OR .
Rahmat dengan pikiran gimana caranya merayu adik iparnya yang cantik ke dalam pelukan. Sedangkan Aisah dengan rasa debar-debar d
gtua Aisah. Suasana rumah dan lingkungan t
terus di antar pulang lagi", kata Aisah sambil
au langsung
s mau numpang ke toilet dulu deh
lagi di toko. Mertua Rahmat ada toko kelontong di pasar jadi setiap hari keadaan rumah sepi karena keduanya sibuk di toko. Bah
i dapur. Diam-diam dia kirim pesan ke teman ka
u sekian lama, hari ini dia putuskan me
au ada Rahmat di belakang tiba-tiba balik badan karena terk
mbil berusaha menarik pakaianny
membersihkan tumpahan air teh di baju Aisah dengan sengaj
mendudukkannya di meja makan. Sambil
kata Rahmat tangannya tidak berhenti
payudaranya. Entah kenapa Aisah tidak marah dan seperti membiarkan tangan nakal Rahmat.
a bisa diam terpaku mendengar omongan Rahmat. Ketika Ra
ndah nya memandangi Rahmat seakan tak percaya tapi dia tak menolak, karena merasa
lumat bibir itu atas bawah seolah tak mau sedikitpun melewatkannya. Bibi
r atau menikmatinya , gadis itu membuka mulutnya yang langsung dimanfaatkan oleh Rahmat un
lah Rahmat merasa Aisah hampir kehabisan nafas, di lepaskannya tautan
lah", sahut Aisah lirih m
mat sambil mengusap dagu gadis itu y
tidak bisa menaha
merasakan apa yang mas rasa
pi kita sa
ati kak Farida", sahut Aisah
ah, tidak ada yang salah
elumat bibir ranum gadis itu lagi. Di ciumnya bibir gad
umat satu sama lainnya , bibir mereka di dagunya Aisah. Tangan Rahmat gak ketinggalan meremas-remas payudara gadis itu membuat nya melenguh. Perlahan tapi pasti ka
itu, Rahmat mengendong Aisah menuju k
rah sambil menatap sayu kakak iparnya, tangan Aisah malah mera
erdua, Syah", sahut Rahmat masuk ke dala
dara Aisyah yang sudah terbebas dari penutupnya karena Bra gadis itu diangkat Rahmat ke atas. Bibir
s aagghhh
as saat lidah Rahmat bermain di putingnya. Menjilati, meng
n Bra Aisah membuang nya ke lantai tak berhenti di situ Rahmat juga membuka kaitan rok panjang yang di kenakan Aisah. Di lepaskannya rok itu d
sampai menuju lubang surgawi yang sebentar lagi akan dia nikmatin. Ditariknya dengan perlahan kain tipis itu sampai lepas
enutup vaginanya deng
di lihat mas
ngkirkan tangan Aisah ke samping. Di buka nya paha Aisah lebih lebar, di tekukkann
pampang di depannya. Setelah itu celana Rahmat juga di lepas. Sekarang Rahmat hanya memakai CD dan sepatu yang masih belum di lepas. Sementara Aisah hanya diam sambil
dan kakak ipar nya Rahmat tapi bukan takut atau merasa bersalah dengan apa yang akan terjadi nanti justru dia malah merasa tidak sa
dan bergegas menurunkan CD nya dan melemparnya asal, langsung terlihat kejant
syah. Sambil memandangi Aisah jari nya mengelus
"Aarrg
a Rahmat sambil menundukkan kepalanya ke depan vagina Aisah yang
is itu langsung menegakkan kepalanya melihat apa yang tengah Rahmat lakuk
sah mendongakkan wajah dan payudaranya ke atas sampai k
engan vagina gadis itu. Aisah semakin menggila saat Rahmat membuka lipatan vaginanya dan menusuk lubang
dis itu di jilat dan di isap. Rahmat memutar lidahnya di klitoris sehingga membuat gadi
u akan sampai. Gadis itu mengerang dan melenguh dengan kencang, di jepitnya kepala Rahmat yang ada di an
ng mengiringi kedutan di dalam vaginanya mengalirkan cairan c
a, di jilat dan di isapnya cairan
ya masih mengelus-elus vagina Aisah. Sedangkan Aisah
cont