tok..
n seperti terlempar tanpa arah. Anita menatap Lola yang masih tertidur diatas tempat tidurnya, ia mendekati Lola perlahan, Lola terlihat sedang tidak baik-baik saja. Matanya sembab seperti habis menangis semalaman, dan disekujur tubuhnya terdapat tanda merah
h di depan!" Tanya Anita pada adik iparnya yang tetap tida
gak?" Anita tetap berusaha menanyakan keada
t itu sudah berdiri di ambang pintu, Anit
espon. Dan liat nih, kamar Lola kok berantak
gak suka kotor sama berantakan gini," Andre melangka
Andre merasa heran karna tidak biasanya sang adik seperti ini, kama
dokter" tetap tidak ada respon dari Lola. Andre menghampirnya sembari memegang jidat adiknya untuk memastikan Lo
au Lola bangun terus minta anter ke dokte
erangkat, ini udah siang banget
encium tangan Andre. Sesampainya di depan mobil yang telah terparkir d
*
ring didapur ia mendengar pintu kamar Lola terbuka dan ditutup dengan sangat pelan, usai meletakkan piring Anita segera melihat apakah yang membuka pintu kamar tadi adalah Lol
g tadi," sapa Anita pada ayah mertuanyanya ya
bilang gak sama ay
au tidak. Tetap seperti semula, berantakan dan semuanya berceceran. Walaupun sedikit lancang Anita memutuskan untuk membereskan kamar adik iparnya itu ka
la sedang mengalaminya, sehingga menyebabkan adiknya itu tidak enak badan. Anita mengganti seprei, sarung bantal
a Lola bukan tipe pemalas. Ia terbiasa melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi hari ini
*
elaskannya pada Andre jika suaminya sudah pulang. Wijaya ayah mertuanya pun tak ada di rumah, namun Anita merasa tenang ketika pria tua it
a bagaimanapun Lola adalah adik iparnya yang harus dia jaga, apalagi saat kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Saat Ani
kak, atau sama Ayah. Biar kami gak cemas," tanya Anit
Lola melangkah menuju kamarnya, namun sebelum sampai di kamarnya,
k beresin kamar kamu, di seprei ada bekas darah jadi kakak cuci aja sekalian sama baju-baju kamu. Maaf ya kalau kakak lancang
telah lancang membereskan kamarnya atau apa. Karena maksud Ani
embereskan kamarku, tapi itu tidak perlu. Aku bisa sendiri," Jawab Lola sambil lalu meninggalkan Anita yang masih terpaku dengan ucapan Lo
ang sedikit lancang jika masuk dan menyentuh barang milik orang lain tanpa izin. A