NG_SUAM
uang kalau kamu tutup mulut! Lagian 'kan kamu pasti kesepia
rgi dari kamar ini!" ucapku sambil berjalan menggeser langka
h lama Mas suka sama kamu sebetulnya!" u
nggantung di sana. Namun tangan Mas Hasim menarik kain
nya tapi tidak merubah posisi. Ma
yanin Mas dulu, sebentar sa
ekeh. Dia mendorong tubuhku sehingga
," satu tangannya
ntuk menyetrika tergeletak tidak jauh dariku. Segera k
Aku mendorong tubuhnya sekuat tena
nas dan kuarahkan padanya. Aku
r anak kunci. Dia tidak berani mendekat.
napun aku masih khawatir dia menangkapku kembali dan mengunci pin
apapun kalau tak ingin kamu menyesal
g sedang membuka pintu depan. Se
asil terbuka. Aku berlari pulang sambil menangis. Tidak m
pas kancingnya gitu!" Ibu menatapk
ingkihnya. Kutumpahkan semua rasa takut dan
ia mau melecehkanku,
sambil mengeratkan pelukannya padaku.
mua rasa trauma ini. Tiba-tiba ter
-maluin, bapak saja kamu kerjanya!" t
Kumenoleh pada bapak yang datang
l
t di pipiku. Mbak Mir
odain suami orang! Nggak ada ahlak, nggak tahu diri emang! Kamu sadar, Mas Ha
hanya pipiku yang pedih panas,
itu saja. Setelah sedikit tenang aku mengatur nap
ucapku dengan suara gemetar. Meskipun mungkin percuma mem
bilang apa? Dia yang menggoda suamiku dan meminta Mas Hasim melayaninya! Kini den
ketika aku sedang menyetrika! Bukan aku yang nggak ada akhlak, Mbak! Bukan
a keinginannya tidak kulayani kini s
aulannya luas! Kalau kamu tidak menggodanya, tidak mungkin dia melakukannya!"
a pulang dengan menangis dan ketakutan! Berikan dia waktu untuk menenangkan diri! Masalah siapa yang salahn
sayang cuma Mela! Mela lagi, Mela terus! Sekarang, giliran anak kesayangan Ibu itu berbuat salah ma
angan buat Ibu jadi sedih! Tolong, pe
dan berani membentak. Aku sudah lelah, aku tidak bisa dipojokkan dan diam saja. Meski
!" ter
a mereka berdua. Mbak Miranda dan bapak
embuatku menoleh pada ayunan. Segera kuhampiri dia dan k
, Nak!" ujarku sambil menciumi pipin