img Rinai Hujan di Pagi Hari  /  Bab 9 Firasat Buruk | 14.75%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Firasat Buruk

Jumlah Kata:1780    |    Dirilis Pada: 03/03/2022

k dapat tertidur dengan nyenyak karena memikirkan hari ini Sammy akan pergi bersama Melani untuk memberitahu

Dia memandangi hujan yang terus turun. Hatinya gelisah,

ia. "Dan semoga hujan berhenti, supaya re

yang sudah selesai mandi, keluar dari kamar dan turun ke bawah. Dia dapat me

g sedang sarapan sambil membaca koran. Kania men

pan?" tan

asih lama k

sarapan, Papi t

ke

mengoleskan selai, dia mendengar suara Sammy yang rupanya baru datang. Kania m

avid yang sejak tadi m

ia baik-

i kamu m

au di rumah aja

n-jalan s

rumah, baca buku di kama

ner

ng Papi m

aniel, tapi nggak jadi karena

au di ru

MIRAE sekalian nge

gitu Kania ke

sengaja tidak memberitahu David perihal tujuan Sammy mengajak Melani pergi. Tiba di kamar, Kania mengunci pintu

jemput Mel

lan. Udah gitu aku mau ajak dia

akan marah kok. Malah kalo boleh, t

ia temen aku juga, nggak mungk

nta tolon

apa, bil

us semua daftar panggilan kamu

Aku nggak

Kalo tiba-tiba dia ambil hape kamu te

pe segitu

ya aja sama

ikl

angan telepon atau kirim

gi?" sahut S

berjalan dengan lamcar, dan

Swe

membuat coretan di sana. Namun, semakin lama, hatinya semakin gelisah, apalagi suar

dan mengeluarkan botol berisi air dingin. Saat sedang menuang air, bunyi petir yang keras membuat Kania terkejut

ya Sumi yang data

ahut Kania denga

alkan dapur seperti orang linglung. Kania memegangi dadanya dengan perasa

nia saat tangan Dani

aniel yang khawatir me

as pecah tadi. Pikirannya langsung dipenuhi sosok Sammy dan Melani. Daniel yang melihat Kania kacau, membimbing

anggil Daniel

a T

nia? Mukanya pucat sekali

nuang air, terus pas bunyi petir, n

ma

a T

el. "Oh iya, bole

elas dan menuangkan air, ser

ar Daniel sebelum

nia yang tampak ketakutan dan gemetar. Beruntung dia tidak jadi bertemu dengan pengacaranya dan memutuskan datang ke sini. Sejak tadi pagi, Daniel sedikit gelisah dan terus memikirk

h di bahunya. Kania memejamkan mata saat kepalanya bersandar di bahu Daniel. Perlah

ama firasat?" t

erlalu,

ya rasanya gelisah nggak keruan, seperti ad

u tegang mikirin Sammy yang

mbil menyentuh dada kiri,"Rasanya sakit dan s

asaan kamu sendiri. Percaya aja kalo Sammy

e arah jam dinding. "Seharusnya udah ada kabar

l mencoba menghibur. "Kamu mau pergi keluar? Siapa

n memandang sekeliling. Sejak tadi rasanya

ma Mami

Sherly saya nggak tau. Pas date

n rumah yang berbunyi dengan suara nyarin

gkat," uj

au," sah

nap

ak

an beranjak ke arah telepon unt

al

..

, ini den

..

tanya Daniel dengan

..

berjalan mendekati pria itu. Dia berdiri di samping

a keadaan

..

akan seger

a bersuara, Daniel menarik Kania dan memeluk gadis itu erat-erat. Daniel memejamkan mata dan m

" tanya K

dengan saya?"

a?" ujar Kania den

celakaan," sahut Daniel sam

njadi kenyataan. Kania mulai terisak dalam pelukan Daniel, dan perlahan berubah menjadi tangisa

umi yang tidak tega mend

erly perg

ketemu sama t

gin saya?" t

Tuan,

Sakit Umum di daerah Cisarua. Sammy dan Mel mengalam

membekap mulutnya sendiri.

