k Romi dan keluarga, pada akhirnya, seiring dengan berputarnya waktu, aku mulai mengikhlas
*
ujan yang biasanya turun di bulan-bulan te
yang menjadikan sulitnya mendapatkan air bersih, tela
ung. Dari anak-anak, bahkan balita, orang dewasa, apalagi para paruh baya hing
al tersebut bertentangan dengan agama yang dian
a, mulailah pula berembuk, duduk bermusyawarah, menentukan hari baik,
dua belas malam bulan di langit, bertepatan de
a pun disebar dar
ukan. Mulai pulalah warga berhimpun di
g. Sejatinya, tanah lapang tersebut adalah ladang tempat bercocok tanam umb
ebut lebih mirip tanah lapang berpagarkan tajakan po
ng Tetua yang didaulat sebagai p
tegak lurus. Di ujung paling atas potongan bambu tersebut, diberi dua potong kayu sepanjang
imbol penambahan tersebut, ianya melambangkan simbol empat
rupa kapur sirih, daun sirih, gambir basah, beberapa buah pinang muda, telur
jagung kering, lalu digantung pada masing
prosesi yang sebagian orang dianggap sam
h makan pinang, marilah merokok. Janganlah gan
ang yang melanda tanah ini. Wahai jin putih, jin
ma, barulah warga desa, khususnya anak-anak, berebut air ri
ebut diusapkan ke bagian
ah acara punca
sa menurunkan hujan, sebagaimana yang pernah diajarkan Guru Agama saat masih
prosesi tolak bala atau semacamnya seperti ini, aku selalu mengincar semua pe
k yang disediakan untuknya, sejak saat itu pula aku s
an, para Tetua dan warga pun berangs
h dari tempat berlangsungnya ritual, perlahan keluar dari tempat persemb
ak
potongan bambu tersebut, terdenga
ara. Sekilas, seperti ada bayangan tida
angan, aku mengabaikannya, lalu bergegas
u, seketika itu juga mengupas lalu mengunyah telur matangny
ng barusan tadi, kembali terdengar. Aku menajamkan pendengar
a?" Aku menggumam jengkel,
minum usai makan dikarenakan tidak adanya air minum
egh
irnya aku te
u perlahan menghampiri sumber ba
a apa-ap
udah melangkah dua puluhan langkah atau lebih, saat suara itu
li untuk memastikannya. Di sin
amaan, aku tiba-tib
makhluk astral berupa Harimau jadi-jadian yang di
eorang perokok aktif, selal
, lalu mengisapnya agar ada nya
adian yang ada di tanah leluhurku
l tersebut, semisal dia tiba-tiba berubah bentuk menj
'Untuk apa api? Unt
dak boleh panik. Jika dia tiba-tiba membesar, jangan te
pertanda buruk. Makhluk jadi-jadian yang konon dapat berubah k
mengecil seperti itu, itu pertanda akan diaj
tu benar-benar terlihat di remang-remang sana. Tidak ingin meng
terselip di bibirku, aku beranikan dir
, barulah terlihat jika itu adalah bayangan
ku. Itu hanya a
ni, jumlahnya tidak terbila
sli di tanah ini beragama Islam. Jadi, mungkin karena hal itulah yang men
erti saat ini, babi hutan terkadang datang hingga ke sampi
bagi hewan yang hidup di hutan. Pada malam hari, babi hutan biasanya akan datan
mun, urung aku lakukan ketika anak babi hutan tersebut t
itu adalah sebua
a hampir setiap kali makan, kami akan menggunakan piring
tiba piring kaleng ini menggelinding
tipu. Geram, aku la
antara aku dengan piring yang aku
gkan antara ladang tempat diadakannya ritual barusan, ke arah y
tas pagar halaman warga yang berbahankan potongan bilah bambu yang ditegakkan, aku s
asannya, bambu, terlebih lagi jika itu adalah bambu kuning, secara umum ian
h bersama beberapa orang pemuda yang kebetulan melihat dan bertanya, aku tengah mengejar apa
but menggelinding di bumbungan atap ruma
hilangannya, oleh salah seorang warg
g, sedangkan sebagiannya lagi disarankan menuju ke tempat yang
di terlihat menggelinding
i keberadaan kami, piring tersebut mempercepa
udian, arah gelindingan piring te
a!" Seketika itu jug
lari pulang menuju rumah. Aku bergegas, sebab di rumah ada Rania yang sedang
etika mendapati Rania dala
g menjatuhkan bokong,
ntulan cahaya teplok, tampak wajah Rania dipe
otong kain, kemudian menuju dapur, mengambil air untuk mengompres
ku kembali menuju ruang tengah, tem
nia
longo ke ruang tamu. Ra
angsung menuju satu-satunya
ing sambil membalut sekujur tubu
dulu, biar sa
pa?" ucap Rania d
usan, dia seperti orang
, saya
ang baik-baik saja, kok, m
rempuan!" bala
berdebat, aku pun be
a itu pe
a tidak dari mana-mana, kenapa dia berperluh-peluh seperti seseorang