NG_SUAM
k! Mungkin benar, kalau nunggu dari konten ini menghasilkan aka
kap keluarga Mas yang memang belum merestui pernikahan
seperti apa rupa mertuaku dan saudara-saudara Mas Yasa. Pilihan yang Mas Yasa
coba, Mas!
netra sendu. Hatinya pasti sangat
emberikan putri kami yang sejak
ambil menghujani wajah mungil
i pula, sikap Bapak sudah sangat keterlaluan. Di mana-mana rasanya tak ada orang tua yang ingin
akaian. Yang kubawa kebanyakan pakaian A
mpati ini, kini harus kutinggalkan. Meski rumah ini sering membua
u yang diam mematung mengedarkan p
netra teduhnya. Lalu memaksakan diri untuk ters
ergi! Mas nggak lama, secepatnya akan
manapun kamu per
itan dulu sama bapak da
mar. Berjalan menuju ke depan di man
u ke mana?" Wanita penuh cinta
il tersenyum. Lalu diraihnya punggung ta
tap kami. Tatapannya mula
lau cuma jadi benalu! Sudah besar bukannya nyenengin orang
es
t mata menghujam dadaku. A
? Pergi ke mana? Mereka belum punya rumah, Pak! Lagi pula tiap hari juga Mela jualan sayur,
kalau Ibu belain terus kayak gini! Biar aja mereka pergi! Paling dua hari
u ibu pergi! Kasihan Alika, Pak! Istighfar!" pekik Ibu
Mela mau ikut ke Surabaya! Kami akan baik-baik saja
ibu dengan air mata sudah ber
bisa mati karena kangen sama Alika!" ujau butuh duit, bukan hanya mau makan cinta!" ucap bapak menimpali
ga! Alika---cucuku nggak boleh pergi!" ucap ibu
al di sini! Kami pergi! Assalamu'alaikum!" ucap Mas Yasa
u
enoleh dan tampak ibu terku
usangku dan memburunya. Wanita yang sangat kusa
makin sedih!" Aku menggenggam je
riksa denyut nadi Ibu. Semen
an dokter ya, Dek!" bisiknya sam
memeluk tubuh ibu yang ter
ggil dokter klinik ke sini! Sebaiknya kamu nggak usah ikut pergi! Khawati
anya isak tangis yang ada kini. Kupe
ntara bapak terlihat masih sinis saja pada
asa mendekatkan bi
put kamu sama Alika! Semoga nggak lama! Mas
, jaga Alika baik-baik! Assalamu'alaikum!" ucapnya. Satu kecupan mendar
agi. Sekarang selain pasrah pada takdir kehidupan aku tak bisa berbuat apa-a