mpi, dia tidak perna
ya agar tidak keluar. Dia telah menangis sepanjang malam. Ji
ngnya yang tegas. Pipi dan rahang itu menghampiri mulutnya lalu berhenti. Dia te
, dia mulai memimpikan bibir
DE
kedip beb
AA
sentak
snya di pintu kamar tidurnya. Suara
tidak ada untuk membantunya memeriksa suara-suar
asana yang kacau dengan para pelayan yang berla
ie muncul di
pa yang kamu butuhkan? Nona Lovette menyuruhku m
i sini?" Maria meng
DE
elompat dengan
ria melihat sebuah siluet yang menggoda muncul da
sini! Tadinya aku akan me
. "Apakah kamu pindah ke kamar sebelah?" Dia meliha
an bahwa dia tidak mengetahuinya sampai sekarang, lalu mengan
ke Lovette, yang tinggi menjulang di depannya. Dia menatap Maria dengan mata ce
," gumam Ma
mua yang terbaik kepada Ma
a, cinta dari orang tuanya. Meski begitu, Sarkon melakukan sekuat tenaga
n bertekad memberikan yang terbaik d
melakukannya se
pakaian, sepatu hak tinggi, dan riasan wajah merek ternama-Mar
iap ada kesempatan untuk menunjukkan hadi
ia, tahu kan maksudku? Dia sangat luar biasa." Lovette memicingkan matany
ersenyum pada wanita seksi itu, yang du
melayani Paman Sarkon den
an tatapan penuh arti dan berbisik, "Setiap malam." Bib
sebelum selir itu melihat pipinya yang memerah, di
ara menggoda Lovette t
diam. Betapa dia berharap hari
ersipu karena pembicaraan intim. Hal terakhir yang diing
pan keperawanannya untuk Sarkon. Memikirka
membiarkan keperawanannya menjadi topik hangat gosip selama beberapa
Paman Sarkon selalu ... sendirian. Kurasa dia terka
sedikit geli dal
anggota keluarga baru itu dan tersenyum lagi. "
tetapi tidak mengatakan apa-apa
ngan di kalung baru Lovette. Jika dia tidak melihat hadiah S
terbaru tentang pasangan penguasa itu. Kegiatan itu segera menjadi rutinita
n Maria yang terjuntai, Sophie dengan santai mengatakan bah
, dalam banyak kesempatan, memba
a selesai, mereka mengunjungi museum dan galeri seni, pergi jalan-jalan dan berbelanja, da
kamu sudah menonton
dari fail yang sedang dibacanya. Mata
u ajaib." Maria melemparkan ekspresi melam
mu ingin m
ekecewaan tanpa harapan saat dia bergumam, "Tapi tiketnya terjual ha
n teleponnya dan m
da itu dan berkata dengan nada datar, "Ki
"Itu bulan depan. Maksudmu kita
nya. Dia kemudian menjawab dengan acuh tak acuh, "Mungkin. Kos
bil tersenyum mengingat
a, "Kudengar kamu akan pergi ke Prancis besok." Deng
butkan kepadanya sekali. Aku belum pernah ke Prancis. Dia lalu mengatakan akan membawaku ke
n naik ke tenggorokannya lagi
n mata, menikmati semua cinta yang dicurahkan padanya. "Ba
asah di matanya dan mengangkat dagun
tok
menoleh ke pintu
ang Lovette dan berkata, "Pesa
anya. "Astaga, Sophie! Berapa kali aku harus mengulan
ri Sophie dan melihat ke arah lain
enang, "Maaf, Nyo-maksudku, Nona
dengan Maria. "Tapi ak
Tuan Sar
tangannya ke samping dan berbisik, "Ya Tu
guk dan mengan
angat t
membulat kaget. Perlahan, bibir merahnya yang mengilap menyeringai leba
enyuman lemah sebelum
merasakan lutut dan kakinya. Apakah jantungnya
berwarna pink menyala, satu lagi biru mu
sus kedua Perruccio
vette naik
kir Maria, tapi lebih keras. Dia meringis dan,
a itu, yang masing-masingnya merupakan perwujudan dari kualitas tertingg
ngkan tangannya lebar-lebar. "Apakah kamu melihat ini
ah. Dia mengumpulkan senyum dan meng