"Sekarang juga saya akan ke sana untuk melihat mereka, dan aka

a T

kut," ujar

niel yang tidak ingin

ya

jaket dan barang-barang Ka

u sebe

mengambil jaket, tas, dan juga ponsel milik Kania, Sumi kembali ke baw

enimpa Sammy dan Mel, serta meminta David untuk segera datang ke sana. Selesai menelepon, Daniel mengemudikan m

mong ke Mel," gumam Kania sendirian. "Dan

jar Daniel sambil menggenggam j

nggak egois, dan biarin Sammy sama Mel,

Kamu nggak salah, karena mencintai Sammy

mang anak yang selalu baw

herly mengatakan hal serendah itu pada Kania. Jika dia bisa, akan dia bawa Kania keluar dari rumah itu, dan

tugas di meja informasi, Sammy hanya mengalami luka ringan dan patah kaki, sementara Melani masih harus menjalani perawatan intensif

aya salah satu kerabat pasien yang bernama M

edang menunggu kel

ya, Dok?" tanya Kania yang

enjalani operasi untuk men

dangannya kabur, dan lantai yang dipijaknya t

enahan tubuh Kania yang ambru

acak rambut dengan kasar, dan merasa tidak tahu harus berbuat apa. Jangankan Kania, dia sendiri pun merasa terguncang mendengar perkataan dokter

img

Konten

Bab 1 Berkenalan dengan Daniel Bab 2 Bagaimana Kalau Saya Bab 3 Bersama Sammy Bab 4 Lebih Baik Jujur Bab 5 Terbakar Api Cemburu Bab 6 Menikmati Suasana Baru Bab 7 Kesempatan Terakhir Bab 8 Perayaan Kecil-Kecilan Bab 9 Firasat Buruk Bab 10 Melani Mengamuk Bab 11 Melepaskan Sammy
Bab 12 Mendapat Restu
Bab 13 Usaha Terakhir
Bab 14 Hari Pernikahan
Bab 15 Meninggalkan Jakarta
Bab 16 Berkenalan Dengan Mertua
Bab 17 Rahasia Kecil
Bab 18 Bulan Madu
Bab 19 Kenyataan Pahit untuk Sammy
Bab 20 Tersesat
Bab 21 Hari-Hari Bahagia
Bab 22 Jangan Ganggu Mereka!
Bab 23 Telepon Tengah Malam
Bab 24 Bekas Lipstik di Kemeja
Bab 25 Ulah Licik
Bab 26 Pertengkaran Pertama
Bab 27 Nyaman Bersamamu
Bab 28 Jin Joo Kembali Berulah
Bab 29 Peringatan Daniel
Bab 30 Siasat Baru
Bab 31 Menjalankan Misi
Bab 32 Usaha yang Selalu Gagal
Bab 33 Hyeo Rim Mulai Bertindak
Bab 34 Anniversary Pertama
Bab 35 Dua Wanita yang Terbakar Cemburu
Bab 36 Pertanyaan di Hati
Bab 37 Perasaan Apakah Ini
Bab 38 Kabar Mengejutkan
Bab 39 Rencana Busuk
Bab 40 Salah Memilih Lawan
Bab 41 Keputusan Daniel
Bab 42 Penjelasan yang Melegakan
Bab 43 Kecewa
Bab 44 Menjadi Dingin
Bab 45 Apa Yang Harus Saya Lakukan
Bab 46 Berbaikan
Bab 47 Kembali Seperti Biasa
Bab 48 Untuk Pertama Kalinya
Bab 49 Kenyataan Mengejutkan
Bab 50 Keributan Membawa Petaka
Bab 51 Mengambil Keputusan
Bab 52 Kembali ke Jakarta
Bab 53 Bertemu Kembali
Bab 54 Mencari Masalah
Bab 55 Merangsek Maju
Bab 56 Rahasia Masa Lalu
Bab 57 Memberikan Jawaban
Bab 58 Kenyataan Pahit
Bab 59 Putus Asa
Bab 60 Seperti Tidak Ada Harapan
Bab 61 Bersama untuk Selamanya
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY