Erwin telah melakukan ses
miliki beberapa pacar dan selalu menghabiskan waktu dengan pria yang berbeda
pa pernikahannya masih belum dimulai?"
untuk memperkenalkan pacarku kepadamu," ucapnya sambil dengan sengaja menaikkan suaranya satu desibel lebih tinggi. "Ini S
terburu-buru. Sepertinya dia terl
alah pertama kalinya mereka berdua bertemu dan berkomentar ringan, "Perkenalan yang bagus, Jeslyn. Tapi pacarmu saat in
a di wajah Sanji lan
tuk bekerja di perusahaan keluarga Karta. Aku yakin mereka akan bersedia menerimanya bahkan jika dia tidak tahu keterampilan teknis apa pun. Mungkin dia bisa melakukan tugas-tug
gan kata-kata menghina yang dilontarkan oleh adiknya. Dia hanya tersenyum hangat dan melambaik
Jeslyn berubah suram dan dia kembali duduk ke ku
a dan buru-buru menyeles
ke sebuah rumah kecil yang
ya ada banyak kebutuhan pokok. Dia merasa barang-barang itu adalah tambahan baru-baru ini hanya untuk pernikahan mereka berdua.
kesulitan untuk memenuh
win mengangkat bahu dengan santai. Dia sama sek
, namun terlihat rapi. Rumah ini c
atnya dengan baik. Halaman tampak rapi, dan rumah itu tampak bersih. Namun, itu tidak ter
kursi kayu. Pria itu mulai membuka kancing kemeja putihnya. Dia melayangkan pandangannya ke seluruh tubu
ulita. Dia berhenti dan berjalan ke arah Julita. "Kamu sudah sibuk sehari