an banyak bibir yang memberikan beber
angan. Bibirnya kali ini berbicara lantun dan penuh kehangatan. Dia berpikir mungkin dengan kelembutan, Argan bisa memberikan sedikit penjelasan. Mily, mencoba untu
eka, sampai akhirnya, Mily angkat bicara. D
nya maksud apa-apa." kat
an, woi!" sahut Diwi.
but, "Udah, biarin, Diw. Mungki
isa ngeluluhin hati, K
ya Argan hanya memandang gelas minumannya. Sekarang,
ue, nggak punya maksud
angan sahabatnya dan berlalu dari pandangan Argan. Belum sampai beberapa langkah, tiba-tiba tangan Mily diraih Argan dan d
i. Suara "cie-cie" banyak sekali yang datang silih bergan
" tanya Ardi dari
ngsa baru, nih!" lagi dari t
a dan Ragil, "lo, nyuruh kita kesini, buat ngeliati
digubris oleh laki-laki itu. Dia lebih memilih fokus mem
gan dengan menatap seperti pelur
" singkat M
, gue, mau jelasin semuanya. Gue, nggak ada maksud ngebahayain
Ucap Argan tulus. Pandangannya tida
niatan apa-apa, gue, cuma pingin tau langsung dari mulut,
tadi manggil, gue, aku-kamu." Argan mencoba me
mulut, gue." Sekarang
ngan dua minggu lagi, lo, udah manggil, gue. Aku-kamu lagi."
Mily menja
ah, Kak. Udah ya, gue, mau balik ke kelas
Akal-akalan Argan saja. Sebelum ngobrol dengan Mily. Argan sengaja meng
nnya. Gih, diminum, anak keci
kan minum, paham." bola mata Mily membesar, satu a
adek kelasnya ini. Salah satu momen yang ditunggu-tunggu Argan bi
kelasnya. Sedangkan, Mily sebenarnya sudah mulai nyaman walaupu
cuek. Giliran udah gini, ba
momen. Dua insan sedang ada pada tahap pendekatan, dua insan sedang ada dalam ruang asmara yang baru dibangun. Teta
al sederhana. Namun, kenapa kesedihan menimbu
mengikat janji. Hati sangat melekat, sepasang mata terikat. Bayangan itu buyar seketika, ketika teriakan dua t
ke kelas?" Mil
wab Argan dengan tetap menatap waja
t jalan, bukan jelalatan." kini Mily
n, gue, mau jatuh, baru
aja cuma terpeleset. Kenapa nggak sekalian nyungsep ke got.
sil membuat Mily tersipu lagi. Kali ini wajahnya leb
rasa sakitnya. Tengok saja Mily. Dia sudah tidak merasakan sakit kepalanya dan
Ada gejolak yang tidak sanggup mereka tolak. Ada getaran yang tiba-tiba membuat
jap saling pandang, Mily memecahkan s
ita 'kan beda arah." SMA Siliwangi memang l
ri-curi pandang. Sedangkan Argan senyum-senyum sendiri setelah sampai ke kelas. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama atau hanya sebuah ilustrasi perasaan yang tercipta hanya sesaat. Yang jelas, kedua remaja tadi ti