sba
lan yan
r, sesekali mencoba menghubungi nomor seseorang sambil berjalan lurus. Wajahnya tampak tak sabar ingin segera sampai ke tempat tujuan setelah melewati
jawaban. Terlalu sibuk dengan ponsel hingga tidak sengaja menabrak tubuh lelaki berbadan besar dan pon
ai begini jangan main ponsel sambil jalan. Ba
laki itu. Keduanya bahkan sama sekali tidak mengedipkan mata. Ad
ngingat-ingat siapa wanita di
ertinya kamu tak asing di mataku. Pernah m
n memori kecil yang terlupakan, walaupun terlupakan, hati kecil mereka tak
Mise
ersentak saat dipanggil seorang
sana. Biarkan saya yang membawa koper
galihkan pandangan kepada lelaki tadi. Sementara lelaki tadi bergumam sendiri m
dari taxi disambut oleh kakaknya yang sudah menunggu di sana. Astaga. Terlalu lama tidak ber
epala, senyuman mengembang bahagia. "Sudah lama
n beberapa detik saling melepaskan
ya pada kakak bernama Bella. "Oh, ya. Kangen-kangennya ditunda dulu, ya. Dilanjut di rum
isella dengan ekspesi kebing
asuk ke dalam taxi lagi dan melampaikan tangan. Bella berdi
ika melihat gedung yang menjulang tinggi di matanya.
Havanna adal
dari kehidupan orang terdekat di kota Jakarta. Ya. Dia
ri lorong-lorong rumah sakit dan berhenti pada salah satu ruangan. S
*
tas lelaki itu menyambar jaket kesayangannya dan berjalan menuju pintu untuk pulang.
ngan semburat senyuman amat lebar. Fahmi terpaku di tempat,mematung, dan membeku tidak bergerak. Fahmi mengerjabkan sepasang mata sekali. Tidak perlu lama Indra pe
bir Fahmi ikut bergetar sembari
bergerak sesuai porosnya . Bahkan Fahmi tak bisa untuk bernapas, k
ang. Ini
, layaknya pedang yang menyayat relung hati Fahmi. Wanita cinta pertama Fahmi dan sekaligus manta
sel
aan haru. Lelaki yang selama ini tak dilihat olehnya, akhi
ari lubuk hatinya. Kenapa dia datang di saat telah menikahi Alia? Ini yang ditakutkan oleh
a dengan suara lirih. Dia sudah tak mampu menahan mendungan air mata, menunduk, dan menangis ter
pernah me
it perasaan lega mendengar penuturan da
lkan pernikahan kita," lanjut Fah
anmu dan membatalkan rencana pernikahan kita. Aku pergi ada alas
"Tidak, Sel. Aku sama sekali tidak membaca pesanmu. Hari itu, aku sangat frustas
engirimkan pesan email dan tidak pernah mendapatkan balasan
nya tak pernah mendapatkan surel dari wanita itu. "Lalu ken
a. "Aku mempunyai gangguan mental.
elan saliva. Pasalnya Misella adalah dokter
membayangkan jika aku harus menghadapi sendiri tanpa dokter ahli yang lain. Jadi aku memutuskan untuk pergi. Aku dirawat inap di salah satu rumah sakit di Bali.
nya. Tidak bisa dipungkiri, ada perasaan iba. "Maaf, Misel
kembali. Misella bungkam, matanya begitu terasa panas setelah mendengar perkataan Fahmi begitu m
la seakan tidak mampu menerima kenyataan bahwa lelaki yang
Aku telah menikah," balas
Tubuhnya merosot dan terduduk lemas di lantai. Sangat berharap ini semua mimpi buruknya, na
u love