semi
a Jennifer bersamanya, namun mengingat semua jasa Edwin padanya beberapa tahun lalu ras
yuguhkan penampilan terbaiknya, karena nanti di sana akan ada bany
wanita itu sudah menghabiskan kurang lebih satu sete
n geram dia sedikit berteriak agar Jennifer
idak mau diburu-buru. Max berkacak pinggang, kaki j
" gerutu Max, bahkan dia yakin kalau Jennifer memakan wak
an Jennifer yang berjalan menuruni tangga dengan gaun berwarna biru gelap tanpa lengan yang membalut ketat tubuhnya, paha da
k bisa lepas dari Jennifer . Namun dia segera mengerjap saat J
tri seorang Maximilian Jefferson aku rasa ini yang terbaik!"
tu membuat Jennifer tidak senang, apalagi Max
dak mengerti fashion!" Jennifer mencebikkan bibirnya, membuat Max sedikit tergoda, bibirnya yang te
ng rimba di zaman purba!" Max melipat kedua tangannya di
" Max melotot seolah memerintah Jen
ahu sopan santun? Jadi, untuk apa aku mem
n melanjutkan perdebatannya dengan pria itu, dia
enarik baju minim yang dikenakan Jennifer, dalam satu geraka
er menyilangkan tangannya di depan
ennifer menuntunnya ke kamar dengan langkah yang cepat,
uka memakai tendangan kaki lalu Max mendorong Jennifer ke at
an kedua tangan besar, mata Max memancarkan kemarahan, Jennifer tau pria i
tu akan mengundang mata pria berengsek untuk berpikiran kotor?" Bisikan Max it
ata Jennifer dk itu!" Dalam benaknyanya, dia mengakui ka
m hatinya, "Damn Hot, F
lihatmu memakai baju jalang itu lagi!" Max menggeram, dia menyingkir dari at
iap perkataan Max, dia merasa ada kecembu
ifer tahu ini masih terlalu jauh untuk mend
ngan panjang, dengan tak sabaran Max menarik Jennifer berdiri, dan membuka gaun minim yang sud
a gugup dan tegang saat Max melih
an Max menarik kain yang mengikat sanggulan rambut Jennifer, membuat he
agar lehermu tidak terlihat!" Ka
mengurai rambutnya dia cepa
rikan senyum terbaiknya, tanpa pura-pura dia meman
Jennifer adalah karena dia merupakan sumber penderitaan adiknya, dan Max tidak suka melihatnya bahagia. Namun, yang sebene
angsung menarik
dirinya di cermin, dia merasa bibirnya terlalu mencolok entah karena dia
u menarik Jennifer untuk segera pergi. Wanita itu menghempaskan
engan riasan ini,
embuang waktu lagi, bis
n hanya s
nangkup wajah Jennifer, meraup bibirnya, lalu menjilat lipstik merah yang terpoles di bibir ranum itu, Jennifer terbelalak rasa sakit sekaligus
merutuki dirinya andai saja dia dan Max bertemu dengan awal
a tidak memiliki masa lalu yang kelam, jika saja dulu dia tidak menjadi bajingan keji, mungkin dia bisa