n, Mama siram pakai air es!" M
masih ngantuk banget, aku baru tidur jam tiga pagi setelah membaca novel 'Destined Ones' sampai tamat
epala, dan aku pun nyengir.
beliin. Gosok gigi dulu." Mama lanjut mengomel, lalu meninggalkan kamarku untuk kembal
." Teriakku sambil m
sekenanya. Aku tidur dengan legging hijau milik Mama dan tank-top, dan sweater yang
kai ini. Tapi males mau cari yang l
ma ke samping r
kriwilku sebisanya dengan tangan, lalu tur
r. Dikira orang gak dibeliin baju sama o
ma ke samping aja loh, Ma. S
yo." Papa yang sedang makan k
a mataku, dan k
uga jam 9.30 pagi, rasanya mat
hului para karyawan yang sudah bersiap-siap memberi sa
rsis di samping rumah, semua karyawa
ngar mere
etaknya ada di rak paling atas, saat kusenggol,
du
ih kaleng tersebut. Saat itu, kudengar karyawan-karyawan
di sampingku. Dia meraih kalengku yang jatuh dengan mudah karena
aleng kornet kepadaku. Aku mene
ya kayak mimpi. Bule, guanteng banget, dan matanya, dia pun
apan terima kasihku, khawat
arena rambutku yang kayak singa, atau pa
pelan, masih sambil
tau bakal ketemu 'Hottie', aku rela pakai dress dan catokan dulu
e kasir. Lalu saat selesai bayar
t pada Mama yang sedang
penyok sih, Far?
erus jatoh, kan Fara gak nyam
utar bol
kayak habis liat h
unya, ya yang bantuin Fara amb
-siang kok ngomongin hantu," sung
ustahil ada cowok seg
pa?" tanyanya heran, b
Surabaya. Papa selalu bilang kalau aku dan kakakku, Fabian, mirip banget sama Oma, apalagi Fabian yang matanya biru. Tapi men
a badan tinggi besar dan berotot, yang sering dia salah gunakan untuk menakuti se
wabku. Pa
ih ganteng dari Pa
u kata Mama," jaw
ke Indonesia dan kali ini sepertinya akan menetap. Papa menanggapi dengan antusias, k
ty yok, kita undang Nadi
aknya Nadia. Dia seumuran Fara, gan
Nadia juga takut sama P
kali nggak khawatir sama nasip anaknya
mengantar papa ke luar. Papa pamitan mau nge-band sama teman-te
akan pengunjung memang datang di sore dan malam hari, kecual
ar, cuma ada groomer dan kasir, karena kami bisa gantian jaga toko. Karyawan datang pada pagi hari, dan pulang saat sore hari, jadi saat
iri melompat-lompat dan kaki depannya menggaruk-garuk pintu kaca. Sudah jadi kebiasaan buruk
ngkok untuk menyapa si meong, tak kuduga dia lan
Mama berteriak sambil masuk
fu, gak taunya Tante yang punya toko," kata yang pun
Fara ngapain jongkok di situ?! Ini lho d
ama malu-ma
lu beralasan, "Ini
ingnya emang
Tante Nadia, temen Mama yang baru pinda
tu Hottie
engnya bi
m sih, ini. Saat aku akan menarik tanganku, dia me
for a pretty girl." Aduh, gombalannya
llah, nikmat mana
kucing kami, Lilo. Mama dan Dom ngobrol banyak, asli dia ramah dan asik banget orangnya, Mama yang biasanya cuek
Dom duduk di sampingku. Tanpa basa-basi, dia senyum manis
i malem. Cewek macem apa yang gak ba
gkin, y