tu mengepalkan tangan, menahan diri agar tidak menghantam siapa saja yang lewat. J
rpental jauh. Lantas melarikan diri setelahnya. Sehingga tanggung jawab sep
ngsung membuat Jordan berdiri, tersentak
kan?" Desis Raka tajam m
baju Jordan melemaskan otot-otot Raka. Lelaki itu menatap nanar dengan bibir tidak mampu
engan gelengan frustasi, "kau bena
il." Jordan masih b
es dengan benar apa ini nyata atau hanya bagian dari mimpi buruk. Sampa
a tertelan di tenggorokan. "
a sampai memiliki niat murahan hanya untuk melenyapkan janin tak berdosa itu." Matanya memerah be
tertahan karena sadar bukan saatnya berkelahi. Raka melepaskan Jo
memaafkan mu kalau sampai
ah pintu saat dokter keluar
dokter berhasil membuat
an yang terjadi sangat kuat hingga janin da
an Jordan tidak peduli tentang ba
Dokter pun tampak sedih dengan mata lelahnya yang sayu, "ku harap kalian dapat menghibur nya saat
enggan melihat Jordan yang ba
dak memberitahu kelua
g. Raka menatap marah pada Jordan yang tidak mengalihkan pandangan dari Maya. Raut wajah lelaki itu datar seolah te
Jordan berbicara, "keluarganya, teman-
rda
i Maya dari segala berita buruk. Dan jalan satu-satuny
Maya atau me
jauh lagi. Jordan sedang berusaha melindungi nama baiknya yan
ahu keluarga Maya,
embalas tatapan tajam Jordan yang
tu terjatuh dan pecah di lantai. Dengan gerakan gesit Jordan mampu membenturkan punggung Ra
u tahu aku tidak main-main dengan orang yang lancang seperti mu, Raka. Menginjak satu kutu loncat bukan perkara sulit untuk ku. Jadi..."
er begitu tubuhnya di lempa
en ku. Sampai berita ini bocor, a
tu menjadi tidak berdaya melihat Maya di pi
rda
kan Maya di rawat sampai sembuh." Tapi Jordan tidak mau peduli. Segera
*
a?" Naya mengimbangi langkah Jor
ngat pucat kemarin
a Jordan meninggalkan tanpa menjawab. "Apa m
nyakan keberadaan teman sebangkunya itu. Mereka cukup dekat bukan?
an Raka seraya berjalan mundur karena R
k sekolah hari ini?
Jawab Raka menga
r bergetar. Tidak pernah tahu di depa
kin dekat. Lantas minggir sambil tertawa mencemooh saat Rak
sama bersahabat dengan Jordan tapi Raka tidak pernah dekat dengan dua anggota basket ter
awa mengejek ia dapatkan ketika masuk ke kelas. Lantas tulisan
ak dari seor
nan. Wajar saja kelak
a dari kelur
han naik hampir memecahkan kepalanya tapi dia tidak bisa apa-
yang menghancurkanny
ketua kelas? Bukankah Arjun lebi
ik pada teman-temannya. Sedangkan dia, cih... Ana
ang yang terakhir berbicara. Memukul membabi but
matanya hampir menitik. Pukulan demi pukulan menghantam wajah lelaki kecil itu. Dimas memang palin
ka!
ntu dengan mistar panjang mem
yadari apa yang baru saja dia lakukan. Dimas hampir
apak se
ia sedang berada di markas bersama dia sahabatnya, Jerry da
hkan sahabat sendiri." Jerry terkek
." Tatapan Jordan beralih ke Jerry dan Rafa, "tidak terkecuali kalian
duduki meja di hadapan Jor
hnya di sebut. Jangan lupakan Rafa hamp
bermain-main denga
emak-semak, "Maya sangat seksi dengan payudara dan pantat bahenol. S
ngeras. Kemudian berdiri diantara sebelum Jo
ntin sekarang." Kata Rafa p
pula mom sudah menyiapkan bek
intu dari luar, tidak t
kau meng
uh ke kantin.
nunjuk Jerry yang berada di luar. "Haruska
*
jung sadarkan diri, Jordan memejamka
erapa waktu lagi untuk istirahat. Mungkin besok siang atau sore, Maya sudah b
setelah menempelka
u?" Jordan memutar bola m
pada Jordan menagih janji menda
n mu." Sahut Jordan lagi mulai melepas kancing kemejanya, "t
ang akan berpesta. Mematut dirinya di cermin
*