lan ke
ia menatap ponselnya sekali lagi sebelum menemukan wanita dengan baju kuning yang duduk membelakanginya. Rambut panjang berw
lama-lama karena harus kembali ke kantor. Dia sengaja datang terlambat ag
ggu?" tanya Rezal m
aja dateng," balas wanita i
kosong yang ada di atas meja. Wanita
u pesen
nggak pesen apa-apa. N
edikit kecewa. Namun bukan Reza
k ke kantor
dan menutup buku menu. Dia mu
rja di m
usahaan
manajer ya?" tany
r dan mengangguk. "Hu
e orang pendiam, tapi dia juga tidak cerewet. Rezal masih bisa membicarakan hal
yang perlu diomongin lagi
an
lah paham. "Oke Rana," gumam Rezal pada dirinya sendiri. Jujur saja
10 menit duduk d
n mengulurkan tangannya, "Sampai jumpa la
m kecut. "Rana, namaku Rana," gumamnya pela
t mendengar seseorang memanggilnya. Dia menoleh ke belakang dan
apa
sama pasokan ikan, Pak. Kalau bisa sih dibicarain
nggak bis
unci mobilnya. Dia sempat melihat Rana yang sudah pergi dengan t
*
engek dan menarik tangan kakak
at kerepotan dengan piring kotor di tangannya. Kebera
kamera
temen gue." Nara masuk ke area dap
umayan. Udah aku acc juga, masa d
? Kameranya udah di
lin,
ewa kamera sana," ucapnya kembali keluar dari dapur dan k
au, Mas.
an lengannya dari cengkraman Naya. Adegan tarik-menarik masih terjadi sampai
restoran itu. Perlahan Naya melepaskan ta
isik Nay
tabrak. Perlahan dia menunjukkan senyum konyolnya.
gnya bergantian. Setelah itu dia juga melirik gelas d
at pelanggan terganggu." H
ampanan pria di hadapannya juga ikut membantu Nara. Dia merasa tida
aan. Kamu jadi nggak fokus," ucap Rezal setelah
ah kenapa Naya ikut membuka su
ih pada Nara, "Balik kerja. Suruh pacarmu pulang
Naya mengedipkan matanya berulang kali.
Naya masih fokus menatap pung
" sahut N
s. Kayanya dia deh
epala Naya. "Udah pulang sana, nggak beres
i meraih tangan Nara. Menceg
?" sahut
hentakkan kakinya pela
ra memilih menyerah dan berlalu pergi.
*
Jari-jarinya dengan lincah menari di atas di atas sana. Sete
setelah berhasil menemukan akun i
aya terpesona dengan salah satu fot
ya, Tuhan memang adil. Kalo jelek ya jelek banget, kalo ganteng
terlonjak terkejut dan ponselnya langsung terjatuh di atas
ndapati Ibunya yang menatapnya tajam
nding dengan malas,
k kamu udah
n menarik selimut. "Lagian Ibuk juga kenapa belum tidu
nita paruh baya itu menggoyangkan kakinya geli dan berlalu pergi, "
Namun dia kembali membuka matanya saat teri
engan banyak senior di sana. Naya tak
um dan nurut. Semua akan baik-baik aja." Naya me
*
B