eyla Blu
orm
ingat akan hal itu) memandang jalanan Kota A yang terlihat macet. Tadi malam Ali pulang setelah mengantar ia ke Apar
n tiba-tiba memeluk pinggangnya. Keyla menoleh kearah belakang, t
li. Tapi Ali tidak menghiraukan Keyla yang memberontak, ia sangat merindukan momen seperti ini.
sadar aku datang?" tanya Ali di pundak Keyla, memb
sopan. Asal masuk Apartemen ora
ban, aku takut terjadi sesuatu padamu saat aku masuk dan tidak menemukanmu. Eh ternyata kamu di sini." jelas Ali panjang
awatirkan." jawab Keyla dengan nada datar. Yah dia sadar ini Apartemen milik Ali, b
mang bukan anak kecil lagi, sayang. Tapi memang
'kan lengan Ali dari pinggangnya. Bukannya di lepaskan Al
ang lepaskan aku ingin keluar."kata Keyla ketus kare
ng untuk sejenak tetapi ia langsung ters
ngapa ia menjadi salah tingkah sendiri. Padahal sedari tadi juga Ali meme
hadapnya. "Pipi kamu kenapa sih sayang, kok merah-merah gitu? Kam
ng, rasanya ia ingin hilang sekarang juga agar
a malu. Dengan gemas ia mencubit kedua pipi Keyla, membuat Keyla menatap tajam A
inggir!" bentak Keyla kepada Ali, untuk m
h mendekati Keyla. Membuat Keyla melangkah mundur hi
yla dengan sedikit gugup, karena
ah alisnya menggoda
anya jengkel. "Awas do
edua tangannya di samping kanan dan kiri Keyla un
i kurungan Ali, ia menunduk tapi kembali berd
nyengir, entah kenapa pagi in
idak mungkin lewat bawah 'kan. Ali terkekeh geli, tidak sia-s
an Ali dan masuk ke dalam. Ali terduyung saat Keyla mendorongnya, tapi tidak sampai jatuh k
yla memutar badannya untuk melihat Al
alau tidak lewat dalam lewat mana? Masa ia aku harus lompat dari
. Padahal biasanya ia hanya akan memasang wajah datar tanpa ekspresi, seperti mayat hi
gi ini, tidak apa-apa 'kan kamu sarapan sendiri. Aku membelikan bubur
Keyla tidak suka orang yang serewet. Walaupun sejatinya dulu ia
embali ke rumah. Lea sangat menyayangimu." kata Ali se
kepalanya. Membuat Ali men
tidak kamu bisa beli pakai saja uang di atas kulkas, di sana aku meninggalkan
, apalagi hari ini Keyla beda dari biasanya. Tapi k
jangan ngeres masih pagi) yang berdetak kencang. Padahal Ali sudah biasa mencium pipi a
ya sendiri, merasa heran ak
gku berdetak kencang seperti ora
B
for
for rea